11.07.2015 Views

kisah-kisah-muhammad-yang-tidak-diceritakan-sebelumnya-mohammad-asghar

kisah-kisah-muhammad-yang-tidak-diceritakan-sebelumnya-mohammad-asghar

kisah-kisah-muhammad-yang-tidak-diceritakan-sebelumnya-mohammad-asghar

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

FAITHFREEDOM.ORGCopyleft© November 2013Edited and compiled by Apa AjaWeblog Berita Muslim Sahih (BMS)Twitter @beritamuslim


DAFTAR ISIBAGIAN SATU 3BAGIAN DUA 12Kota Mekah 13Ritual Penyembahan Berhala 14Allah 15BAGIAN TIGA 25Penggunaan Alkohol dalam Islam 26Gaya Hidup Nabi Muhammad Setelah Perkawinannyadengan Khadijah 33Panggilan Tuhan 36BAGIAN EMPAT 39Wahyu Pertama 39Khotbah 44BAGIAN LIMA 50BAGIAN ENAM 60Larangan <strong>yang</strong> Dijatuhkan Bagi Para Muslim 60Kunjungan ke Taif 64Kenaikan ke Langit Ketujuh 66


BAGIAN SATUDi jaman dulu kala, sebuah tempat kecil ditengah semenanjungArab, menjadi titik pusat hijrah kaum Bedouin penyembah berhaladari gurun pasir. Disanalah berdiri rumah tuhan <strong>yang</strong> juga dikenalsebagai Kabah, beserta sebuah sumur, <strong>yang</strong> oleh kaum berhaladisebut Zam-zam, <strong>yang</strong> membantu mereka menghilangkan haus.Kaum berhala ini sangat religius. Mereka berpegangan erat padapandangan bahwa ada tuhan <strong>yang</strong> melindungi setiap aspek darikehidupan mereka. Karena itu, mereka percaya bahwa ada tuhan<strong>yang</strong> memberi mereka kehidupan. Mereka juga percaya bahwatuhan <strong>yang</strong> sama memberi mereka makanan dan melindungimereka dari hal-hal <strong>yang</strong> membahayakan hidup mereka. Merekajuga percaya bahwa ada tuhan-tuhan lain <strong>yang</strong> menjatuhkan air darilangit dan <strong>yang</strong> memberikan mereka kemenangan dalampeperangan.Ada sebuah suku <strong>yang</strong> disebut Quraish, diantara kaum berhala ini,<strong>yang</strong> pandai dan giat berusaha. Para anggotanya lebih sukamenetap daripada menjalani kehidupan nomad/berpindah-pindah.Dengan mengambil keuntungan dari ketaatan suku-suku Bedouinreligius lainnya <strong>yang</strong> <strong>tidak</strong> suka menetap, anggota dari sukuQuraish ini menetap di Mekah, disekitar Rumah Tuhan dan sumurZam-zam, dengan tujuan untuk melayani keperluan religius darisaudara-saudara mereka baik <strong>yang</strong> nomad maupun <strong>yang</strong> menetapditempat lain. Diluar dan didalam Rumah tuhan itu mereka pasangi360 patung, <strong>yang</strong> semuanya dipuja dan dimuliakan oleh kaumberhala.Lama kelamaan, titik pusat ini dikenal sebagai Bakka (Quran 3:96)dan kemudian dikenal sebagai Mekah. Suku Quraish adalahpenghuni aslinya, mengingat fakta bahwa suku merekalah <strong>yang</strong>


memiliki kontrol atas pengawasan dan ritual religius dari rumahtuhan tersebut.Anggota-anggota dari suku Quraish terdiri dari tiga kelompok. Satuadalah kelompok pendeta, <strong>yang</strong> mengontrol rumah Tuhan danmendapatkan pemasukan dari para peziarah.Kelompok kedua terdiri dari sejumlah kecil orang Quraish <strong>yang</strong>melakukan perdagangan. Kelompok ketiga adalah <strong>yang</strong> palingbesar, dan terdiri dari mereka <strong>yang</strong> menopang hidupnya denganmenyediakan air dan pelayanan-pelayanan lain bagi para peziarah.jenis-jenis pekerjaan ini <strong>tidak</strong> menjamin pemasukan <strong>yang</strong> tetap bagimereka; ketika mereka menerima peziarah dalam jumlah <strong>yang</strong>banyak, mereka mendapat pemasukan <strong>yang</strong> besar, tapi ketikajumlah peziarah kecil pendapatan merekapun kecil. orang-orang iniseperti pekerja zaman kita sekarang; mereka dibayar kalau adapekerjaan.Lebih dari 1400 tahun <strong>yang</strong> lalu, tinggal di Mekah seorang laki-lakibernama Abdullah. Dia termasuk kelompok ketiga dari kaumQuraish. Istrinya bernama Aminah. Karena dia <strong>tidak</strong> mempunyaipendapatan <strong>yang</strong> tetap, keuangan rumah tangganya selalu kempaskempis. Seringkali keduanya harus tidur tanpa makan. Kemiskinan<strong>yang</strong> terus menerus akhirnya sampai pada puncaknya, merekasering bertengkar dan bertengkar mengenai kondisi keuanganmereka dan juga mengenai masa depan mereka.Sadar akan fakta bahwa dia dan suaminya <strong>tidak</strong> punya cara untukmengisi perut, Aminah selalu memaksakan suaminya untukberejakulasi diluar rahimnya. Praktek ini menolongnyamenghindari kehamilan untuk beberapa waktu, tapi satu malamAbdullah kebablasan dan Aminah akhirnya hamil. Aminah sangatmurka, dia mencoba dengan semampunya untuk menghancurkanjaninnya, tapi selalu gagal.Tidak mampu melakukan dengan cara lain lagi, akhirnya diamenyerah pada takdir dan memutuskan untuk melahirkan bayinya.


Abdullah, sang suami, merasakan ke<strong>tidak</strong>nyamanan Aminah danberusaha menolong dengan menyediakan bagi Aminah layananbudak wanita bernama Barakat.Tapi, kemalangan menaungi mereka, suami Aminah mati ketika diamengandung sekitar enam bulan. Tragedi ini menambahkebenciannya terhadap anak <strong>yang</strong> dikandungnya. Dia menganggapbayi <strong>yang</strong> dikandungnya itu sebagai pembawa sial. Dia takutkesialan lain akan menimpanya setelah dia melahirkan bayinya ini.Saat mati, Abdullah diketahui mempunyai lima ekor onta, beberapaekor kambing dan seorang budak wanita asal Ethiopia bernamaBarakat.Tidak mampu melakukan apapun juga untuk menghilangkantakutnya, dia membiarkan janin tersebut hingga siap untukmelahirkan seorang bayi laki-laki. Ketika waktunya tiba, diamelahirkan bayi laki-laki tanpa kesulitan.Aminah menyebut bayinya Kothan, tapi kakeknya mengubahnyamenjadi Muhammad dikemudian hari (lihat Buku R.V.C. Bodley“The Messenger”, hal 6).Berlawanan dengan kepercayaan umum, Muhammad bukanlahsebuah nama muslim; malah, itu adalah nama kaum berhala Arab<strong>yang</strong> telah digunakan bahkan sebelum kelahiran penemu Islam.Secara genealogis, Muhammad dianggap keturunan Ismail, <strong>yang</strong>seperti disebut dalam Alkitab, adalah anak <strong>tidak</strong> sah dari Ibrahim,<strong>yang</strong> lahir dari Hagar, seorang pembantu dari Mesir bagi istrinya,Sarah (Kitab Kejadian 16:1-15). Anak inilah, <strong>yang</strong> oleh mayoritasMuslim dipercaya sebagai anak <strong>yang</strong> dikorbankan setelahdiperintahkan Allah dalam mimpinya pada Ibrahim, <strong>yang</strong> sebagaiimbalannya, mendapat julukan “Zabi-Ullah”, yakni “<strong>yang</strong> dikorbankandalam nama Allah” – bukan anak resminya, Iskak, seperti<strong>yang</strong> dinyatakan dalam kitab Kejadian orang Kristen.Tanggal pasti kelahiran Muhammad <strong>tidak</strong> diketahui dulu maupunsulit dipastikan sekarang. Pendapat para Ulama berbeda-beda


dalam hal ini. Phillip K. Hitti berkata bahwa dia dilahirkan sekitar571 AD (History of the Arabs, hal 111). Abdullah Yusuf Ali berkeras,“tahun <strong>yang</strong> selalu diberikan untuk kelahiran sang Nabi adalah 570AD, meski tanggalnya harus dikira-kira, jadi angkanya adalahantara 569 dan 571, kemungkinan batas paling ekstrim.” (Quran,V.2, hal 1071).Walau tahun kelahirannya Muhammad misterius, Muslim tetapmenetapkan bahwa dia lahir dijam-jam awal pada hari Senin, harike-29 bulan Agustus, 570 AD (Lihat Ghulam Mustafa, Vishva Nabi,hal 40). – Sebuah perayaan <strong>yang</strong> mereka rayakan dengan pawairiuh. Namun faktanya tetap: tahun kelahiran Muhammad <strong>tidak</strong>ditetapkan berdasarkan bukti-bukti sejarah <strong>yang</strong> dapat dipercaya.Perayaan kelahiran Muhammad, dengan begitu, <strong>tidak</strong> berdasarkansumber-sumber kuat Islam namun hanya berdasarkan tradisi.Saat kelahiran Muhammad, orang-orang Arab hidup dalamkemerosotan moral. Perkawinan dikalangan Arab cuma dinamasaja, mereka lebih suka mengejar hubungan di luar nikah. Dalamsubjek zinah dari Arab ini, Maxime Rodinson mengutip RabbiWathan:Tidak ada tempat lain didunia <strong>yang</strong> dapat menandingi kecenderunganakan perzinahan diantara orang-orang Arab, seperti juga<strong>tidak</strong> ada kejayaan lain seperti kejayaan Persia, atau kekayaan lainseperti kekayaan Romawi, atau kekuatan magis seperti <strong>yang</strong>dimiliki Mesir. Jika semua selingkuh seksual diseluruh dunia dibagimenjadi sepuluh bagian, sembilan bagian akan dibagikan diantaraorang-orang Arab dan cuma satu bagian cukup bagi bangsa-bangsalainnya (Muhammad, hal 54).R. V. C Bodley diam-diam setuju dengan Wathan, dan berkata:Terdapat seseorang bernama Amr Ibn al-As, anak pelacur cantikdari Mekah. Semua orang Mekah cantik adalah teman-temannya,juga <strong>yang</strong> lainnya, mulai Abu Sofyan kebawah, bisa jadi adalahayahnya Amr. Atau bisa juga dengan yakin kita panggil dia Amr Ibn


Abu Lahab atau Ibn al Abbas atau Ibn <strong>yang</strong> lainnya diantara 10orang-orang Koreish kelas atas. Menurut standar Mekah saat itu,<strong>tidak</strong> masalah siapa ayahnya (dalam bukunya, “The Messenger”, hal73).Menurut sejarawan, Muhammad lahir dalam periode ini dari salahsatu dari ke 10 orang keluarga kelas atas Quraish di Mekah. Bagiorang-orang ini, <strong>tidak</strong> masalah siapa jadi ayah siapa. Semua anak<strong>yang</strong> lahir dalam kondisi ini harus selalu menghadapi pertanyaanmengenai sah <strong>tidak</strong>nya kehamilan ibunya!Bukannya menya<strong>yang</strong>i anaknya sebagai layaknya seorang ibu,Aminah terus melampiaskan kebencian pada bayi <strong>yang</strong> barudilahirkannya. Ia menolak menyusuinya, bahkan saat bayi itu lapar.Melihat penderitaan anak tersebut, Thuwaibah, budak wanita darianak pamannya Abu Lahab, mengambil tanggung jawab untukmenyusuinya selama beberapa hari (Lihat Adil Salahi Muhammad:Man and Prophet, hal 23) sampai ditemukan orang lain <strong>yang</strong> maumemeliharanya dengan permanen.Dalam periode kelahiran Muhammad, kaum Bedouin <strong>yang</strong> miskinbiasanya datang berkelompok dari waktu ke waktu, ke Mekahuntuk mendapatkan zakat dari kaum <strong>yang</strong> mampu. denganmengikuti tradisi ini, Halimah, seorang wanita penggembalaSaadite, datang dan mengetuk pintu rumah Aminah. Karena diasendiri janda miskin, Aminah <strong>tidak</strong> punya apapun untuk diberikanpada Halimah; malah dia berharap dapat melepas bebannya denganmemberi bayi <strong>yang</strong> baru dilahirkannya itu kepada Halimah.Halimah kaget, karena, dalam penilaiannya, <strong>tidak</strong> ada seorangibupun <strong>yang</strong> akan mau membuang bayinya seperti <strong>yang</strong> dilakukanAminah. Setelah tahu situasinya, Halimah, <strong>yang</strong> awalnya, menolakmenerima bayi tersebut, tapi ketika dia mempertimbangkan faktabahwa dia dalam waktu <strong>yang</strong> <strong>tidak</strong> lama lagi akan mempunyaisepasang tangan baru untuk menolong keluarganya dari kondisi


menyedihkan ini, dia ambil bayi tersebut dan membawanya pulangkerumahnya.Suku Halimah tinggal disalah satu lembah padang rumput diutaraArabia. Meski mereka miskin, mereka bersifat pemberani danpekerja keras. Tidak seperti orang-orang dari suku Quraish, orangorangdari suku Saadite mahir menggunakan pedang dan tombak.Kecekatan mereka dengan pedang dan tombak selalu memberimereka kemenangan dalam pertempuran- pertempuran <strong>yang</strong>hampir mereka hadapi terus menerus, untuk bertahan dalamkondisi ganas ini.Orang-orang suku Saadite juga memiliki bahasa Arab <strong>yang</strong> palinghalus dari seluruh Arabia. Kesamaan bahasa Quran dengan bahasaArabnya Saaditic adalah indikasi bahwa penulis Quran pastilah darikaum Saadite, atau bahwa dia mestilah pernah tinggal diantaramereka bertahun-tahun.Seluruh populasi semenanjung Arab percaya akan adanya malaikat.Mereka juga percaya bahwa malaikat suka mengunjungi orangorang<strong>yang</strong> ditakdirkan untuk menerima hadiah khusus dari Allah.Makhluk dewa ini hidup didalam dan sekitar Kabah bersamadengan ke 359 dewa lainnya. Karena orang-orang Arab percaya akankedekatan malaikat dengan Allah, banyak dari mereka <strong>yang</strong>memuja mereka dengan harapan jika mereka senang, sang malaikatakan <strong>tidak</strong> sulit meyakinkan Allah untuk mengaruniai merekaberkat <strong>yang</strong> akan mengakhiri penderitaan mereka <strong>yang</strong> tiada akhir.Anak Halimah, Masrud, hampir seumur dengan Muhammad. Diamulai membesarkan kedua bayi tersebut dengan sungguh-sungguh.Dia menyusui keduanya dan menya<strong>yang</strong> keduanya dengan sama.Dia berharap suatu hari keduanya akan tumbuh dan menyediakanbaginya pertolongan <strong>yang</strong> selalu dia perlukan untuk membuathidupnya lebih nyaman.Halimah sering memikirkan masa depan Masrud, anak kandungnyasendiri. Halimah adalah produk masyarakat Bedouin; pengala-


mannya meyakinkan dia bahwa betapapun kerasnya ia bekerja danbetapapun berani anaknya ini, kegersangan dan kondisi padangpasir <strong>tidak</strong> akan pernah bisa memberinya kesempatan untuk hidupnyaman, bahkan kehidupan seperti <strong>yang</strong> dicapai oleh orang-orangMekah sekalipun. Oleh karena itu dia ingin agar anaknya pergi keMekah agar dapat memperbaiki hiddupnya.Tapi bagaimana dia bisa mengirim anaknya ke Mekah? Dia terusbertanya-tanya tentang hal ini.Halimah berpikir dan berpikir. Bermalam-malam ia <strong>tidak</strong> tidurmemikirkan hal ini, bahkan disiang haripun, pikirannya selaludipenuhi oleh pikiran ini: bagaimana memasukkan Masroudkedalam masy Mekah.Akhirnya ia punya ide! Bagaimana kalau ia mengembalikan‘Muhammad’ pada ibunya? Ia bisa menukar Masrud denganMuhammad, dan <strong>tidak</strong> ada orang <strong>yang</strong> akan mengetahuinya!Aminah pasti <strong>tidak</strong> akan curiga.Puas dengan rencana ini, Halimah mulai mengimplementasikannya.Pertama-tama, dia perlu membiasakan memanggilMuhammad dengan Masrud, dan Masrud dengan Muhammad.Awalnya, kedua anak itu kelihatan binging, tapi setelah beberapalama, mereka terbiasa akan perubahan ini, perubahan <strong>yang</strong>nantinya terbukti fatal bagi wajah bumi ini.Langkah kedua untuk rencana ini, Halimah perlu meyakinkanAminah agar mau menerima kembali ‘anaknya’ itu. Skenarionya ini<strong>tidak</strong> hanya cocok bagi kepercayaan tua kaum berhala, tapi jugaakan melunakkan tabiat Aminah <strong>yang</strong> benci kesumat terhadapanaknya. Dan skenario <strong>yang</strong> paling baik adalah membuat Aminahpercaya bahwa anaknya sungguh-sungguh berbakat tinggi.Tidak lama kemudian, Muhammad (Masrud) menginjak tahunkelima hidupnya, Halimah mulai memberitahu semua orang <strong>yang</strong>ditemuinya betapa pandainya anak angkatnya dia. Dia paling girangmenceritakan pertemuan anaknya dengan dua malaikat <strong>yang</strong>


