11.07.2015 Views

Pantun Sebagai Teks Nyanyian di Minangkabau Kiriman: Wardizal ...

Pantun Sebagai Teks Nyanyian di Minangkabau Kiriman: Wardizal ...

Pantun Sebagai Teks Nyanyian di Minangkabau Kiriman: Wardizal ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Pantun</strong> <strong>Sebagai</strong> <strong>Teks</strong> <strong>Nyanyian</strong> <strong>di</strong> <strong>Minangkabau</strong><strong>Kiriman</strong>: War<strong>di</strong>zal Ssen., Msi., Dosen PS Seni Karawitan ISI DenpasarDidalam pertunjukan dendang, materi atau teks nyanyian pada umumnya berbentukpantun, berwujud baris atau lirik (curahan perasaan) yang <strong>di</strong>kelompokkan menja<strong>di</strong> bait,untaian atau kuplet. Berkaitan dengan pengertian pantun, Navis dalam bukunya AlamTerkembang Ja<strong>di</strong> Guru mengatakan:<strong>Pantun</strong>, sama maknanya dengan umpama. Sepantun sama dengan seumpama,seperti yang <strong>di</strong>temukan pula dalam bahasa Melayu yang sering menyebut kamisepantun anak itik, kasih ayam maka menja<strong>di</strong> atau tuan sepantun kilat cermin <strong>di</strong>balikgunung tampak jua (1984:233).Zuber Usman dalam suatu <strong>di</strong>skusi pada seminar kesenian <strong>Minangkabau</strong> <strong>di</strong>Batusangkar (1970) mengatakan bahwa, pantun berasal dari kata petuntun (pa- tuntun =penuntun) yang artinya sama dengan umpama atau perumpamaan. Perubahan bunyi patuntunmenja<strong>di</strong> pantun adalah hal yang lazim dalam bahasa <strong>Minangkabau</strong>. Poerwodarminto dalambukunya Kamus Umum Bahasa Indonesia mengatakan:Pentun 1. sb. Sajak pendek, tiap-tiap kuplet biasanya empat baris (ab, ab) dandua baris yang dahulu biasanya untuk tumpuan saja; 2. pribahasa sin<strong>di</strong>ran; 3. jawab(pd. tuduhan) dan sebagainya; berpantun (pantunan): menyanyikan (membawakan)pantun bersahut-sahutan; memantuni; menyin<strong>di</strong>r dengan pantun; memantunkan:mengarang pantun; mengatakan dan sebagainya dengan pantun; pemantun: pengarangpantun (1984:710).<strong>Pantun</strong> ter<strong>di</strong>ri dari beberapa baris dalam jumlah yang genap, dari dua baris sampai duabelas baris; separoh jumlah baris permulaan <strong>di</strong>sebut sampiran, separoh berikutnya adalah isipantun yang sesungguhnya. Fungsi sampiran adalah sebagai pengantar pada isi, bunyi, daniramanya. <strong>Pantun</strong> yang sempurna adalah apabila sampirannya mengandung unsur tersebut.Di samping berbentuk pantun, <strong>di</strong>dapati juga teks nyanyian yang berbentuk talibun,yaitu karya puisi yang juga berwujud baris: enam, delapan, sepuluh dan seterusnya; biasanyadalam jumlah yang genap. Dapat <strong>di</strong>katakan bersajak ab-ab untuk pantun yang berjumlahempat baris, abc-abc untuk yang enam baris dan abcd-abcd untuk pentun yang berjumlahdelapan baris.Ditinjau dari segi isinya, isi pantun dendang dapat <strong>di</strong>bagi ke dalam beberapa jenis,yaitu: pantun nasehat, pantun muda, pantun gembira, pantun kiasan, pantun adat, pantunbebas, pantun jenaka, dendang kaba, pantun tua, pantun duka dan pantun suka. <strong>Pantun</strong>nasehat adalah jenis pantun yang lebih banyak berisikan nasehat orang tua kepada anaknya,mamak kepada kemenakannya atau nasehat untuk anak-anak muda. <strong>Pantun</strong> nasib <strong>di</strong>tandaidengan isi pantun yang menyatakan kesulitan hidup, kesengsaraan, kemiskinan, kemelaratan,kehinaan dan sebagainya. <strong>Pantun</strong> muda adalah pantun yang isinya menggambarkanmasalah-masalah hubungan muda-mu<strong>di</strong>, percintaan, kerinduan terhadap kekasih dansemacamnya. <strong>Pantun</strong> gembira adalah suatu bentuk pantun yang menggambarkan rasa sukacita terhadap sesuatu. <strong>Pantun</strong> kiasan adalah jenis pantun yang isinya lebih banyak berupakiasan. <strong>Pantun</strong> adat adalah pantun yang baik sampiran maupun isinya ter<strong>di</strong>ri dari pepatahpetitihatau kata-kata adat yang <strong>di</strong>ja<strong>di</strong>kan pegangan hidup masyarakat <strong>Minangkabau</strong>. <strong>Pantun</strong>bebas adalah jenis pantun <strong>di</strong>mana sampiran dan isi pantun <strong>di</strong>buat secara bebas, tergantungpada suasana <strong>di</strong>mana pantun itu <strong>di</strong> dendangkan; sampiran dan isi pantun keluar secaraspontan. Walaupun bebas, tetapi pantun tersebut mempunyai sampiran dan isi sebagaimanakaidah sebuah pantun. <strong>Pantun</strong> jenaka adalah jenis pantun yang lebih banyak <strong>di</strong>gunakanuntuk berolok-olok atau mempermainkan seseorang melalui kata-kata. Biasanya isi pantuntidak terja<strong>di</strong> sebagaimana <strong>di</strong>gambarkan dalam pantun tersebut.