mengelilinginya setiap hari, katanya, <strong>yang</strong> bahkan dilihat olehanaknya sendiri, Masroud, dengan mata kepalanya sendiri.Ketika didesak agar menceritakan dengan rinci, Halimah selalumenceritakan bahwa satu hari, Masrud dan Muhammad sedangbermain dilapangan. Sementara mereka asyik bermain, tiba-tiba,dua malaikat muncul dihadapan Muhammad.Mereka merebahkannya ditanah, dan malaikat Jibril, salah satu darikedua malaikat ini, membelah dua hati si anak. Dibersihkannya hatiMuhammad dari kotoran dosa asal; dari hati itu menetes tetesanhitam dan pahit <strong>yang</strong> diwariskan kakek mo<strong>yang</strong> kita, Adam, dan<strong>yang</strong> bersarang dalam hati setiap keturunannya, <strong>yang</strong> selalumendorong mereka untuk berbuat dosa. Jadi sejak kanak-kanak,Muhammad sudah di-detox dari dosa dan Jibril malah mengisihatinya dengan iman dan pengetahuan dan sinar nabi, danmengembalikan pada dadanya.Selama kunjungan malaikat ini, kata Halimah membual, paramalaikat sangat terkesan akan tanda kenabian dipunggungMuhammad alias tompel di punggung! Untuk membuktikanklaimnya, dia suka membuat Muhammad membuka bajunyadidepan orang-orang <strong>yang</strong> meragukan kewarasannya agar melihatdengan mata mereka sendiri tanda <strong>yang</strong> ada diantara bahunya.Halimah terpaksa memakai taktik licik ini untuk menyembunyikanmasalah <strong>yang</strong> serius: anak <strong>yang</strong> dilahirkan Aminah <strong>tidak</strong>mempunyai tompel dipunggungnya; sedang Masrud punya tandalahir <strong>yang</strong> jelas diantara pundaknya (di punggung). Sekarang jikaHalimah <strong>tidak</strong> menciptakan <strong>kisah</strong> malaikat ini <strong>yang</strong>, dia akui,terkesan akan tubuh Muhammad dengan “tanda kenabiannya”,seluruh tipuannya akan roboh, dan hasratnya untuk menanamkananaknya dirumah Aminah juga akan hancur.Akhirnya, Halimah membawa Muhammad (Masrud) ke Mekah danmencoba untuk mendudukkan Muhammad dipangkuan Amina.Melihat keengganannya, Halimah menceritakan pada Aminah


semua <strong>yang</strong> terjadi pada Muhammad, termasuk cerita-ceritamalaikat dan tahi lalat dipunggungnya. Perlahan-lahan, luluh olehcerita Halimah, Aminah mengambil kembali anaknya.Halimah kembali kerumahnya digurun, puas karena dia berhasilmenempatkan anaknya disebuah rumah di Mekah dimana dia akantumbuh menjadi laki-laki <strong>yang</strong> nanti mudah-mudahan makmur.Muhammad (alias Masrud) tinggal dengan Aminah hingga umur 6tahun, meski sering <strong>tidak</strong> bertemu Halimah, ibu kandungnya. Diabermain dengan anak-anak sekitarnya; memperhatikan parapeziarah berdoa di Kabah dan menyambut para karavan <strong>yang</strong>berhenti di kota sebelum meneruskan perjalanan ke kota dagangtujuannya. Semua aktivitas kota membuatnya kagum, ini sangatberbeda dari tempat dia lahir.Meski tadinya membenci anaknya, Aminah memperlakukanMuhammad dengan baik. Dia memberinya makanan, pakaian danmelayani keperluannya sebisanya. Dia juga mengajaknya berkelilingkota dan memperkenalkannya pada kerabat-kerabatnya.Setelah beberapa bulan di Mekah, Aminah membawa Muhammadke Medinah dan memperkenalkan dia pada kerabat dari pihaksuaminya disana. Dalam perjalanan pulang, dia meninggal dandimakamkan di Abwa, sebuah dusun <strong>yang</strong> terdapat antara Medinahdan Mekah. Barakat, budak perempuannya, sekarang berlakusebagai ibu dari anak yatim piatu ini dan mengantarkannya padakakeknya, Abd al Mutallib dimana ia tinggal dirumah tersebutselama tiga tahun.


BAGIAN DUAAbd al Muttalib adalah penjaga kuil Kabah dan pemasukannyalumayan. Tapi karena keluarganya besar, dia sering kesulitanmemenuhi semua keperluan mereka. Hasilnya, sering timbulpertengkaran keluarga, meski mereka selalu menampilkan wajahtersenyum diluar rumah mereka.Masuknya Muhammad kedalam anggota keluarga <strong>tidak</strong> menolongsituasi ini; malah, menambah beban baru. Semua anggota keluargamenginginkannya pergi, tapi karena ia berada dibawah perlindungankakeknya, <strong>tidak</strong> ada <strong>yang</strong> berani menyuruhnya pergi. Ini<strong>tidak</strong> berarti mereka harus menya<strong>yang</strong>i anak ini; apa <strong>yang</strong>sebenarnya terjadi adalah sebaliknya: mereka mulai membencinyadan <strong>tidak</strong> melewatkan kesempatan untuk mengganggunya. Merekamungkin <strong>tidak</strong> membuat luka ditubuhnya, tapi mereka pastimenyakiti dia, sangat dalam hingga <strong>tidak</strong> dapat disembuhkan,secara emosional dan psikologikal.Ketika dia menderita ditangan anggota keluarga kakeknya, <strong>tidak</strong>ada seorangpun anggota keluarga wanita <strong>yang</strong> menolongnya darigangguan ini ataupun menghiburnya sesudahnya. Sikap mereka inimenimbulkan ingatan akan ibunya. Dia rindu padanya, ingindisa<strong>yang</strong> dan dipeluknya, tapi dia <strong>tidak</strong> mendapat semua itu karenaia telah ditelantarkan diantara orang-orang asing ini. Dia mulaimenumbuhkan kebencian dirinya pada ibunya!Tiga tahun setelah Muhammad bergabung dengan keluarga ini, Abdal Muttalib merasa ajalnya sudah dekat. Dia, dengan itu,memberikan Muhammad pada anak tertuanya, Abu Talib.


Kota MekahKota kecil Mekah, dekat laut merah Arabia, di abad ke-6merupakan tempat penting karena dua alasan berbeda:1. Kota itu adalah pusat pemujaan berhala <strong>yang</strong> penting, <strong>yang</strong>mana banyak suku-suku nomad Arab melakukan ziarahsecara tetap.2. Mekah juga menjadi pusat dagang, dari mana karavankaravanberangkat ketujuan <strong>yang</strong> berbeda-beda dalam misidagang mereka.Mekah <strong>sebelumnya</strong> adalah kota kecil dan kebanyakan penghuninyaadalah suku Quraish <strong>yang</strong> jumlahnya <strong>tidak</strong> melebihi 2 ribuan orang.Tanahnya gersang dan tak mampu menghasilkan apapun bagipenghuninya. jalan-jalannya berdebu, <strong>tidak</strong> ada fasilitas umum <strong>yang</strong>pantas. Para penghuni <strong>tidak</strong> mengenal kesehatan atau h<strong>yang</strong>iene.Tinggal dalam rumah tanpa atap <strong>yang</strong> kecil dari tanah liat, sengsaradan banyak dari mereka menggunakan kulit domba atau kambinguntuk menutupi tubuh mereka. Tidak ada sekolah macam apapundi Mekah. Beda Arab di Mekah dengan orang-orang Yahudi diMedinah: Yahudi memiliki sekolah mereka sendiri dimana merekamengajar anak-anak mereka, khususnya tentang disiplin agama.Karena orang-orang Arab hampir <strong>tidak</strong> bisa menyalakan api, baikuntuk memasak ataupun untuk penerangan, mereka memakankurma, belalang dan kadal dan tergantung pada susu onta sebagaiganti air. Tapi, dalam Quran dikatakan bahwa Allah menyediakanmereka dengan semacam “Pohon hijau” (QS 36:80) <strong>yang</strong> manamereka mendapat api untuk memenuhi keperluan mereka.Dimalam hari, orang-orang Arab tinggal didalam tenda dan rumahrumahmereka, takut akan kenakalan Jin <strong>yang</strong> <strong>tidak</strong> bisa diduga,<strong>yang</strong> mereka percaya, menyerang manusia ditempat-tempat sunyidan gelap.Karena miskin, kebanyakan penduduk menghabiskan waktubergosip, minum, judi atau menceritakan dongeng-dongeng <strong>yang</strong>


diturunkan pada mereka generasi demi generasi. Kesibukan utamamereka untuk menghabiskan waktu adalah obsesi mereka akanseks, baik hetero maupun homoseksual, karena mereka terkenaldikaruniai dengan kekuatan seks <strong>yang</strong> besar. Muhammad jugamemiliki kekuatan seks <strong>yang</strong> besar. Diceritakan bahwa dia mampumemuaskan kesembilan isterinya dalam satu malam.Orang-orang Arab juga mempraktekan pedophilia (sex antara lakilakidewasa dengan anak kecil), sesuatu <strong>yang</strong> mereka anggapnormal. Wanita-Wanitanya juga <strong>tidak</strong> bermoral, melakukantindakan-<strong>tidak</strong>an seksual dengan laki-laki manapun <strong>yang</strong> merekainginkan. Namun inipun dianggap normal oleh kaum lelaki.Saat matinya Abd al Muttalib, anaknya, Abu Talib menggantikanayahnya sebagai penjaga Kabah, karena fungsi religius ini dilakukansecara turun temurun. Kantor pendeta <strong>yang</strong> dipegang olehnyamemerlukan rumah tangga <strong>yang</strong> mengawasi dengan ketat semuaritual dan upacara dari rumah suci Allah. Ini membuat Muhammadmuda mendapat kesempatan untuk mempelajari semua ini daridekat dan mencatatnya dalam pikirannya.Ritual Penyembahan BerhalaRitual dan upacara <strong>yang</strong> dipraktekkan kaum Berhala Arab sebelumbangkitnya Islam terdiri dari:• Tiga puasa utama dalam setahun; satu dari tujuh, satu darisembilan dan satu dari tigapuluh hari. Selama puasa, merekamakan dan minum tapi dilarang berbicara.• Mereka berdoa/sholat tiga kali sehari; sekitar terbitmatahari, pada siang hari dan pada tenggelamnya matahari,menghadap kearah Kabah (Washington Irving, “Mahometand His Successors”, hal 31).• Mereka melakukan ziarah atau Haji, dengan memutariKabah sebanyak tujuh kali, lari diantara dua bukit <strong>yang</strong>disebut Safa dan Marwa dimana ditiap bukit dipasang


patung laki-laki dan perempuan, untuk mengorbankanbinatang dalam nama dewa masing-masing dan kemudianmencukur rambut semua peziarah laki-laki. Peziarah wanitacukup dengan memotong sedikit rambutnya.AllahSatu dari ke tiga ratus enam puluh (360) patung berhala <strong>yang</strong> dipujaada <strong>yang</strong> dinamakan Allah. Allah ini mempunyai semua intikarakteristik dari manusia. Dia adalah satu dari dewa-dewa utama,artinya banyak pemujanya. Mereka percaya bahwa Allah inimemberi mereka hidup, rahmat dan kebaikannya. Dewa ini jugadikenal sebagai Al-Rahman-an (sang pengampun) dan Al-Rahim(sang penya<strong>yang</strong>) bagi orang-orang selatan dan utara Arabia.Prasasti (542-3) dari Abrahah <strong>yang</strong> men<strong>yang</strong>kut pemecahan dariMa’rib Dam berisi kesaksian dari fakta sejarah ini. Prasasti itudimulai dengan kalimat berikut: “Dalam kuasa dan kemuliaan danampunan dari sang pengampun (Rahman-an) dan messiahnya danRoh kudus.” Nama Al-Rahman-an khususnya penting karena Al-Rahman belakangan menjadi atribut terkenal dari Allah, danmenjadi salah satu dari sembilan puluh sembilan (99) namanya<strong>yang</strong> ditulis dalam Quran. Surat atau Bab 19 Quran didominasi olehkata Al-Rahman. Meski dipakai bagi Tuhannya Kristen, kata initerbukti dipinjam dari nama satu dari dewa-dewa Arab selatankuno.Pada awal karirnya sebagai nabi, Muhammad mengharuskanpengikutnya untuk memuja patung Allah <strong>yang</strong> sama. Kemudian, diamengubah ini dengan menyesuaikan konsepnya akan satu Tuhan<strong>yang</strong>, dia percaya, <strong>tidak</strong> berbentuk atau berwadah, agar memisahkankonsepnya dari konsep kaum berhala dan politeis lain <strong>yang</strong>sejaman dengannya.Selain ritual <strong>yang</strong> sudah ditetapkan, kaum penyembah berhalapunya banyak tradisi religius lain, beberapa diantaranya diambildari permulaan jaman dari ajaran Yahudi. Mereka juga sering


memakai kitab Mazmur, seperti juga buku <strong>yang</strong> berisi ajaran moral<strong>yang</strong> katanya ditulis oleh Seth <strong>yang</strong>, menurut cerita Alkitab, adalahsatu dari banyak anak Adam. Adam adalah manusia pertama <strong>yang</strong>diciptakan Tuhan, menggunakan tanganNya sendiri, dari lumpur,<strong>yang</strong> dicampur dengan debu dan air.Perpindahan Muhammad ke rumah pamannya <strong>tidak</strong> membawabanyak perbedaan. Abu Taleb <strong>tidak</strong> kaya dan punya keluarga besar.Meski mendapatkan pemasukan dari Kabah <strong>yang</strong> ditopang denganpemasukan dari bisnis dagang, pemasukannya juga pas-pasan. DanMuhammad semakin dirasakan sebagai beban seluruh anggotakeluarga. Karena itu mereka selalu melukai perasaan anak malangitu dengan bahasa, gerakan <strong>yang</strong> <strong>tidak</strong> enak.Abu Taleb, dilain pihak, sadar akan situasi <strong>yang</strong> harus dialami sangponakan dirumahnya. Ia ingin menolong, tapi dia juga, tak mampu.Ketika dia <strong>tidak</strong> tahan lagi tinggal bersama keponakannya <strong>yang</strong>mengalami kondisi menyedihkan, dia mencarikannya pekerjaansebagai gembala onta.Muhammad mendapat pekerjaan untuk membawa onta-ontatuannya ke padang rumput. Dia lalu harus menghabiskan waktusendirian, bagian terbesar dari harinya dihabiskan dipadang gersangdiluar Mekah. Membiarkan onta-onta menjelajahi padang mencarirumput diantara bebatuan, kita dapat memba<strong>yang</strong>kan bagaimanaseorang muda, sensitif dan pintar seperti Muhammad, harusmenghabiskan waktu seperti itu.Lumrah bahwa kemalangan dan kesengsaraan menciptakankepahitan dalam diri seseorang.Kita bisa menduga bahwa ditengah-tengah frustasinya karenakesepian, dia mestilah bertanya pada dirinya sendiri kenapa dia adadi dunia ini sebagai anak yatim, dan kenapa dia harus bekerjasebagai penggembala ditempat sesepi ini dalam umur semuda ini,ketika anak-anak seumurnya menghabiskan waktu ditemani olehorang tua tercinta mereka. Dia juga mesti bertanya kenapa ibunya


memberikan dia pada orang <strong>yang</strong> <strong>tidak</strong> dia kenal, dan kenapaperlakuan padanya berbeda dibanding perlakuan pada anak-anaklain.Dan pemasukan uang darinya bagi keluarga pamannya, <strong>tidak</strong>sedikitpun merubah sikap mereka terhdpnya. Ini sangatmenyakitkannya; rasa sakit ini menjadi penyebab utama semakinmendalamnya kebencian pada ibunya. Dia percaya jika dia tinggalbersama ibunya, ia <strong>tidak</strong> perlu menderita ejekan dirumah kakeknyadan pamannya. Dia menganggap ibunya bertanggung jawab atassemua penderitaannya.Egonya, sensitifitas dan perasaannya sangat terluka, Muhammad<strong>tidak</strong> lagi bermain-main dengan anak-anak lain diwaktu luangnya.Malah, dia merasa lebih nyaman berbicara dengan orang-orang<strong>yang</strong> berziarah ke Mekah atau berdagang. Dia menikmatipercakapan dalam hal-hal religius. Dia juga mendapat kepuasanmendengarkan <strong>kisah</strong>-<strong>kisah</strong> religius dari mereka. Sangat sering, diameminta mereka untuk bercerita tentang <strong>kisah</strong>-<strong>kisah</strong> Arab jamandulu <strong>yang</strong> menarik minatnya. Kebanyakan <strong>kisah</strong> dan dongeng <strong>yang</strong>dia dengar dari mereka berfungsi sebagai penyembuh dari lukahatinya. Jika punya kesempatan, dia akan menceritakan kembalisemua <strong>kisah</strong> itu pada para pendengarnya, <strong>yang</strong> pada gilirannya,membuat mereka bagian dari Quran!Jika dia <strong>tidak</strong> sedang mendengarkan penuturan <strong>kisah</strong>, diamengawasi kedatangan dan kepergian karavan, <strong>yang</strong> berdagang keSyria dan Yaman, dan berdesak-desakan di Mekah sebelum merekabubar. Mengkhayal melancong ke tanah asing dan barang-barang<strong>yang</strong> suatu hari akan ia lihat di negara-negara jauh itu, membuatMuhammad gembira.Suatu hari Muhammad melihat Abu Taleb naik ontanya untuk pergidengan karavan ke Syria. Tak tahan untuk menekan keinginannya,dia memohon pamannya untuk membawanya. Abu Taleb <strong>tidak</strong>dapat menolak permohonannya dan mengijinkan dia untuk ikut.


Jalan ke Syria saat itu adalah melalui daerah-daerah <strong>yang</strong> kayadongeng dan tradisi, <strong>yang</strong> menjadi kesukaan orang-orang Arabkaravan pengembara. Luasnya dan sunyinya gurun pasir <strong>yang</strong> seringdilalui dalam hidup mereka juga tanah gersang <strong>yang</strong> melahirkanbanyak khayalan- khayalan gaib.Karena itu, mereka punya para penghuni gurun dengan Jin <strong>yang</strong>baik dan jahat, dan membumbuinya dengan <strong>kisah</strong>-<strong>kisah</strong> <strong>yang</strong>memikat, dicampur dengan kejadian <strong>yang</strong> menakjubkan tapidiragukan kebenarannya, <strong>yang</strong> mereka percaya sungguh terjadi dimasa lalu.Selama perjalanan, Muhammad muda <strong>tidak</strong> diragukan lagi melahapsemua cerita-cerita gaib tersebut. Ingatannya <strong>yang</strong> kuat menanamcerita itu dalam-dalam, <strong>yang</strong> dikemudian hari akan memainkanperan <strong>yang</strong> sangat kuat dalam pikiran dan imajinasinya.Kita bisa catat disini dua <strong>kisah</strong> kuno dari banyak legenda Arab, <strong>yang</strong>pastilah didengar Muhammad saat itu, dan <strong>yang</strong> diulang-ulangolehnya dalam Quran dikemudian hari. Salah satunya berhubungandengan daerah pegunungan <strong>yang</strong> disebut Hadjar.Begitu karavan-karavan melalui lembah gersang dan sunyi, parakaravan itu menatap gua-gua dipinggir pegunungan. Gua-gua inikatanya dulu dihuni oleh kaum Thamud atau anak-anak Thamud.orang-orang ini, <strong>yang</strong> oleh orang Arab percaya, adalah salah satusuku Arab <strong>yang</strong> hilang.Bani Thamud adalah segolongan ras manusia raksasa <strong>yang</strong>sombong, hidup dijaman Abraham. Ketika mereka jatuh dalampenyembahan berhala, tuhan mengirim nabi pada mereka,namanya Saleh. Tugasnya untuk mengembalikan mereka kejalan<strong>yang</strong> benar. orang-orang itu menolak untuk mendengarkannyakecuali dia bisa membuktikan kebenaran misinya lewat keajaiban.Saleh berdoa dan tuhan membuat sebuah batu terbuka <strong>yang</strong> manadari dalamnya keluar onta betina raksasa, <strong>yang</strong> melahirkan anakkuda dan menghasilkan susu <strong>yang</strong> banyak sesudahnya.


Beberapa orang Thamud percaya oleh keajaiban ini danmeninggalkan berhala. Tapi mayoritas dari mereka <strong>tidak</strong> terkesandan terus dalam penyembahan berhala mereka.Kecewa, Saleh meninggalkan onta itu sebagai tanda dari tuhan, tapimemperingatkan mereka bahwa bencana akan jatuh jika merekamengganggu onta itu. untuk beberapa waktu, sang onta dibiarkanmerumput dengan tenang, tapi ketika onta itu minum dari sebuahsumur, dia menghabiskan air sumur itu sekali minum.Sebagai balasannya, katanya, dia menghasilkan susu <strong>yang</strong> cukupuntuk seluruh warga suku itu. Tapi, dia menakuti onta-onta laindipadang rumput tersebut dengan ukurannya <strong>yang</strong> besar itu shgonta tersebut diserang orang-orang Thamud <strong>yang</strong> mengikat danmenyembelihnya.Tuhan membalas pembunuhan onta betina raksasa ini. Diamengeluarkan teriakan <strong>yang</strong> menakutkan, ditambah dengantepukan halilintar dari surga, <strong>yang</strong> turun pada orang Thamud inidimalam hari; paginya semua penduduk Thamud ditemukan matitengkurap. dengan begitu untuk membalaskan kematian seekoronta betina, tuhan membasmi satu suku bangsa dari muka bumi.Tanah Thamud masih tetap gersang, ini karena kutukan <strong>yang</strong> terusmenerus dari surga.Kisah ini mempunyai dampak kuat dalam pikiran Muhammad, <strong>yang</strong>ditahun-tahun berikutnya, menolak membiarkan para pengikutnyauntuk berkemah dekat daerah itu, dan menyuruh mereka untuksegera pergi dari situ.Tradisi lain <strong>yang</strong> dikumpulkan Muhammad dalam salah satuperjalanannya, adalah tentang kota Eyla, dekat laut Merah. Tempatini, katanya, dijaman dulu ditempati oleh suku Yahudi. Seperti sukuThamud, mereka juga jatuh dalam penyembahan berhala. Juga,karena penduduk suku itu mengotori hari Sabbat denganmemancing dihari itu, tuhan mengubah mereka <strong>yang</strong> dewasamenjadi babi, dan <strong>yang</strong> anak-anak menjadi monyet. Apa <strong>yang</strong>


terjadi dengan wanitanya <strong>tidak</strong> <strong>diceritakan</strong>, jadi Muhammad perlutetap samar-samar ketika menceritakan <strong>kisah</strong> ini dalam Quran.Cerita-cerita tersebut diatas ada dalam Quran, <strong>yang</strong> menunjukkanbagaimana perjalanan Muhammad telah mempengaruhi pikirannya.Para penulis Muslim menceritakan banyak keadaan menakjubkan<strong>yang</strong> telah disaksikan Muhammad selama perjalanan hidupnya.Kata mereka, dia mela<strong>yang</strong> dibantu malaikat <strong>yang</strong> <strong>tidak</strong> terlihat<strong>yang</strong> melindungi dia dari panasnya pasir gurun dan panasnya sinarmatahari dengan sayap-sayap mereka.Dalam kejadian lain, dia dilindungi oleh awan, <strong>yang</strong> mela<strong>yang</strong>diatas kepalanya selama panas siang hari. Kejadian lain lagi, katanyapohon <strong>yang</strong> layu tiba-tiba mengembangkan daun-daunnya danmekar untuk menyediakan payung bagi Muhammad <strong>yang</strong> sedangmenderita kepanasan.Semua keajaiban ini <strong>tidak</strong> didasarkan pada bukti-bukti saksi mata;malah kebanyakan adalah pernyataan Muhammad sendiri ataudiciptakan setelah kematiannya oleh para pengikut fanatiknya <strong>yang</strong>harus dipercayai Muslim tanpa banyak tanya.Selama perjalanannya, Muhammad mengaku bertemu sejumlahpertapa Kristen. Rahib Bahira <strong>yang</strong> terkenal adalah salah satudiantaranya. Dalam percakapannya dengan Muhammad, Bahirakaget dengan tingkat intelektualitasnya dan terpukau akan hasratbesarnya untuk mendapatkan segala macam informasi. Rasa ingintahunya terpusat khususnya pada masalah agama. Keduanyadiberitakan sering mengadakan percakapan tentang subjek inidimana, tentu saja, sang Rahib menentang penyembahan berhala,sebuah praktek dimana Muhammad muda dibesarkan. KristenNestorian <strong>yang</strong> merupakan aliran <strong>yang</strong> dianut rahib Bahira ini, jugamelarang pemujaan akan gambar-gambar. Hal itu dilarang bahkandalam kehidupan sehari-hari mereka. Tentu saja, mereka keberatandengan penggunaan salib, sebuah lambang Kristen <strong>yang</strong> umum.


Para penulis Muslim menekankan pendirian bahwa Bahira tertarikakan Muhammad muda karena melihat tanda kenabian padabahunya. Penglihatan ini, sumpah mereka, meyakinkan sang rahibbahwa inilah nabi <strong>yang</strong> sama <strong>yang</strong> kedatangannya telah dituliskandalam kitab-kitab Kristen. Sang rahib mengatakan pada Abu Talebagar keponakannya jangan sampai jatuh ketangan orang Yahudi,seakan meramalkan perlawanan <strong>yang</strong> akan dihadapi Muhammaddimasa depan dari kelompok Yahudi ini.Diragukan apa pertemuan ini benar-benar terjadi. Kalaupun iya,sang rahib pastilah mencoba mendorong agendanya sendiri, karenaia mempunyai misi untuk menyebarkan agamanya sendiri dan iatertarik akan kepintaran dan rasa ingin tahu Muhammad, danberusaha menarik Muhammad kedalam agamanya ini. Dia tahubahwa subjeknya (Muhammad) adalah pendengar <strong>yang</strong> pasif, dandia juga keponakan keluarga penjaga Kabah. Dia juga tahu bahwajika dia berhasil menanamkan bibit ajarannya kedalam pikiranMuhammad, sang rahib dapat menyebarkan, melalui Muhammad,doktrinnya kepada orang-orang Mekah, dengan begitu membuatmisinya melakukan lompatan besar. Ini adalah sebuah motivasi<strong>yang</strong> bagus bagi Bahira untuk mengembangkan rasa ketertarikanMuhammad. Dia <strong>tidak</strong> perlu melihat benjolan besar (<strong>yang</strong> katanyatanda nabi) di punggung Muhammad untuk yakin akan kegunaandan kemampuannya.Yang dilaporkan sang rahib pada Abu Talib mengenai Muhammadmestilah sebuah saran untuk berhati-hati. Pada daerah rawan <strong>yang</strong>penuh dengan agama-agama disemenanjung Arab, sang rahib inginmencegah calon muridnya dikuasai oleh kepercayaan Yahudi, <strong>yang</strong>kemudian akan dapat mempengaruhi kaum berhala lainnyakepihak mereka. Kalau saja ini terjadi; sang rahib akan kehilangancalon kandidat <strong>yang</strong> baik untuk kepercayaannya.Dengan Abu Talib, Muhammad kembali ke Mekah, pikirannyapenuh dengan dongeng dan <strong>kisah</strong>-<strong>kisah</strong> agama <strong>yang</strong> dia dapatsepanjang perjalanan. Dia sangat terkesan dengan doktrin <strong>yang</strong>


diajarkan oleh Rahib Bahira dari biara Nestorian, <strong>yang</strong> dikemudianhari akan sangat menolongnya dalam pembentukan pemikiran dandoktrin agamanya sendiri.Muhammad juga menaruh rasa hormat <strong>yang</strong> misterius bagi Syria,karena dipercaya menjadi tempat perlindungan Abraham ketika laridari Chaldea, sambil membawa doktrin menyembah hanya satuTuhan. Rasa hormat akan negerinya juga begitu dalam hinggadikatakan dia awalnya menghadap Syria (Ibn Ishaq Sirat RasulAllah, hal 135), ketika melakukan sholat 3 kali seharinya.Jika <strong>tidak</strong> bepergian dengan karavan, Muhammad bekerja sebagaigembala. Tapi ketika ia dewasa, orang lain mempekerjakannyasebagai agen dagang mereka, bersama-sama dengan karavandagang <strong>yang</strong> bepergian ke Syria, Yaman dan tujuan dagang lain.Fakta bahwa dia diberi tugas perdagangan oleh tuannyameniadakan klaim Muslim bahwa Muhammad itu seorang <strong>yang</strong>buta huruf. Seorang <strong>yang</strong> <strong>tidak</strong> dapat baca tulis <strong>tidak</strong>lah akan diberitugas penting sebagai agen perdagangan, khususnya, ketika orangorangMekah lain dikatakan bisa baca tulis. Kemampuan baca tulismestinya juga <strong>yang</strong> menolongnya mendapatkan pekerjaan ini,karena apa <strong>yang</strong> ada dalam pikiran bossnya ketika menyewapekerjanya adalah mendapat keuntungan dan agar setiap transaksidapat dicatat dengan rapih oleh pegawainya, khususnya dalamsituasi dimana mereka harus bepergian ketempat-tempat <strong>yang</strong> jauhuntuk waktu <strong>yang</strong> lama.Selama perjalanannya melalui Yerusalem, Muhammad mendapatkesempatan melihat kuil Solomon, dekat bukit Moriah. RajaSolomon membangunnya untuk Yahweh, yaitu salah satu daribanyak tuhan dari orang-orang jaman dulu. Dalam Quran, Kuil inidisebut sebagai Mesjid terjauh (Masjid-ul-Aqsa). Pengetahuannyaakan kuil ini menolong dia dikemudian hari untuk menjelaskansecara jelas ketika ditanya mengenai pengakuannya akan perjalananMi’raj, ke surga ketujuh.


Para Muslim sangat yakin bahwa Muhammad mendarat disana naikkuda ajaibnya, <strong>yang</strong> disebut Burraq, dan berjalan dihalamannya –dibangun oleh Herod untuk meluaskan daerah untuk Kuil kedua –dan kemudian naik ke surga dimalam itu untuk berbicara dengantuhan. Ketika diminta merinci kuil ini untuk membuktikanperjalanan misteriusnya, tuhan, katanya, menampilkan replikadalam penglihatannya <strong>yang</strong> membuatnya bisa memuaskan rasacuriga orang-orang Mekah. Selama penguasaanya atas Jerusalem,para muslim membangun, dekat kuil Solomon, sebuah mesjid <strong>yang</strong>dikenal sebagai Dome of Rock, untuk memperingati perjalanan ini.Mesjid ini juga dikenal sebagai mesjid Hadhrat Umar. Dan menjaditempat ketiga tersuci bagi muslim setelah Kabah di Mekah danMesjid Nabi di Medina.Raja Solomon adalah orang <strong>yang</strong> pertama menggunakan doa <strong>yang</strong>sekarang dipakai muslim, doa ini berisi puji-pujian pada tuhan,ditulis dalam surat <strong>yang</strong> katanya untuk Ratu Belsheba, 1700 tahunsebelum bangkitnya Islam. Doa ini, terbaca sebagai berikut:sekarang digunakan oleh seluruh muslim tiap hari sebelum merekamelakukan sesuatu:Bismillah hir Rahman nur Rahim, artinya: Dengan menyebutnama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penya<strong>yang</strong>Diperkirakan bahwa para penyembah berhala menggunakan doa<strong>yang</strong> sama kepada berhala mereka ALLAH. Muhammad mengambilnyadari praktek kaum penyembah berhala dan membuatnyamenjadi komponen inti dari agamanya sendiri.Sebelum kita teruskan dengan <strong>kisah</strong> ini, kita harus berhenti duludisini dan mendiskusikan sejenak teori psikologi dan observasinya.Diketahui bahwa kepercayaan dapat menumpulkan pertimbangandan akal sehat manusia. Telah ditetapkan bahwa ide-ide <strong>yang</strong>ditanamkan pada pikiran seseorang sejak masa kecil, tetap hadirsebagai latar belakang dari pokok-pokok pikirannya selamanya.