Berdasarkan kesan yang <strong>di</strong>timbulkan dan kegunaannya dalam masyarakat, musikvokal yang berkembang <strong>di</strong> <strong>Minangkabau</strong> dapat <strong>di</strong>kelompokan atas lima bentuk, yaitu:dendang ratok, dendang kaba, dendang gembira, salawat/<strong>di</strong>kie dan baindang (Syarif,1983:7). Dendang ratok adalah pembagian jenis dendang <strong>di</strong> <strong>Minangkabau</strong> yang <strong>di</strong>dasarkanatas melo<strong>di</strong> dendang tersebut yang terdengar se<strong>di</strong>h dan isi pantunnya berhiba-hiba, menyadarinasib yang malang, kesengsaraan hidup dan sebagainya. Dendang kaba adalah jenis dendangyang <strong>di</strong>gunakan untuk menceritakan kaba (cerita rakyat <strong>Minangkabau</strong> masa dahulu).Dendang gembira adalah jenis dendang yang sifatnya gembira. Salawat talam adalah salahsatu musik vokal yang berkembang <strong>di</strong> <strong>Minangkabau</strong> <strong>di</strong>mana pada masa dahulunya <strong>di</strong>gunakanuntuk syiar agama Islam. Lagu-lagu yang <strong>di</strong>bawakan pada umumnya berbahasa Arab. Dalamperkembanganya sekarang lebih banyak <strong>di</strong>fungsikan untuk keperluan hiburan denganmenggunakan bahasa daerah. Instrumen musik yang <strong>di</strong>gunakan untuk keperluan salawattalam ini adalah Dikie atau rebana dan ada juga yang menggunakan Talam. Jenis musik inisering juga <strong>di</strong>sebut Ba<strong>di</strong>kie. Baindang (berindang) adalah berdendang bersahut-sahutanantara dua orang penyanyi yang berasal dari dua kelompok pemain Indang. Pertunjukanindang ini biasanya <strong>di</strong>iringi dengan instrumen musik yang <strong>di</strong>namakan Rapa’i.Dalam pertunjukan dendang, unsur yang dominan <strong>di</strong>gemari oleh masyarakat adalahseni sastra dalam teks nyanyian yang berbentuk pantun. Boestanoel Arifin Adammengatakan:Orang <strong>Minangkabau</strong> pada umumnya sangat suka pada sastra lisan. Merekaterhibur mendengarkan sastra lisan yang <strong>di</strong>salurkan melalui pantun-pantun yang baikdan sering memberikan respon dengan keluhan sampai bersorak sambil memberikankomentar tanda pernyataan puas (Adam, 1980:64).<strong>Pantun</strong> yang <strong>di</strong>anggap baik adalah pantun yang bersifat melereng (berkias). Bagimasyarakat <strong>Minangkabau</strong>, penyampaian maksud dalam hal-hal tertentu perlu secara melereng(berkias: tidak langsung mengemukakan apa yang <strong>di</strong>maksud). Akan tetapi dalam hal-hal lainperlu secara gamblang. Oleh karena itu, penyampaian pantun secara melereng (berkias)<strong>di</strong>anggap sebagai pantun yang baik. Hal ini sesuai dengan ungkapan binatang tahan palu,manusia tahan kias. Dengan melalui kiasan atau tamsilan (saja) sudah dapat <strong>di</strong>ketahui atau<strong>di</strong>pahami apa sesungguhnya yang <strong>di</strong>maksud. Adakalanya penyampaian maksud secaragamblang dalam hal-hal tertentu <strong>di</strong>anggap kasar. Kemampuan seseorang dalammenyampaikan sesuatu dalam bentuk sin<strong>di</strong>ran atau tamsilan <strong>di</strong>anggap sebagai suatukebijaksanaan. Sebaliknya kemampuan untuk mengerti sin<strong>di</strong>ran dan tamsilan <strong>di</strong>anggapsebagai ciri kearifan (Bakar, 1981:7).

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!