Dengan demikian, orang ini ingin membuat fakta-faktanya sesuaidengan ide-ide indoktrinasinya, <strong>yang</strong> bisa saja <strong>tidak</strong> punyakebenaran <strong>yang</strong> masuk akal. Banyak orang terpelajar dikenalmempunyai kelemahan-kelemahan seperti ini, dan terhalangipenggunaan akal sehatnya. Bukan karena mereka <strong>tidak</strong> pernahmenggunakan akal sehatnya dalam bidang religius, tapi merekamengunakannya hanya kalau hal itu dibenarkan oleh ide-ide <strong>yang</strong>telah tertanam tadi.Kemampuan persepsi dan rasionalisasi manusia telah memungkinkanmenemukan solusi masalah sains, tapi dalam hal religiusdan politis, manusia bersedia menginjak-injak bukti berdasarkanpertimbangan dan akal sehat.


menawarkan tubuh mereka pada para pemuda <strong>yang</strong> merekaharapkan akan membela mereka ketika terjadi kesulitan.Perkawinannya dengan Khadijah mungkin sedikit mengubah gayahidupnya, tapi itu bukan alasan melepas kebiasaannya itu.Muhammad juga seorang pengikut setia pasar malam, <strong>yang</strong> di Arab,<strong>tidak</strong> hanya menjadi ajang aktivitas bisnis, tapi juga tempat kontespuisi antara individu <strong>yang</strong> berbeda, dengan hadiah bagipemenangnya. Khususnya pada pasar malam Oqadh; puisipemenang digantung sebagai trophi didinding Kabah. Pada pasarpasarmalam ini, para kontestan juga melantunkan <strong>kisah</strong>-<strong>kisah</strong> Arabmereka <strong>yang</strong> terkenal. Mereka juga menyebarkan praktek-praktekagama <strong>yang</strong> kemudian terdapat banyak di semenanjung. Darisumber-sumber mulut kemulut macam ini, Muhammad pelahanmengumpulkan informasi beragam mengenai sabda-sabda dandoktrin-doktrin, <strong>yang</strong> kemudian akan dia lantunkan pada parapengikutnya sendiri.Seperti juga kebiasaan dari sukunya, Muhammad suka bertapa digua-gua di gunung Hira untuk mempraktekan tobat pada 10Muharam, sebuah hari suci bagi umat Yahudi juga. Mengikutikebiasaan Yahudi, ia juga berpuasa pada hari itu. (Phillip K. Hitti,History of the Arabs, hal 133, lihat juga Karen Armstrong A Historyof God, hal 132).Penggunaan Alkohol dalam IslamPara Muslim memuja Muhammad sebagai orang <strong>yang</strong> bebas dariminuman keras dalam kehidupannya. Sudut pandang inibertentangan dengan fenomena umum. Dia menjadi bagian darimasyarakat <strong>yang</strong> mestinya membuat dia mudah terkena semuapraktek-prakteknya. Jika dia ingin mendapat perlindungan darisukunya, dia harus ikut berpartisipasi dalam kegemaranmasyarakatnya, termasuk minum minuman <strong>yang</strong> baunya sangatmenyengat <strong>yang</strong> disebut maghafir, seperti anggur. Arab pribumimembuat maghafir dari ekstrak pohon palem dan kemudian dibuat


agi sebelum dikonsumsi (16.67. Juga lihat Maulana Ashraf AliThanvi, Asmani Quran Sharif, hal 902).Karena orang-orang Arab umumnya ketagihan minum, Quran <strong>tidak</strong>jelas merinci minum alkohol sebagai “Haram”; apa <strong>yang</strong> diperlukanoleh muslim adalah agar jangan mendirikan shalat dalam keadaanmabuk (QS 4:43), dan bahwa mereka mencoba untuk “menghindarkanatau menahan diri” dari minum (QS 5:93, 94), jadi ikutmenguatkan sebagian, kondisi <strong>yang</strong> oleh Torah dan Bible dikatakanmasing-masing pada Yahudi dan Kristen (Ibrani 10:9).Dalam keadaan ini, dapat dimengerti jika Muhammad sendiriminum maghafir dan anggur, dia pastilah berpikir alangkahbijaksananya jika melarang minuman memabukkan itu secarasamar-samar. Dia pasti mempertimbangkan segi politisnya untukmeminta pada para pengikutnya agar mengurangi pemakaianalkohol, karena dia sendiri mengalami dampak jelek dari minumberlebihan.Saat bekerja untuk para pedagang Mekah, Muhammad jadi tahujumlah keuntungan <strong>yang</strong> didapat dari bisnis ini. Dia juga sadarbagaimana mereka membelanjakan uangnya untuk membuat hidupmereka dan hidup anak-anak mereka lebih baik. Cerminan darikeadaan buruk dan penderitaan masa kanak-anaknya meyakinkandia bahwa para pedagang Mekah bukan hanya serakah danmengabaikan kemiskinan penduduk kota, mereka juga <strong>tidak</strong> baikpada anak-anak yatim. Kesadaran ini membuatnya berbalikmelawan para pedagang, dan dia bersumpah untuk suatu barimemaksa mereka agar membagi kekayaan mereka padanya danpada orang-orang miskin.Dia juga berperasaan buruk pada para penjaga Kabah. Dia tuduhmereka bukan hanya menghalangi “<strong>yang</strong> lain mendatangi mesjidsuci” (QS 8:34); dia juga mempertanyakan hak mereka menjadipenjaganya. Dia percaya bahwa mereka menyalahgunakan otoritasmereka dengan menghindari pembagian pendapatan merekakepada mereka <strong>yang</strong> berhak mendapatkan. Dalam penilaiannya,


hanya orang <strong>yang</strong> takut tuhan <strong>yang</strong> sudi membagi kekayaan kuilpada orang miskin dan yatim, <strong>yang</strong> lebih berhak untuk menjadipenjaga dari Kabah.Ke<strong>tidak</strong>-tergantungan keuangan <strong>yang</strong> didatangkan dari pekerjaanyamembuatnya mendapat kesempatan untuk melihat ke belakang danmengingat kembali perlakuan <strong>yang</strong> dia terima dari para perempuankeluarga Abd al Motallib dan Abu Talib. Dia juga ingat ibunya <strong>yang</strong>menelantarkannya. Gabungan kejadian-kejadian <strong>yang</strong> harus dialaminyaini membuatnya menjadi lebih pahit. Dia merasadikhianati, khususnya oleh perempuan <strong>yang</strong> dia harapkanmenya<strong>yang</strong>i dan mencintai dia.Pengulangan kejadian masa lalu <strong>yang</strong> memalukan, pengkhianatan,perlakuan buruk dan penghinaan dalam pikirannya ini ditambaholeh instink balas dendam terhdp sukunya terwujud dalampikirannya. Dia bersumpah untuk membalas penderitaannyadengan cara <strong>yang</strong> lebih efektif, sistematik dan halus. Perlakuanpada wanita dan larangan-larangan <strong>yang</strong> diberlakukan pada merekamelalui Quran dan juga perlakuan Muhammad sendiri pada istriistrinyamenjadi contoh <strong>yang</strong> baik untuk membuktikan pendapatini.Dengan berlalunya waktu, Muhammad menjadi semakin pastimengenai ambisinya.Di umur 25 tahun, Muhammad mampu mematangkan semuarincian dari rencana tersebut. Ini juga waktu <strong>yang</strong> tepat baginyauntuk menikah. Dia perlu menikahi seorang wanita <strong>yang</strong> bukanhanya mau mendukungnya secara keuangan, tapi juga mau menjadipartnernya dalam menjalankan rencana <strong>yang</strong> telah dia siapkanuntuk masa depannya. Dan <strong>tidak</strong> begitu banyak wanita di Mekah,<strong>yang</strong> dapat memenuhi kriteria ini dan menjadi istrinya.Pada saat Muhammad mencari calon pengantin <strong>yang</strong> cocok, diMekah tinggal seorang janda bernama Khadijah, anak dariKhuwalid, dari suku Quraish. Dia telah dua kali menikah. Suami


terakhirnya, seorang pedagang kaya, baru-baru ini meninggal danjandanya perlu menyewa tenaga untuk mengurus usaha dagangnya<strong>yang</strong> besar.Khadijah punya sepupu bernama Waraqa ibn Nofal. Dia terkenalsebagai monoteis dan dipercaya telah menerjemahkan sebagianbesar dari Injil kedalam bahasa Arab. Dia berpengaruh banyak padaadiknya, Khadijah, <strong>yang</strong> mengaku membaca karya-karya terjemahannya.(Sir John Glubb, “The Life and Times of Muhammad”,hal 6. Keduanya memegang pandangan <strong>yang</strong> sama mengenaimasalah religius, tapi dalam kasus dimana mereka berbedapendapat, pendapat dari Waraqa <strong>yang</strong> selalu menang.Muhammad menjadi dekat dengan Khuzaima, kemenakan dariKhadijah, diwaktu perjalanan bisnisnya. Khuzaima melihatbagaimana Muhammad melakukan urusan dagangnya dengan cara<strong>yang</strong> menguntungkan dan eficien dan dia terkesan. Setelah pulangkerumah, mereka jadi sering bertemu didalam dan sekitar Kabah,tempat <strong>yang</strong> paling sering dipakai Muhammad untuk menghabiskanwaktunya setelah melakukan praktek Haji, tujuh putaranmengelilingi tempat suci ini.Suatu hari, dalam salah satu pembicaraannya dengan Khuzaima,Muhammad menunjukkan hasratnya untuk mencari kerja <strong>yang</strong>dapat memberinya upah lebih banyak dari sekarang. Khuzaimabilang bahwa bibinya, Khadijah, mencari agen dagang <strong>yang</strong> cakapdan bahwa dia mungkin kandidat <strong>yang</strong> cocok untuk itu. Dia janjiakan bicara pada Khadijah dan akan mencoba mengatur wawancarauntuknya. Khuzaima menepati janjinya, dan dia bicara padaKhadijah. Khadija setuju untuk bertemu calon agennya.Pada waktu <strong>yang</strong> sudah dijanjikan, Muhammad mendatangiKhadijah. Dia melihat anak muda berumur 25 tahun berdiridihadapannya. Ukuran tubuh sedang, hampir ramping, dengankepala besar, bahu lebar dan tubuh proporsional. Rambut danjenggotnya tebal dan hitam, <strong>tidak</strong> lurus tapi sedikit ikal. Panjangrambutnya hingga keleher, dan jenggotnya juga. Dia punya dahi


<strong>yang</strong> bagus dan mata <strong>yang</strong> lebar, dengan bulu mata dan alis <strong>yang</strong>panjang melengkung meski <strong>tidak</strong> menyatu. Matanya coklat ataucoklat muda. Hidungnya bengkok dan mulutnya lebar. Meskijenggotnya dibiarkan tumbuh, tapi kumisnya <strong>tidak</strong> menutupimulutnya. Kulitnya putih tapi kecoklatan karena sinar matahari(Perincian ini diambil dari buku Martin Ling: Muhammad, hal 35).Suaranya punya sentuhan musik dan kalimat-kalimat <strong>yang</strong>diucapkan mempunyai nada seperti puisi-puisi terkenal Arabiaciptaan Labid. Khadijah sangat terkesan dan dia menyewanya untukmenjalankan dagangnya.Dia tunjuk kemenakannya, Khuzaima, dan budak perempuannya,Maisara, untuk membantunya dalam misi dagang ke Syria, Yemendan tujuan-tujuan lain dari waktu ke waktu. Selama misi-misidagang ini, dia melakukan semua tugas-tugasnya dengan rajin,dengan begitu mendapat penilaian baik dari majikannya. Diamengirim Muhammad kebagian selatan Arab untuk hal <strong>yang</strong> sama,dan semuanya mencapai sukses melebihi harapan sang majikan.Pada setiap kesempatan, Muhammad harus membuktikankemampuannya, dia lakukan itu dengan baik hingga dia menjadikesa<strong>yang</strong>an sang majikan, tiap kali Khadijah mendengar keberhasilannya;ini bukan hanya membuatnya menghargai Muhammadtapi juga membuatnya suka.Khadijah berumur 40, dewasa dengan berpengalaman. Dia rinduakan pasangan <strong>yang</strong> dapat memberi semua hal <strong>yang</strong> dia rindukansejak suami terakhirnya meninggal. Dia telah mempertimbangkanbeberapa calon, tapi, akhirnya pilihan jatuh pada Muhammad.Meski hatinya rindu akan kemudaan <strong>yang</strong> segar dan menarik, tapidia menahan diri sebelum mengambil langkah-langkah untukmemenuhi hasratnya. Dia harus mengatasi tradisi Arab Kuno dankeluarganya sendiri <strong>yang</strong> menghalangi wanita seumurnya untukmenikah. Ia khususnya mengkhawatirkan pamannya, Amr ibnAsaad, <strong>yang</strong> tanpa persetujuannya mustahil baginya untuk menikahdengan pria idamannya. Dia perlu membuat sebuah situasi <strong>yang</strong>


ukan hanya dapat membuat pria idamannya kelihatan spesial, tapijuga dapat membuat pamannya mengijinkan pernikahan dengannya.Segera sebuah kesempatan datang bagi Khadijah untukdipergunakan. Suatu siang, dia sedang diluar rumahnya bersamapara pembantu, mengawasi kedatangan karavan Muhammad.Begitu hampir dekat, sekelompok awan muncul di cakrawala,menghalangi sinar matahari. Melihat kesempatan ini, dia berteriakpada pembantunya: “Lihatlah! Itu Allah tercinta (dewa berhalaKabah, Allah) <strong>yang</strong> mengirim dua malaikat untuk menjaganya!”Para pembantunya memicingkan mata dan mencoba melihat sejauhmereka mampu, berusaha mencari malaikat-malaikat itu, tapi <strong>tidak</strong>melihat apa-apa. Karena telah tahu akan hasrat majikan merekapada Muhammad, mereka ikut-ikutan, dan berteriak keras-kerasmengikuti majikannya. Tujuan ini adalah untuk menaikan derajatMuhammad, apa <strong>yang</strong> dilakukan Khadijah, seakan-akan Muhammaddisertai Malaikat, juga untuk memperingatkan pamannya akanbalasan dari surga jika dia menolak lamaran Muhammad untukmenikahi keponakannya.Khadijah juga <strong>tidak</strong> mau buang-buang waktu dan menawarkandirinya kepada Muhammad melalui budak kepercayaannya,Maisara. Muhammad memang sedang menunggu-nunggu mukjizat,dan ketika dia mendapat tawaran ini, dia menerimanya langsung.Kini, menurut tradisi Arab, ia tinggal perlu membuat lamaran resmipada pamannya Khadija Amr ibn Assad <strong>yang</strong> bertindak sebagaipelindungnya. (Ayah Khadijah tewas dalam perang).Tradisi pernikahan Arab sangat berbeda dari <strong>yang</strong> biasa dilihat olehmuslim non-Arab saat ini. Dalam tradisi Arab bahkan saat inipun,pengantin lelaki harus melamar pengantin perempuan melaluiorangtua atau pelindungnya, dan jika mereka menerima lamaran,pengantin lelaki harus membayar mas kawin/mahar pada orang tuaatau pelindungnya tersebut dengan maksud untuk membuatnyabisa menikahi anak mereka. Perkawinan Arab bukan perkawinan


eligius. Berlawanan dengan tradisi Arab, pengantin perempuanmuslim non-arab harus membayar mahar pada pengantin lelaki danperkawinan dilakukan dengan religius.Mengikuti tradisi mereka, Abu Taleb dan Hamzah, dua pamanMuhammad, menemani keponakan mereka ke rumah Khadijah,dimana dia diam-diam membuat pesta. Dia, kelihatannya belummemberitakan ini pada pamannya; dia sengaja membuat pamannya<strong>tidak</strong> sadar akan maksud perayaan ini. Setelah semua hadir,Muhammad meminta ijin ibn Assad untuk menikahi keponakannya(Khaidjah). Mendengar ini, si orang tua murka dan menolaknya.Dia menjelaskan bahwa semuanya <strong>tidak</strong> cocok: umur Muhammad,fakta bahwa dia itu anak buahnya dan, diatas itu semua, dia <strong>tidak</strong>punya cukup uang untuk menikahi Khadijah <strong>yang</strong> kaya. Dalampikirannya, perkawinan ini hanya akan mengurangi kekayaanKhadijah, bukannya menjaganya dalam keluarga. Kejadian-kejadianberikut membuktikan bahwa si orang tua ini benar.Khadijah sudah mempersiapkan diri akan reaksinya ini. Dia terusmenerus mengisi gelas anggur pamannya hingga mabuk. Setelahpamannya mabuk, Khadijah memberi tanda dan Abu Taleb langsungpidato, menerangkan kehebatan-kehebatan keponakannya,Muhammad, setelah itu Khadijah sendiri juga memberikan pidato,menerangkan bagaimana para malaikat telah melindungi dia daripanas matahari dan juga membesar-besarkan semua perbuatanperbuatanMuhammad baginya dan keluarganya. Akhirnya, diamendesak pamannya untuk mengakui kebaikan-kebaikan Muhammad,dan untuk menerimanya sebagai menantu.Setelah Khadijah pidato, semua <strong>yang</strong> hadir meminta Amr ibn Assaduntuk menjawab. Sebelum dia sadar apa <strong>yang</strong> terjadi, dia telahmembuat pidato <strong>yang</strong> isinya menyetujui pernikahan itu. Waraqaibn Nofal juga menjawab; dan Muhammad langsung mengenakanhadiah jubah pada sang orang tua, <strong>yang</strong> menurut tradisi Arab, calonmenantu harus memberi jubah pada calon mertua saat pernikahan.Khadijah langsung menandatangani kontrak pernikahannya


sebelum sebelum pamannya sadar bahwa dia telah ditipu danmenyatakan pernikahan ini sah. Pernikahan ini dikatakan terjadipada tahun 595 M, ketika Muhammad berumur 35 dan pengantinperempuannya 40 tahun.Kejadian seputar perkawinan Muhammad-Khadijah ini layakmendapat perhatian khusus, bukan hanya karena ini sebuah batuloncatan bagi calon ‘nabi’ ini, tapi juga karena menggambarkanposisi <strong>yang</strong> dipegang wanita <strong>yang</strong> menjalankan bisnisnya. Khadijahlah,bukan calon suaminya, <strong>yang</strong> pertama minta dinikahi. SelainKhadijah, kita juga tahu bahwa ada wanita-wanita lain dijamansebelum islam <strong>yang</strong> bukan hanya berperan dalam urusan-urusandagang, dll, di Mekah disisi laki-laki mereka, mereka jugaberpartisipasi dalam perdagangan tanpa dicampuri oleh para lakilaki.Mereka, sering menggunakan pengaruh <strong>yang</strong> besar sebagainabi-nabi wanita atau sastrawan.Pada perayaan pasar-pasar malam didekat Mekah, khususnya pekanraya di Oqhad, wanita dikenal sering ikut bersama-sama denganlaki-laki dalam kontes lomba puisi dan baca puisi dihadapanumum.Fakta sejarah diatas menunjukkan luasnya kebebasan wanita Arab<strong>yang</strong> dinikmati sebelum munculnya Islam dan mementahkan klaimpara cendikiawan Muslim <strong>yang</strong> berkata bahwa Islam-lah, <strong>yang</strong>memberi mereka kebebasan <strong>yang</strong> telah mereka nikmati dalamdunia modern kita. Kenyataannya, ini jelas bertentangan denganfakta. <strong>yang</strong> benar, Islam, telah merampas kebebasan-kebebasanwanita <strong>sebelumnya</strong> dan membuat mereka budak dibawah tindakandan keinginan laki-laki mereka.Gaya Hidup Nabi Muhammad Setelah Perkawinannyadengan KhadijahSeperti <strong>yang</strong> Muhammad harapkan, perkawinannya denganKhadijah mengubah hidupnya. Ia jadi kaya mendadak danberpengaruh dalam kota tersebut. Dia bukan lagi pelayan;


sebaliknya, dia menjadi pemilik kekayaan dan bisnis (istrinya).orang-orang mulai menghormatinya. Mereka juga mengijinkannyaberpartisipasi dalam pertemuan-pertemuan resmi maupun <strong>tidak</strong>resmi mereka, sebuah keistimewaan <strong>yang</strong> <strong>tidak</strong> dia miliki<strong>sebelumnya</strong>. Kini ia tinggal dalam sebuah rumah tangga dimanakebijaksanaan para penghuninya sangat mempengaruhi pendapatpendapatreligiusnya. Khususnya pengaruh Waraqa ibn Nofal,seseorang <strong>yang</strong> berpikiran spekulatif dan beriman fleksibel; aslinyaseorang Yahudi, kemudian menjadi Kristen, dan mengaku sebagaiahli astrologi.Setelah perkawinan, Muhammad terus bekerja untuk istrinya tapisekarang dengan peran <strong>yang</strong> lebih menentukan. Dia menunjukkandirinya sebagai contoh diantara orang-orang, bukan hanya dalamhal pemberian jasa baik, tapi juga dalam menangani situasi. Disini,kita akan merinci sebuah krisis <strong>yang</strong> melibatkan orang-orangMekah dan <strong>yang</strong>, katanya, dia bantu selesaikan secara damai dandengan begitu mendapat kekaguman orang-orang.Di tahun 605 M, ketika Muhammad berumur 35 tahun, orang-orangQuraish memutuskan untuk memasang atap Kabah, <strong>yang</strong>,kelihatannya, sampai saat itu hanya terdiri dari empat dindingtanpa penutup bagian atas. Dinding <strong>yang</strong> ada terlalu lemah untukmenahan beban atap, hingga, orang Mekah memutuskan untukmengganti seluruh strukturnya, dan diganti dengan bangunan barumemakai atap. Setelah membangun dinding-dinding baru, merekamenghadapi dilemma dalam mencari papan kayu dan tukang kayuuntuk membuat atap, karena keduanya <strong>tidak</strong> bisa ditemukandiseluruh jazirah Arab.Dalam keadaan <strong>yang</strong> menyedihkan ini, kebetulan ada sebuah kapal,kepunyaan pedagang Yunani <strong>yang</strong> kandas, mungkin karena batubatukarang diperairan Jeddah. Kecelakaan ini memberi orangorangMekah <strong>yang</strong> sedang putus asa, kayu-kayu bagi atap Kabah,dibantu oleh tukang kayu Koptik Mesir, <strong>yang</strong> kebetulan ada diMekah saat itu.


Kisah pemasangan atap Kabah menunjukkan aspek penting dalamkehidupan orang-orang Mekah saat itu. Fakta bahwa kuil itu sendiri<strong>tidak</strong> punya atap berarti bahwa “Rumah Tuhan” ini terdiri daritenda-tenda <strong>yang</strong> dikelilingi oleh dinding-dinding. Dengandemikian, orang-orang Mekah saat itu juga harus hidup, karenaterpaksa, dalam rumah-rumah tanpa atap.Sebuah batu hitam besar, kemungkinan sebuah meteorit, telahdipasang pada dinding Kabah <strong>sebelumnya</strong>. orang-orang Mekah danjuga para peziarah pagan sangat memujanya. Ketika pembangunandinding mencapai level dimana batu hitam <strong>sebelumnya</strong> ditanam,tiap klan dari suku Quraish berebut kesempatan untukmenempatkan batu tersebut ditempat semula. Terjadilah debathangat <strong>yang</strong> nyaris berujung pada pertumpahan darah.Pada titik ini, Abu Umaiya dari klan Bani Makhzoom, orang tertuadisuku Quraish, datang dengan saran. Dia menyarankan padasemua <strong>yang</strong> hadir agar harus setuju bahwa orang pertama (selain<strong>yang</strong> hadir disana) <strong>yang</strong> memasuki halaman Kabah dari saat ituharus diminta pendapatnya akan hal ini. Semua setuju dan mulaimenunggu kedatangan orang <strong>yang</strong> dimaksud.Beberapa menit kemudian, mereka melihat Muhammad memasukihalaman Kabah. Setelah diberitahu kejadian <strong>yang</strong> telah disetujuisemua, Muhammad meminta jubah, dilebarkan ditanah dan batuhitam ditaruh diatasnya. Lalu dia meminta masing-masing wakilsuku untuk memegang ujung jubah dan mengangkatnyabersamaan, setelah ini lalu Muhammad sendiri dengan tangannyamenaruh batu tersebut diposisinya pada dinding, dengan begitumenyelesaikan masalah rumit ini dengan kepintarannya.Episode ini dikatakan telah menaikkan status dan derajatnya,membuat orang-orang membawa perselisihan mereka padanyauntuk diselesaikan.


Panggilan TuhanPada periode setelah perkawinan Muhammad-Khadijah tapisebelum dimulainya khotbah akan satu tuhannya, banyak orangorangreligius di Mekah <strong>diceritakan</strong> mundur dari pemujaan patungdi Kabah.Yang terkenal dari antara mereka adalah:1. Waraqa ibn Nofal,2. Ubaydullan ibn Jahsh,3. Usman ibn al-Huwayrith, dan4. Zaid ibn Amr.Banyak penyembah berhala lain juga berbalik pada monoteismedengan kesadaran bahwa mereka telah merusak agama kakekmo<strong>yang</strong> mereka, Abraham, dan bahwa tumpukan batu <strong>yang</strong> merekakelilingi ini <strong>tidak</strong> ada artinya. Akhir kata, mereka ingin melihatsebuah perubahan bentuk dan substansi dari agama mereka <strong>yang</strong>kuno. <strong>yang</strong> lainnya, <strong>yang</strong> <strong>tidak</strong> puas dengan Judaisme dan Kristen,terus melakukan pencarian mereka, mencari Hanifiyah, agamamurni dari Abraham (ibn Ishaq, op. cit., hal 99).Mereka khususnya tertarik melihat Hanifiya diperkenalkan sekalilagi, dengan alasan bahwa mereka percaya bahwa jika Abraham,kakek mo<strong>yang</strong> mereka, punya kuasa atas Rumah Tuhan, diamembagi pendapatannya dengan seluruh orang-orang Mekah,dengan begitu menolong mereka-mereka <strong>yang</strong> kelaparan danmiskin. Penjaga Kabah sekarang egois, <strong>yang</strong> <strong>tidak</strong> hanya memakansemua pendapatan, tapi mereka juga memegang keras aktivitasaktivitasreligius ekstra mereka. Mereka ingin semua ke<strong>tidak</strong>adilandan larangan-larangan dari para penjaga Kabah ini diakhiri.Waraqa ibn Nofal <strong>yang</strong> manipulatif dan opportunis, setelah melihatorang-orang Mekah menderita dan kecewa dengan pemujaanpatung, merasa percaya diri, pada tahap ini, dengan mengenalkandoktrin satu tuhan dan juga konsep kebangkitan. Karena dia <strong>tidak</strong>


dapat melakukannya sendiri, dia mulai mencari seseorang dariantara suku-suku <strong>yang</strong> berpengaruh di Mekah untuk melakukanmisi ini atas namanya. Dia mengkonsultasikan ini dengan adiknyaKhadijah, dan keduanya menemukan calon <strong>yang</strong> bernamaMuhammad Mustafa, <strong>yang</strong> memenuhi kriteria <strong>yang</strong> oleh keduanyadianggap perlu untuk mencapai tugas <strong>yang</strong> penuh risiko dan sulitini. Setelah berbicara dengannya, ia bukan hanya mau bekerja sama,bukan hanya karena keinginan mereka saja tapi juga karenakeinginannya juga sama, ia ingin mencari pengikut.Para Muslim <strong>tidak</strong>lah bodoh. Mereka bisa melihat bahwa Islamadalah salah. Mereka tahu ayat-ayat Quran bertentangan satu samalain. Mereka tahu Islam bertentangan dengan kecerdasan manusiadan <strong>tidak</strong> masuk akal, tapi mereka begitu terjebak di dalamnyasehingga mereka <strong>tidak</strong> bisa meninggalkannya. Mereka memaksadiri mereka untuk percaya, karena tanpa itu, mereka bagaikantersesat. –Ali Sina.Muhammad meneruskan konsep dan doktrinnya, <strong>yang</strong> kebanyakandia ambil dari Judaisme dan Kristen, <strong>yang</strong> telah secara acaktersimpan dalam ingatannya. Karena dia tahu bahwa misinya akanmenghadapi tantangan <strong>yang</strong> besar, dia ingn belajar lebih banyaklagi mengenai Tauratnya orang Yahudi dan juga Kitabnya orangKristen. Dia juga berhasrat untuk mengetahui sejauh mungkintradisi Talmud dan Midrash, <strong>yang</strong> berlaku diantara kelompokkelompokYahudi. Waraqah setuju, dan mereka memulai prosesbelajar dan mengajar tanpa ditunda-tunda.Proses ini <strong>tidak</strong> dapat dimulai dari rumah Waraqah atauMuhammad, karena itu bisa ketahuan oleh orang-orang kota.Muhammad, mungkin dipengaruhi oleh para pertapa Kristen <strong>yang</strong>,dalam perjalanannya ke Syria hidup di gua-gua, memilih satu daribanyak gua di gunung Hira. Muhammad dan Waraqa menghabiskanbanyak waktu mereka di gua, sering ditemani olehKhadijah. Waraqah melihat muridnya ini punya ingatan <strong>yang</strong> luar


dan nafsu belajar <strong>yang</strong> besar. Dia keluarkan semua pengetahuannyaakan Midrash dan Talmud.


BAGIAN EMPATWaraqah sadar bahwa dia sendiri <strong>tidak</strong> dapat menyiapkanMuhammad sepenuhnya. Dia harus meminta pertolongan darimereka <strong>yang</strong> punya pengetahuan lebih pandai dari diaWaraqa kenal rahib bernama Adas; ada <strong>yang</strong> bilang namanyaadalah Suhaib ibn Sinan, <strong>yang</strong> pengetahuannya mendalam tentangsubyek-subyek ini, tapi dia berbahasa ibrani. Waraqah, <strong>yang</strong> jugabisa bahasa Ibrani, meminta tolong, dan keduanya mulai mengajarMuhammad semua <strong>yang</strong> mereka tahu tentang agama Kristen danYahudi.Mungkin ini sebabnya Quran men<strong>yang</strong>kalan rahib Adas atau Suhaib(QS 16:103; juga lihat N.J. Dawood “The Koran”, hal 195), ketikaMuhammad mengelak dari kaum pagan <strong>yang</strong> menuduhnyamendapatkan semua <strong>yang</strong> dikatakannya itu, termasuk rincian surgadan neraka, oleh manusia biasa dan bukan dari tuhan.Wahyu PertamaMuhammad meneruskan proses belajar untuk waktu <strong>yang</strong> lama;ada <strong>yang</strong> bilang selama lima belas tahun. Kemudian tiba-tiba satumalam dibulan Ramadhan di tahun 610 M, ketika berumur 40tahun, dia mengumumkan bahwa dia menerima wahyu dari tuhandan bahwa dewa-dewa menunjuknya menjadi nabi terakhir danutusan dibumi.Umur 40 punya arti penting bagi Muslim. Quran mengumumkanbahwa, ketika mencapai umur ini, mereka harus berdoa pada tuhandan berterima kasih akan karunia <strong>yang</strong> diberikan pada mereka danorang tua mereka dan juga bahwa mereka harus melakukanperbuatan-perbuatan baik <strong>yang</strong> dapat menyenangkanNya. Quran


mewajibkan Muslim untuk berbaik pada orang tua, karena ibu telahmelahirkan dan membesarkan dengan susah payah. Juga diwajibkanagar mereka baik dan berterima kasih pada orang tua mereka (QS46:15).Satu aliran Islam menulis bahwa Muhammad berkata padaKhadijah, bahwa ketika dia ada di gua, malaikat Jibril munculdidepannya “dalam bentuk manusia <strong>yang</strong> sangat menyilaukan”(R.V.C. Bodley, op. cit. hal 56) dan memerintahkannya untuk“membaca dalam nama tuhanmu” (QS 96:1). Muhammad kelihatannyamen<strong>yang</strong>kal pernyataan diatas ketika dia (ALLAH) bilangdalam Quran:QS 2:97. Katakanlah: Barang siapa <strong>yang</strong> menjadi musuh Jibril,maka Jibril itu telah menurunkannya (Al Qur’an) ke dalamhatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab)<strong>yang</strong> <strong>sebelumnya</strong> dan menjadi petunjuk serta berita gembirabagi orang-orang <strong>yang</strong> beriman.Ayat ini menyatakan bahwa Quran berisi kalimat-kalimat <strong>yang</strong>diberi pada Muhammad oleh Jibril melalui hatinya dan jugamemberi kesan bahwa sang malaikat <strong>tidak</strong> pernah munculdidepannya dalam bentuk manusia. untuk itu, kita bisamenyimpulkan dengan aman bahwa isi dari Quan adalah kata-kataMuhammad itu sendiri, <strong>yang</strong> dia gunakan untuk menjelaskan“Ilham” dari Jibril, atas perintah tuhannya, <strong>yang</strong> ditaruh dalamhatinya, atau bisa kita katakan, dalam pikirannya?Model wahyu Muhammad ini meski mirip dengan nabi-nabi Yahudikuno – <strong>yang</strong> sering segan untuk mengucapkan kalimat-kalimattuhan. Muhammad kemudian ia protes bahwa dia buta huruf danmenolak untuk menuruti perintah Jibril (Karen Armstrong, “AHistory of God”, hal 137). Hadits <strong>yang</strong> <strong>diceritakan</strong> istri mudanya,Aisha, menceritakan bahwa Jibril menekan dada Muhammad kedadanya tiga kali (Martin Lings, op.cit., hal 43) dengan maksuduntuk membuatnya mengikuti perintah. Mendadak, dia merasadipenuhi sinar pengertian, dan dia membaca lima ayat pertama dari


Surat <strong>yang</strong> disebut Iqraa (Surat 96), ditulis dalam sebuahspanduk/bendera <strong>yang</strong> tergantung diujung langit. Ketika selesai,sang utusan surga berkata, “Oh, Muhammad, sebenarnya kauadalah nabi tuhan dan aku adalah malaikatnya Jibril!”Setelah kejadian ini, Muhammad tambah takut ketika merasabahwa dia bakal menjadi kahin picisan, <strong>yang</strong> akan diminta saranoleh orang-orang, misal jika onta mereka hilang. Jin, roh <strong>yang</strong>katanya menghantui gurun dan suka menyesatkan orang, dipercayasering merasuki para Kahin. Para penulis puisi juga percaya bahwaJin tertentu merasuki mereka.Demikian Hasan ibn Thabit, seorang penulis puisi dari Medinah<strong>yang</strong> dikemudian hari menjadi Muslim dan penulis puisi pribadidari Muhammad, bilang bahwa ketika dia menerima ide-idepuisinya, jin pribadinya muncul dihadapannya dan melemparnyaketanah, memaksakan kata-kata untuk keluar dari mulutnya.Ini satu-satunya bentuk ilham <strong>yang</strong> dikenal Muhammad, dan diapikir dia menjadi seorang Majenun (orang <strong>yang</strong> dirasuki jin), danmenjadi putus asa hingga ingin bunuh diri (Karen Armstrong, op.cithal 137 ff). Khadijah sering membujuknya agar jangan mengikutikeinginannya untuk bunuh diri.Belakangan tuhan bilang pada Muhammad bahwa dia bukan hanyasebagai nabi bagi manusia, tapi juga diberi tanggung jawab untukmengubah para jin (Washington Irving, op,cit hal 71) ke jalan <strong>yang</strong>benar (Islam).Muslim sendiri percaya bahwa pertemuan fisik Muhammad denganmalaikat Jibril lebih sebagai mitos daripada fakta. Ini dibuat-buatoleh muslim dikemudian hari untuk mengangkat harkatnya sebagainabi. Bukan hanya banyak orang-orang sinis <strong>tidak</strong> mempercayainya,bahkan banyak cendekiawan Muslim menilai pengakuanMuhammad ini <strong>tidak</strong> lain hanyalah khayalan <strong>yang</strong> dibuat-buat olehMuslim-muslim fanatik.


Profesor Fazlur Rahman adalah salah seorang cendekiawan muslimterkenal, <strong>yang</strong> menolak hal ini tanpa ragu. Dia berkeras bahwaMuhammad <strong>tidak</strong> bertemu muka dengan Jibril dan bahwa isi-isiQuran adalah hasil dari pengalaman mistik internalnya, dihasilkandari hatinya (atau pikirannya?) dengan ilham tuhan (QS 4:163)“dalam keadaan menerima penglihatan atau quasi-dream (sepertimimpi).” Muhammad sendiri, lanjut Rahman, telah menjelaskankeadaan waktu dia menerima wahyu-wahyunya dengan berkata,“kemudian aku bangun”, menjelaskan bahwa Muhammadmenerima wahyu pertama dan <strong>yang</strong> selanjutnya dalam mimpinya.Rahman menyatakan, “Ide mengenai datangnya malaikat danwahyu ini menjadi begitu tertanam dalam pikiran Muslimumumnya hingga gambaran selain itu menjadi haram bagi mereka.”Katanya, “sebuah agama <strong>tidak</strong> hanya dapat menggantungkan diripada dogma spiritualitas saja dan (bahwa) keterangan <strong>yang</strong> masukakal masih diperlukan...” (Islam, hal 13).Pernyataan Rahman ini berbeda dari hadits <strong>yang</strong> dilaporkanHadhrat Zubair. Muhammad <strong>diceritakan</strong> memberitahu dia bahwawaktu dia digua Hira, dia dengar ada <strong>yang</strong> memanggil namanya danmenyatakan dia sebagai nabi tuhan. Dia mencari-cari tapi <strong>tidak</strong>melihat seorangpun. Kemudian dia melihat keatas dan ada malaikatmela<strong>yang</strong> (QS 53:6-11 dan 81:23).Penuh ketakutan, Muhammad lari kerumah. Khadijahmenenangkan dan menyelimutinya. Setelah beberapa waktu,malaikat Jibril muncul dirumahnya dan memerintahkan dia untuk“Bangun dan berilah peringatan, Hai orang <strong>yang</strong> berselimut!”Menurut hadis ini, Surat Muddaththir (Surat 74) adalah Suratpertama <strong>yang</strong> diturunkan pada Muhammad dan bukan surat Iqraa(Surat 96), seperti <strong>yang</strong> dipercaya banyak muslim.Bertentangan dengan hadits <strong>sebelumnya</strong>, mayoritas penulis biografiMuhammad mengakui bahwa dia menerima semua wahyunya, baikitu dalam mimpi ataupun selama dirasuki. Waktu dirasuki,Muhammad mendengar bunyi berdering ditelinganya dan keringat


sebesar mutiara mengucur dari tubuhnya bahkan ketika musimdingin (Martin Ling op,.cit hal 245). Ketika sadar, dia ceritakan isidari penglihatannya.Muhammad menunjukkan fakta bahwa dia menderita epilepsi atauschizoprenia, dua kondisi kesehatan <strong>yang</strong> masih berupa misteri bagiorang-orang waktu itu. Dr. Gustav Weil, dalam catatannya pada“Muhammad der Prophet”, mendiskusikan pertanyaan mengenaiserangan Epilepsi, kondisi tubuh Muhammad, <strong>yang</strong> secara umumdianggap sebagai fitnah oleh para penulis Kristen. Penyakitnya inijuga ditegaskan oleh penulis biograf Muslim tertua, <strong>yang</strong> sekarangdicap sebagai “penulis biografi sewaan” oleh para penulis Muslimmodern (dr. Rafiq Zakaria, Muhammad and the Quran); ini telahditetapkan sebagai benar terjadi oleh otoritas penulis lain, <strong>yang</strong>sejaman dengannya. Kata mereka, tubuhnya mulai gemetarandengan keras sambil keringatnya mengucur deras dari dahinya,meski udara dingin, dan dia akan berbaring dengan mata tertutupdng mulut berbusa sambil mengaum-aum seperti unta.Aisha dan Zaid, salah satu pengikutnya, adalah orang-orang <strong>yang</strong>menyaksikan dan melaporkan hal itu. Mereka bilang, keadaan itumereka dianggap sebagai saat datangnya wahyu. Dia juga katanyasering mendapat serangan <strong>yang</strong> sama, ketika di Mekah sebelummengaku menjadi nabi, tapi pada saat itu tuhan <strong>tidak</strong> memberikanwahyu apa-apa padanya.Tidak sadar akan kondisi medis Muhammad, Khadijah takut danmen<strong>yang</strong>ka Muhammad dirasuki oleh roh jin jahat, dan inginmencoba minta pertolongan orang pintar untuk mengusirnya, tapiMuhammad melarangnya. Dia <strong>tidak</strong> suka kalau orang melihatnyadalam keadaan aneh ini.Serangan epilepsi/sawan <strong>tidak</strong> selalu mendahului datangnya wahyu.Harith ibn Hashem, menceritakan, pernah bertanya padanya dalamkeadaan apa dia menerima wahyu. “Sering.” Jawab Muhammad,“Malaikat muncul pada saya dalam bentuk manusia dan bicara,


kadang kudengar seperti suara bel, tapi <strong>tidak</strong> melihat apa2. (Suaradenging dikuping adalah satu gejala epilepsi/sawan).“Jika malaikat tak kelihatan itu pergi, aku dirasuki oleh apa <strong>yang</strong>diturunkan.” Beberapa wahyu, kata dia, datang langsung dari tuhan,<strong>yang</strong> lainnya lewat mimpi; karena mimpi-mimpi para nabi, diaselalu bilang, adalah wahyu juga (Washington Irving, op.cit., hal 43dan 44).KhotbahSetelah Muhammad pulang kerumah, Khadijah mengatakanpadanya bahwa tuhan menunjuknya menjadi nabinya, sambilberpura-pura percaya akan apa <strong>yang</strong> dikatakannya -- dengan begituKhadijah menjadi orang pertama <strong>yang</strong> dianggap sebagai pengikut‘agama’ baru suaminya. untuk mempercepat keberhasilan misisuaminya, dia bahkan menyusun kata-kata dalam Kalimat Tayyaba,dengan mengucapkan ini seorang non-muslim dengan cepatmenjadi seorang muslim (baca: orang beriman) (Khalid Latif Gauba,“The Prophet of the Desert”, hal 33). Kalimat, <strong>yang</strong> diciptakanKhadijah, terbaca:La Ilaha-ill-Allah, Muhammad-ur-Rasul-Allah, artinya: Tidakada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusannya.Waraqa ibn Nofal, sepupunya, juga memainkan perannya. Diamenyatakan bahwa apa <strong>yang</strong> dinyatakan Muhammad bukan sajabenar tapi Muhammad juga adalah nabi <strong>yang</strong> kedatangannya telahdituliskan oleh kitab agama-agama lain. Meski ia mendukungMuhammad, Waraqah <strong>tidak</strong> pernah memeluk islam dan matisebagai Kristen.Mengikuti Khadijah, orang-orang lain <strong>yang</strong> memeluk islam adalah:1. Ali ibn Abu Taleb. Dia adalah sepupu kesepuluh Muhammad<strong>yang</strong> tinggal dalam tanggungannya dan <strong>yang</strong> kemudianmenikahi anaknya, Fatimah.


2. Zaid ibn Harith, budak <strong>yang</strong> dibebaskan <strong>yang</strong> olehMuhammad diangkat anak, untuk beberapa waktu saja, dandikenal sebagai Abu Zaid, ayah dari Zaid.3. Abdullah Atik ibn Abu Kahafa, <strong>yang</strong> lebih dikenal sebagaiAbu Bakr, “bapak dari onta betina perawan”, sebuah gelar<strong>yang</strong> dia dapat setelah dia membiarkan Muhammad <strong>yang</strong>berumur 50 tahunan menikahi anak perempuannya <strong>yang</strong>berumur 6 tahun. Dia adalah salah satu teman dekatMuhammad.4. Abdu Amr, anak dari Awf, kerabat jauh dari ibu Muhammad,Amina, dan5. Abu Ubaydah, anak dari al-Jarrah, dari Bani al-Harith.Karena Muhammad telah diyakinkan bahwa tahap pertama darimisinya bisa sangat berbahaya, dia berencana untuk melakukantahap pertama ini dengan rahasia. (Ingat bahwa Muhammadmenghina agama berhala <strong>yang</strong> sudah ada sejak lama di Mekah.Ba<strong>yang</strong>kan kalau ada Kristen <strong>yang</strong> mencoba menyebarkanagamanya di Mekah, marah bukan Muslim? Begitu pula wajar sajajika penduduk asli Mekah marah kalau ada <strong>yang</strong> mencoba-cobamengajarkan agama baru, apalagi mencap mereka najis!)Dia dimusuhi semua sisi: dari kerabat dekatnya, suku Quraish darigaris keturunan Hashim <strong>yang</strong> kekuasaan dan kekayaannya dikenalMuhammad bukan hanya lewat pemujaan berhala, tapi juga dengankeserakahan dan egoistisnya, dan banyak lagi dari garis keturunanAbd Shams, <strong>yang</strong> selalu siap untuk mengambil alih sebagai penjagaKabah, <strong>yang</strong> dapat menghasilkan kekayaan besar bagi penjaganya.Abu Sufyan, anak dari Harb dan cucu dari Omaya, dan juga cucubuyut dari Abd Shams, memimpin kelompok penentang <strong>yang</strong>disebut belakangan ini. Dia seorang <strong>yang</strong> punya kemampuan danambisi; ada <strong>yang</strong> bilang ia punya kekayaan besar dan pengaruhterhadap orang-orang Mekah. Dan Muhammad, dia tahu, dalamsuatu waktu, <strong>tidak</strong> diragukan akan menjadi saingan.


Karena itu, dia mulai menyebarkan agama barunya pelahan-lahandan diam-diam, dengan itu dalam tiga tahun pertamanya ia hanyadapat menarik <strong>tidak</strong> lebih dari 40 orang; mereka itu juga, sebagianbesar adalah anak-anak muda, orang asing dan bekas budak.untuk para pengikutnya ini, Muhammad mengenalkan tiga doaharian, <strong>yang</strong> dia pinjam dari ritual pagan kuno. Karena takutdiolok-olok, dia menyuruh para pengikutnya untuk melakukandoa/sholat-sholat mereka ditempat tertutup, baik itu dirumah salahseorang pengikut atau di gua dekat Mekah. Kerahasiaan ini <strong>tidak</strong>lama melindunginya dari kemarahan kaum berhala <strong>yang</strong> merasaagama mereka dilecehkan.Kaum Pagan (pemuja berhala)tahu akan pertemuan-pertemuanrahasia Muhammad; dalam salah satu pertemuan, massamengamuk, dan perkelahian terjadi. Saad, seorang muslim, melukaisalah satu orang pagan. dengan ini, ia menjadi Muslim pertama<strong>yang</strong> mengucurkan darah demi Islam. Terbongkarnya rahasianya inimengecilkan semangat Muhammad dan meningkatkan ke<strong>tidak</strong>tenangan pikirannya. Dia lusuh dan lelah dan kehilangan ketajamanmentalnya. Kawan-kawannya melihat ini dan takut ia akan dituduhlemah badan; sementara kaum pagan terus menuduhnya menderitahalusinasi dan menolak panggilannya untuk memeluk agamatersebut.Abu Bakr dan Usman mendapatkan perlindungan <strong>yang</strong> kuat dariklan mereka. Hasilnya, mereka <strong>tidak</strong> pernah menghadapi kekerasandari kaum Pagan, meski mereka telah menjadi muslim untuk waktu<strong>yang</strong> lama, dan menemani Muhammad dalam setiap perjalanankhotbahnya. Bahkan Ali <strong>yang</strong> muda <strong>tidak</strong> pernah diganggu ataupundiperlakukan kasar oleh anak-anak seumurnya, atau oleh <strong>yang</strong> lebihtua karena telah memeluk islam.Komunitas kecil orang Kristen Mekah mempertahankan posisinetral karena Muhammad menikah dengan salah seorang darimereka dan punya pengaruh cukup padanya. Muhammad dianggap<strong>tidak</strong> akan mengganggu mereka, jikapun dia bertahan dan menang.


Lawan-lawannya pun <strong>tidak</strong> pernah mengganggu mereka karenamereka (Kristen) <strong>tidak</strong> pernah berulah terhadap tetangga mereka<strong>yang</strong> mayoritas. Mereka sangat benar. Muhammad <strong>tidak</strong> pernahmengancam mereka, bahkan, dia bukan hanya menyatakan bahwamereka mencintai muslim (QS 5:85), dia juga menyediakanperlindungan dengan menyatakan mereka itu Muslim (QS 5:114).Dengan semakin besarnya dorongan Khadijah dan Waraqah,Muhammad mulai menunjukkan antusiasme <strong>yang</strong> besar dan mulaisecara terbuka menyatakan doktrin-doktrinnya, dan memperkenalkandiri sebagai seorang nabi, dikirim oleh tuhan untuk mengakhiripemujaan berhala dan sekalian mengurangi kekakuan dari hukumhukumYahudi dan Kristen. Bukit-bukit Safa dan Marwa, <strong>yang</strong>disucikan oleh tradisi Hagar dan Ishmael, menjadi tempatberkhotbahnya, dan gunung Hira menjadi tempat perlindungannya,tempat dia beristirahat jika untuk mempersiapkan diri atasinterogasi kaum pagan dengan “wahyu-wahyu dari tuhan”.Tidak terkesan, kaum pagan terus mengejeknya karena ia mengakudiri sebagai nabi. Mereka <strong>yang</strong> mengenalnya sejak kecil merasasangat terluka oleh hinaannya terhadap agama nenek mo<strong>yang</strong>mereka dan terhadap intelektualitas mereka, <strong>yang</strong> dianggapMuhammad lebih rendah darinya. Mereka juga merasa terluka padasikap kasarnya terhadap orang-orang Mekah ternama, <strong>yang</strong> diaanggap sebagai musuhnya.Lebih jauh lagi, ia mengecilkan mereka dengan menyatakan bahwahanya dia <strong>yang</strong> tahu apa <strong>yang</strong> ada disurga. Terlebih lagi, diamenciptakan atmosfir permusuhan di Mekah, <strong>yang</strong> memisahkananak dari orang tuanya, dan saudara dari kerabatnya. Belum puasdengan penghancuran tali persaudaraan itu, Muhammadmenghancurkan nafkah dengan menciptakan kerusuhan, <strong>yang</strong>akhirnya, membuat orang-orang takut datang ke Mekah, baik untukdagang maupun untuk ziarah.Meski Muhammad telah merobek-robek kehidupan sosial danagama mereka, kaum pagan <strong>tidak</strong> pernah menunjukkan kekerasan


apapun terhadap Muhammad. Mereka <strong>tidak</strong> pernah menyiksanya,ataupun mencoba melukai dia. Mereka hanya mengejeknya. Ketikamelihat dia liwat, mereka suka berkata, “Awas ada cucu Abd alMutallib, <strong>yang</strong> katanya tahu apa <strong>yang</strong> terjadi disurga!” Beberapaorang, <strong>yang</strong> menyaksikan sikap antusias Muhammad dengan‘agama’ barunya ini, mereka menyebutnya gila; <strong>yang</strong> lain menyebutnyakerasukan setan dan ada <strong>yang</strong> menuduhnya melakukanpraktek sihir. Pada satu kejadian, dilaporkan beberapa orang paganmelempar tanah ke Muhammad, tapi <strong>tidak</strong> membuatnya terlukaatau kesakitan. Tapi ketika kaum pagan ini gagal, bahkan setelahmenerapkan metoda lunak untuk mencegahnya menghina tuhantuhandan agama mereka, mereka masih <strong>tidak</strong> melukai dia;malahan, mereka membuat puisi-puisi untuk melawan gerakangerakannya.Penulis dan pembaca puisi dari kaum pagan adalah anak muda,Amru ibn al-Aass. Ibunya seorang pelacur Mekah, wanita cantik<strong>yang</strong> pelanggannya termasuk orang-orang terhormat suku Quraish.Waktu dia melahirkan Amru, semua pencintanya mengakukemiripan anak itu dengan mereka. Ketika anak itu semakin miripAass, dia mendapat nama tambahan ibn al-Aass, anak dari Aass.Alam sangat baik pada anak ini, dia punya semua kualitas untukseorang genius. Pada umur <strong>yang</strong> masih sangat muda, dia menjadisalah satu penulis puisi terkenal diantara orang-orang Arab. Iasangat menyukai para pendengarnya, <strong>yang</strong> sangat memperhatikanpada apa <strong>yang</strong> dia ucapkan dalam puisi-puisinya.Terpojok melawan Muhammad, Amru berupaya keras melawandengan lantunan-lantunan menggelikannya. Ia membuat puisi-puisimelawan Muhammad <strong>yang</strong> berefek besar pada orang-orang saat itu,mereka <strong>tidak</strong> hanya menghafal puisi-puisi itu tapi jugamenyebarkannya, membawa ke tempat-tempat jauh. Tindakantindakanini, walaupun terbukti membuat Muhammad mundursejenak, tapi akhirnya, bahkan usaha Amru gagal menghentikankampanye kasar Muhammad.


Kaum pagan <strong>yang</strong> bersikap netral menuntut bukti-bukti ajaib padaMuhammad. Jawabannya terdapat dalam Qurannya, katanya; iacenderung menghindar dari masalah ini dan malah <strong>tidak</strong> ragu-raguberkata bahwa Quran-nyalah keajaiban dari tuhan. Merasa <strong>tidak</strong>puas, mereka menuntut bukti-bukti <strong>yang</strong> nyata, keajaiban <strong>yang</strong> bisadirasakan dan dilihat, misal membuat orang tuna wicara menjadidapat berkata-kata, <strong>yang</strong> tuli jadi mendengar, <strong>yang</strong> buta jadimelihat, atau <strong>yang</strong> mati hidup kembali. Muhammad, seperti biasa,<strong>tidak</strong> hanya menghindari tuntutan ini, tapi dia hanya mengulangulanghal <strong>yang</strong> sama (Qurannya sebagai keajaiban). Dan disaat <strong>yang</strong>sama, dia mengancam mereka dengan hukuman hebat dari tuhan,jika mereka berkeras menuntut hal itu.Al Maalem, seorang penulis Arab, mencatat bahwa beberapa muridMuhammad <strong>yang</strong> sempat bergabung dengan para kaum paganmenuntutnya menunjukkan keajaiban, dan memintanya untukmembuktikan kesaktiannya dengan mengubah bukit Safa menjadiemas. Didesak seperti itu, Muhammad berdoa, dan setelah selesai,dia meyakinkan para pengikutnya dan juga mereka <strong>yang</strong>menentangnya bahwa malaikat Jibril muncul dihadapannya danmemberitahu bahwa jika tuhan mengabulkan doanya danmelakukan keajaiban <strong>yang</strong> diminta, mereka semua <strong>yang</strong> <strong>tidak</strong>percaya <strong>sebelumnya</strong> akan dimusnahkan. Karena itu ia memohontuhan agar keajaiban itu <strong>tidak</strong> diwujudkan hingga bukit Safa tetapseperti sekarang ini dan <strong>tidak</strong> berubah menjadi emas. Dia terusberkeras bahwa Quran adalah keajaibannya dan diatas itu; dia <strong>tidak</strong>punya kuasa untuk melakukan keajaiban-keajaiban lain untukmemuaskan ke<strong>tidak</strong> percayaan mereka.


BAGIAN LIMAKita telah mencapai tahun kelima dari misi Muhammad. Dari waktuke waktu dia menghadapi perlawanan kaum pagan akankhotbahnya, tapi mereka <strong>tidak</strong> pernah berhasil menghentikannyasepenuhnya. Meski dia menikmati kebebasan <strong>yang</strong> dia dapatkandalam menjalankan aktivitas misinya, dia <strong>tidak</strong> pernah mampumendapatkan lebih dari 60 sampai 70 pengikut untuk waktu sekianlama ini.Dalam tahap ini, kita akan sedikit menyimpang dari jalur cerita, danmenggambarkan hari-hari melelahkan dari Muhammad, setelahmelakukan misi selama 5 tahun, di Mekah <strong>yang</strong> atmosfirnya penuhkeagamaan.Seperti telah <strong>diceritakan</strong> <strong>sebelumnya</strong>, adalah Khadija, <strong>yang</strong> bersamadengan sepupunya, <strong>yang</strong> mengusulkan Muhammad untukmenemukan sebuah agama bagi Mekah untuk menetapkankesatuan dari tuhan. Dia melakukan misi ini bukan hanya karenaistrinya meminta, tapi juga punya alasan sendiri, <strong>yang</strong> telah kitatulis <strong>sebelumnya</strong>, ia yakin bahwa istrinya rela membiarkan diamenggunakan seluruh kekayaannya dengan alasan misi ini.Selama 5 tahun, Muhammad hidup dari kekayaan istrinya. Dia jugamenggunakan kekayaan itu untuk memberi makan pengikutpengikutmuslimnya, banyak diantara mereka adalah bekas budakdan orang-orang pengangguran. Hal terbaik dari ini adalah ia bisamenggunakan harta istrinya untuk menyogok kaum pagan <strong>yang</strong>condong ke arah islam, tapi menahan diri untuk memeluknya.Singkatnya dia menggunakan kekayaan istrinya untuk semuatujuan <strong>yang</strong> dibutuhkan demi mencapai apa <strong>yang</strong> telah diarencanakan lima tahun lalu. Jadi bukan semata-mata karenakhotbahnya <strong>yang</strong> menarik para pengikut itu.


Tapi ketika modal hartanya menipis, dan dia <strong>tidak</strong> lagi melakukanaktivitas dagang untuk waktu <strong>yang</strong> lama, dia mulai merasa tekanantekanankarena hal ini. Karena itu dia mulai mencari jalan lain <strong>yang</strong>dapat mengurangi tekanan-tekanan karena kekurangan dana ini.Untuk mengerti apa <strong>yang</strong> mungkin Muhammad pikirkan agartekanan kebutuhan dana ini teratasi, kita perlu mempertimbangkankondisi-kondisi tertentu <strong>yang</strong> berlaku di masyarakat Arab padaperiode waktu itu. Telah disebutkan bahwa Muhammad awalnyamelakukan gerakan untuk memaksa kaum pagan agar menyembahAllah saja. Ini diikuti oleh serangannya terhadap pedagangpedagangMekah <strong>yang</strong> kaya raya dengan alasan bahwa merekaberbangga diri akan kekayaannya dan menolak membagi pada <strong>yang</strong>miskin, yatim dan <strong>yang</strong> membutuhkan. Meskipun ini memberinyapendukung, ini juga merugikan orang-orang <strong>yang</strong> tadinya ia inginbantu. Inilah mendorong Muhammad untuk mengadakan rencanaperdamaian, dengan tujuan untuk menenangkan lawan-lawannya.Tanpa menyadari akan implikasi dari rencananya, dia mengumumkanbahwa dia menerima ketuhanan dari “Lord of the House(Tuan sang empunya Rumah)”, <strong>yang</strong> disembah orang-orang pagandalam bentuk patung <strong>yang</strong> dipasang didalam Kabah. Diamelanjuntukan kelonggaran ini dengan mengijinkan parapengikutnya untuk menyembah patung-patung dari al-Lat, al-Uzzadan al-Manat bersama-sama dengan kaum pagan. Semua orangkemudian senang karena kekerasan telah berakhir. Tapikesenangan mereka <strong>tidak</strong> berlangsung lama. Bagi para muslim,masa ‘damai’ ini dikenal sebagai “Gharaniq”.Menurut seorang penulis Muslim, ini terjadi di Mekah diakhirtahun ke-5 atau awal tahun ke-6 dari khotbah-khotbah nya. (Dr.Majid Ali Khan, “The Holy Verses”, hal 32-37).Dia mengambil langkah damai ini untuk menenangkan pendudukmiskin Mekah agar mereka dapat terus mendapat bantuan mereka.Namun tiba-tiba dia mencabut perjanjian damai ini, menyatakannyasebagai tindakan Setan, ketika dia sadar bahwa ia


membolehkan kaum pagan menyembah patung-patung mereka.Dia menarik pendiriannya dan menegaskan monoteisme absolut.dengan begitu ia juga merusak kredibilitasnya sebagai nabi. Untukmembela diri dari apa <strong>yang</strong> diakuinya sebagai kekeliruan, diamenyalahkan sang Setan, <strong>yang</strong>, katanya, telah menaruh kata-kataitu dimulutnya, meskipun dia sering mengaku telah mendapatperlindungan penuh dari tuhan agar dihindarkan dari pengaruhpengaruhsetan.Penarikan pernyataan ini <strong>tidak</strong> ditanggapi dengan baik oleh kaumpagan dan mereka menjadi murka. Menganggap penarikanpernyataan Muhammad sebagai tindakan khianat, merekamemutuskan untuk menentang agamanya dengan lebih keras lagi.Kalau saja Muhammad <strong>tidak</strong> mendapat perlindungan daripamannya Abu Talib, mereka mungkin bisa membereskannya saatitu juga.Dalam 5 tahun terakhir, apa <strong>yang</strong> dicapainya sangat menyedihkan.Oposisi kaum pagan semakin bertambah, sumber keuangannyamenipis dan, meski mendptkan perlindungan Abu Talib,kebanyakan pengikutnya, <strong>yang</strong> <strong>tidak</strong> punya status sosial atauperlindungan, mengalami penyiksaan fisik ditangan tuan merekaatau bos-bos. Terlebih lagi, dia juga gagal menyediakan pekerjaanpengganti bagi mereka <strong>yang</strong> meninggalkan pekerjaan untukmenjadi pengikutnya.Akibatnya, dia merasa ke<strong>tidak</strong>nyamanan melanda para pengikutnya.Dia, dengan ini, perlu mengalihkan perhatian mereka. Dia jugaperlu mengambil langkah <strong>yang</strong> bukan hanya dapat mengangkatiman para pengikutnya, tapi juga untuk menahan rasa permusuhanlawan-lawannya.Dengan tujuan ini, Muhammad mulai memikirkan kemungkinankemungkinan<strong>yang</strong> dapat dilakukannya. Dari para pengikutnya<strong>yang</strong> berasal dari Abyssinia, dia tahu seorang Kristen (Negus)menguasai Abyssinia <strong>yang</strong> toleran terhadap agama-agama lain. Diajuga tahu bahwa Negus menyimpan ambisi akan Mekah dan <strong>tidak</strong>


suka dengan orang-orang Persia <strong>yang</strong> menyebarkan pengaruhpengaruhmereka dalam pemujaan berhala.Akhirnya, Abyssinia bagi Muhammad kelihatan sebagai negarapilihan <strong>yang</strong> sempurna untuk minta pertolongan. Karena itu diamenyiapkan dan mengirim delegasi ke Abyssinia. Delegasi initerdiri dari 11 anggota, termasuk Ruqayyah, anak perempuannya.Usman, suaminya, diangkat sebagai pemimpin delegasi. Tujuan<strong>yang</strong> harus dicapai delegasi ini adalah:1. Muhammad sadar bahwa orang-orang Abyssinia berhasratmengambil kembali kekuasaan Arabia mereka <strong>yang</strong> telahhilang; dan juga bahwa untuk menolong sekutu Byzantiummereka <strong>yang</strong> baru saja menderita kekalahan ditangan Persia,mereka sudi mendengar ide apa saja untuk mengalihkanperhatian musuh-musuh mereka. Delegasi ini bertugasuntuk meyakinkan Negus agar menyerang Mekah danmengambil alih pemerintahannya. Anggota lain dari delegasiini punya instruksi <strong>yang</strong> harus dibacakan di depan tahtaNegus, <strong>kisah</strong>-<strong>kisah</strong> mengerikan mengenai bagaimana tuanmereka (kaum pagan) <strong>yang</strong> bukan hanya menyiksa, tapi jugamembuat mereka mati kelaparan. Jika telah diyakinkan, danjika Negus mengambil alih Mekah, dia harus memilihMuhammad sebagai penguasanya.2. Jika Negus menolak, hanya pemimpin delegasi (Muslim) danistrinya <strong>yang</strong> boleh kembali ke Mekah, meninggalkananggota lain di Abyssinia. Para “pengungsi” ini harus mencaripekerjaan diantara orang-orang Assyira <strong>yang</strong> toleran.Rencana ini punya dua maksud: kalau mereka tinggal diAbyssinia, ini membebaskan Muhammad dari tanggungjawab untuk menafkahi mereka.3. Mereka <strong>yang</strong> punya latar belakang pedagangan, harusmengembangkan hubungan dagang dengan orang Abyssinia,<strong>yang</strong> jika berhasil, akan mengecilkan posisi monopoli darikaum pagan.


4. Kehadiran para pengikut Muhammad <strong>yang</strong> terus menerus diAbyssinia akan menciptakan markas bagi Muhammadsendiri, jika suatu saat dia merasa <strong>tidak</strong> aman lagi berada diMekah, dia dapat dengan mudah pergi ke Abyssinia dantinggal dengan aman disana. Dari sini dia dapatmerencanakan dan mencoba mengambil alih Mekahdikemudian hari. (Persis seperti <strong>yang</strong> dilakukan Khomeini,Jemaah Islamiyah, Hezbollah, dll, <strong>yang</strong> lari ke Barat darinegara Islam untuk nanti melancarkan serangan dari Eropaterhadap negara asal mereka.)Orang-orang Mekah curiga akan delegasi <strong>yang</strong> dikirim Muhammadini. Karenanya mereka mengirim misi mereka sendiri. Tugasnyaadalah meluruskan tuduhan Muslim terhadap mereka dan agarmereka diusir oleh Negus.Setelah mendengar dari kedua delegasi, Negus menolak permintaanMuslim untuk menyerang Mekah, tapi mengijinkan mereka tinggaldinegerinya. Kaum pagan senang dengan keputusan ini.Berlawanan dengan apa <strong>yang</strong> dinyatakan diatas, kebanyakanpenulis Muslim berkeras mengatakan bahwa para muslim pindahke Abyssinia hanya untuk menghindari hukuman musuhmusuhnya.untuk mendukung hipotesa kita, kita jelaskan sebagaiberikut:• Saat itu <strong>tidak</strong> ada polisi atau agen <strong>yang</strong> menegakkan hukumdiseluruh semenanjung Arab. Ini bukan berarti bahwa kaumnomad dan Arab <strong>tidak</strong> punya aturan untuk memerintahaspek-aspek kehidupan mereka. Mereka punya undangundang,<strong>yang</strong> mengatur tingkah laku mereka.• Orang-orang Arab dalam waktu <strong>yang</strong> lama telahmengembangkan sistem perlindungan, <strong>yang</strong> oleh suku-sukuatau klan-klan tertentu berikan pada anggotanya. Tanpaperlindungan ini, mustahil untuk selamat dalam lingkungankeras gurun. Sistem ini membuat orang <strong>yang</strong> menyerang


anggota suku lain akan berpikir panjang karena sangatberbahaya suku atau klan itu akan membalasnya. Sistem inibekerja dengan baik, buktinya Muhammad terlindungi olehsistem ini lewat pamannya Abu Talib. Ketika pamannyameninggal, Muhammad harus minta perlindungan dariMutim Ibn Adi, kepala Nofal klan dari Quraish. Tanpaperlindungannya, Muhammad <strong>tidak</strong> akan selamat di Mekah.Usman Ibn Affan, <strong>yang</strong> memimpin delegasi Muslim menikmatiperlindungan dari klannya. Terlebih lagi dia katanya punya sumberpendapatan lain <strong>yang</strong> mendukung hidupnya dan anggotakeluarganya. Karena ini, tanpa ancaman keselamatan dan dengankehidupannya <strong>yang</strong> nyaman, membuat kepindahannya ke Abyssiniamenjadi sulit dimengerti. Hanya ada satu alasan: Muhammadmemilih Usman dan istrinya untuk mewakili dia dihadapan Negus.Di Mekah, Muhammad terus menyebarkan kepercayaannya danmencoba menarik banyak orang kedalam agamanya. Kaum pagantelah mengambil semua jalan damai untuk mencegah dia, tapigagal.Frustasi, mereka mengeluarkan dekrit <strong>yang</strong> mengusir dia dansemua <strong>yang</strong> memeluk agamanya. Merasa akan keganasan badai<strong>yang</strong> akan datang ini, Muhammad berlindung di rumah muridnya<strong>yang</strong> bernama Orkham. Rumahnya ada dibukit Safa. Muhammadtinggal disini selama sebulan, sambil meneruskan wahyunya danmenarik orang-orang kepihaknya dari bagian-bagian lain Arab.Akhirnya kaum Quraish menemukan tempat sembunyinya. Diapunya paman bernama Amru Ibn Hashim, <strong>yang</strong> oleh kaum Quraishdiberi nama Abu ‘Ihoem atau Bapak Bijaksana. Para muslimmengubahnya menjadi Abu Jahl, Bapak Kebodohan, karenaperlawanannya terhadap keponakannya dan Islam. Gelar <strong>yang</strong>terakhir ini terus menempel pada namanya, <strong>yang</strong> sering diucapkanoleh fanatik-fanatik Muslim tanpa ragu dengan tambahan “Semogadia dikutuk Allah!”


Sang Paman ini menyuruhnya keluar, menghinanya bahkan berkataakan menyakitinya. Kemarahannya ini dilaporkan pada pamanMuhammad <strong>yang</strong> lain, Hamza, ketika dia kembali dari perjalananberburunya. Dia waktu itu bukanlah muslim, tapi telah berjanjiuntuk melindungi sang keponakan.Datang dengan panah ditangan, ketempat Abu Jahl berdiri denganbeberapa orang Quraish, Hamza memanahnya dikepala denganparah. Setelah serangan ini, Hamza menyatakan bahwa saat itu iamenjadi muslim dan bersumpah kepada Muhammad <strong>yang</strong>menaikkan moral sang ponakan ini.Harga diri Abu Jahl terluka, dia bersumpah untuk membalas. Diajuga punya keponakan bernama Omar Ibn al Khattab, 26 tahun,bertubuh raksasa, kuat dan sangat berani. Dia katanya sangat tinggihingga ketika duduk, mereka <strong>yang</strong> berdiri tetap kalah tinggi. Iaterkenal sebagai peminum berat dan tukang pukul istri. Atassuruhan pamannya, Abu Jahl, orang bertubuh besar ini berjanjiakan mendatangi persembunyian Muhammad dan membuatMuhammad atau Hamza menderita seperti Abu Jahl.Di jalan kearah rumah Orkham, dia bertemu seorang Quraish, diamenjelaskan maksudnya. Orang Quraish ini sebenarnya telahmasuk Islam dengan diam-diam dan memintanya untuk pergi sajadan jangan melakukan apa <strong>yang</strong> diminta Abu Jahl. Dia minta untukmemeriksa apa ada sanak keluarganya <strong>yang</strong> pernah murtad,sebelum dia pergi dan melukai Muhammad atau pamannya.Mendengar ini, dia jadi ingin tahu apa ada keluarganya <strong>yang</strong>melepaskan agama nenek mo<strong>yang</strong>nya. Sang informan ini memberiOmar nama adiknya sendiri, Amina dan suaminya Said.Omar berbalik arah dan pergi kerumah adik perempuannya, danmasuk rumahnya dengan kasar, didapatinya mereka (adik dansuaminya) sedang membaca Quran. Said berusaha menyembunyikannya,tapi Omar semakin marah. Dia pukul Said, dadanyadiinjak dan hampir menusukkan pedangnya jika <strong>tidak</strong> ditahanadiknya. Adiknya dipukul hingga wajahnya berdarah2. “Musuh


Allah!” Jerit Aminah; “Apa kau memukulku hanya karena percayapada satu Allah saja? Terlepas dari kau dan kekerasanmu, aku akanmempertahankan imanku.” Tambahnya “Ya, <strong>tidak</strong> ada allah selainAllah, dan Muhammad adalah utusannya; dan sekarang Omarselesaikan tugasmu!”.Menyesali perbuatannya, Omar menarik kakinya dari dada Said.“Tunjukkan tulisan itu,” katanya. Ketika perkamen <strong>yang</strong> berisi Suratke-20 Quran diberikan padanya, dia baca dan menyerap dalamhatinya. Ia tergerak, khususnya pada bagian mengenai kebangkitandan pengadilan, dia memutuskan untuk memeluk Islam tanpaditunda-tunda.Umar lari kerumah Orkham dan menemui Muhammad,menjelaskan keinginannya untuk menjadi Muslim. Muhammadmenerimanya dengan hangat dan menyuruhnya mengucapkankalimat Tayyaba/Syahadat, pengucapan <strong>yang</strong> melengkapi seseorangmasuk Islam.Omar <strong>tidak</strong> senang sebelum berita masuknya dia ke Islamdiumumkan. Atas permintaannya, Muhammad menemani diaseketika itu juga ke Kabah, untuk melakukan ritual islam secaraterbuka. Omar berjalan disisi kiri dan Hamza disisi kanan untukmelindungi Muhammad dari serangan atau hinaan. Dikatakan adasekitar 40 murid <strong>yang</strong> menemani prosesi ini.Kisah mengenai Aminah dan Said dan perkamen (kertas) Quran<strong>yang</strong> mereka baca itu adalah cerita <strong>yang</strong> dibat-buat oleh muslim.Mengapa? Karena pada jaman itu, eksistensi perkamen <strong>tidak</strong>diketahui orang-orang Arab, bahkan di Mesir pun, dimana orangorangMesir banyak memakai perkamen untuk menjaga tulisantulisanmereka, <strong>tidak</strong> banyak orang <strong>yang</strong> tahu.Muslim berani mengarang cerita perkamen adalah karena Quranayat 6:7. Didalamnya Muhammad berhipotesa bahwa jikapun diapunya Quran tertulis dalam sebuah perkamen, <strong>yang</strong> mana kaumpagan bisa melihat dan menyentuhnya, mereka tetap akan


men<strong>yang</strong>kal mengenai sumber ketuhanannya, mereka akanmenolaknya sebagai “bukan apa-apa kecuali sihir <strong>yang</strong> sudah jelas”.Karena <strong>tidak</strong> mampu membenarkan/memberi bukti tentang isi ayatini, salah seorang cendekiawan Muslim mencoba menjelaskannyadengan menyatakan:“Qirtas, dalam kehidupan rasul, cuma bisa berarti perkamen,” <strong>yang</strong>secara umum dipakai sebagai bahan untuk menulis di Asia baratabad ke-2 SM. Kata ini berasal dari bahasa Yunani, Charles (Cf.Latin, “Charla”). Kertas, <strong>yang</strong> kita kenal saat ini, <strong>yang</strong> dibuat daripotongan-potongan kain, digunakan orang Arab setelahpenaklukan Samarqand ditahun 751 M. orang-orang Cina telahmenggunakannya diabad ke-2 SM. orang-orang Arab membawanyake Eropa; digunakan di Yunani diabad 11 dan 12, dan di Spanyolmelalui Sisilia di abad 12. Papirus, dibuat dari alang-alang Mesir,digunakan di Mesir mulai tahun 2.500 SM. Lalu digantikan olehkertas di abad ke-10 (Abdullah Yusuf Ali, op.cit. vol 1, hal 290).Tapi <strong>yang</strong> kita harapkan dari para cendekiawan bukannya pidatomereka memberi tentang sejarah kertas, melainkan tentangbagaimana orang-orang Arab mempunyai perkamen ketika mereka<strong>tidak</strong> punya alang-alang. Dan juga, kenapa mereka malahmenuliskan wahyu-wahyu itu pada kulit, kayu dan tulang-tulang,ketika mereka, menurut cendekiawan ini, punya akses pada alatalattulis <strong>yang</strong> lebih baik?Kebenaran mungkin berada ditempat lain. Kita perkirakanMuhammad pernah melihat penggunaan perkamen di Syria selamaperjalanan dagangnya, dan terkesan olehnya, dia mengemukakanhal itu pada kaum pagan hanya dalam perkataan-perkataan sambillalu, atau mungkin, sang pencerita menambahkan kata “perkamen”kedalam ayat itu ketika Quran disusun pada rezim Abu Bakr.Kota Damaskus di Syria adalah sebuah kota modern dan penduduknyasangat berpendidikan, ketika Abu Bakr menaklukannya ditahun 634. orang-orang Syria dipercaya adalah <strong>yang</strong> pertama


menemukan Alfabet Arab. Sang pencerita ayat ini mestilah pernahmengunjungi Damaskus dan melihat penggunaan perkamen disana.Jadi ketika menceritakan apa <strong>yang</strong> Muhammad telah katakansebagai ayat Quran mengenai sikap orang-orang Pagan terhadapwahyunya, dia pastilah menambahkan kata “perkamen” kedalamayat itu tanpa menyadari kenyataan bahwa pada saat Muhammadmengatakan ayat itu, perkamen belum digunakan orang-orangPagan Mekah.Masuknya Hamza dan Omar ke Islam menjadi batu loncatan padasejarah awal dari Islam; sekarang Muhammad punya dukungan fisikdan moral dari dua orang Quraish pemberani dan kuat. Ini jugamembuatnya lebih mudah berkhotbah dibanding sebelumya.Tindakan Omar ini katanya menyebabkan kegusaran ditengahorang-orang Quraish hingga Abu Talib, paman Muhammad,menyimpulkan bahwa kaum pagan akan melakukan usaha <strong>yang</strong>dapat mencelakakan keponakannya, baik secara diam-diamataupun terang-terangan. Dengan begitu, si orang tua itumenyarankan Muhammad dan para pengikutnya untuk masuk kerumah dia dikota itu.Perlindungan <strong>yang</strong> diberi Abu Talib, pemimpin Hashimites danjuga dari garis keturunan lain <strong>yang</strong> walaupun berbeda kepercayaan,membuat keturunan Quraish <strong>yang</strong> lain murka. Ini membuatterjadinya perpecahan dalam suku ini. Abu Sofian, pemimpinQuraish anti Muhammad, <strong>tidak</strong> hanya menghina kemurtadanMuhammad tetapi juga seluruh garis keturunan Hashim <strong>yang</strong>melindunginya. Abu Sofian <strong>tidak</strong> menentang Muhammad danpamannya Abu Talib semata karena pribadi atau masalah agama,tapi karena perpecahan keluarga mengenai penjagaan Kabah.


BAGIAN ENAMLarangan <strong>yang</strong> Dijatuhkan Bagi Para MuslimKlan Hasmin lama menjadi kuncen Kabah <strong>yang</strong> merupakan nafkahutama mereka. untuk meneruskan praktek ini, Abu Talib berhasratuntuk meneruskannya kepada garis keturunannya sendiri, denganbegitu mengabaikan Abu Sofian dan lainnya <strong>yang</strong> juga berhasratmelanjuntukan pekerjaan itu. Tindakan Abu Talib melindungiMuhammad dan pengikutnya, dimanfaatkan Abu Sofyan sebagaialasan bahwa mereka <strong>tidak</strong> pantas lagi menjadi kuncen Kabah.Mereka, dengan itu mengeluarkan amanat untuk melarang seluruhsuku Quraish untuk melakukan hubungan pernikahan ataupunperdagangan dengan klan Hashim hingga mereka menyerahkanMuhammad untuk ditangkap dengan tuduhan penghinaanterhadap tuhan-tuhan dan agama mereka.Amanat ini dikeluarkan di tahun ke-7 misi Muhammad, ditulisdalam sebuah perkamen (sebenarnya ditulis pada sebuah kain danditempel pada dinding Kabah. Jadi pengakuan Muslim bahwa dekritdari Abu Sofian ditulis dalam sebuah perkamen adalahsalah/ditambah-tambahi belakangan), digantung didinding Kabah.Muslim menyatakan bahwa larangan itu telah menyebabkankesulitan besar bagi Muhammad dan para pengikutnya. Kita <strong>tidak</strong>tahu bagaimana implementasi dari larangan ini, karena, menurutpengakuan Muslim, mereka gagal menangkap Muhammad ketikadia lewat didepan mata mereka <strong>yang</strong> berkumpul untuk membunuhdia.Periode singkat dari larangan ini tertutupi oleh musim ziarah,ketika para peziarah berduyun-duyun ke Mekah dari semua jazirahArab untuk memenuhi kewajiban religius mereka. Selama musimini, menurut hukum mereka dan kebiasaan dari orang-orang Arab,


semua permusuhan ditunda, dan suku-suku <strong>yang</strong> berperang bertemudalam perdamaian sementara untuk menyembah kuil Kabah.dengan menggunakan perdamaian sementara ini, Muhammad danpengikutnya keluar dari persembunyian dan kembali ke Mekah.Dengan kelompok besar, Muhammad menggunakan kesempatanini untuk berkhotbah diantara para peziarah dan mengumumkanwahyu <strong>yang</strong> katanya telah dia terima. Dengan cara ini banyak <strong>yang</strong>memeluk Islam, <strong>yang</strong> sekembalinya mereka kekampung mereka,mereka membawa benih-benih agama baru. Kaum pagan Mekah<strong>tidak</strong> menghalangi Muhammad, karena mereka terikat oleh hukumagama mereka selama musim haji ini. Muhammad dilain pihak,mengambil keuntungan dari dedikasi kaum pagan pada agamamereka dan melanggar aturan larangan berkhotbah kepadasiapapun terutama pada para pendatang <strong>yang</strong> kelihatannya, tetap<strong>tidak</strong> sadar akan situasi <strong>yang</strong> sedang terjadi di Mekah saat itu.Pada akhir musim haji, Muhammad dan para pengikutnya kembalikeperlindungan mereka. Kaum pagan pada saat itu pun <strong>tidak</strong>melakukan apa-apa untuk menghalanginya atau untuk mempersulitnyauntuk kembali. Mereka hanya berargumentasi dengannyatentang agamanya <strong>yang</strong> mengutuk agama nenek mo<strong>yang</strong> merekaitu. Muhammad tetap berani berjalan dijalan, duduk, berkhotbahdan berdebat ditempat-tempat umum, tanpa takut ancaman.Quran <strong>yang</strong> mengandung detail-detail <strong>yang</strong> dilebih-lebihkantentang apa <strong>yang</strong> terjadi selama 23 tahun misi Islamisasinya ini juga<strong>tidak</strong> sedikitpun menunjukkan bahwa ia ditekan ataupun dilukaipenentangnya. Bahkan Quran-pun <strong>tidak</strong> menunjukkan bagaimanaMuhammad memperlakukan musuh-musuhnya, mengingat bahwaia menghina agama mereka dan mengajak orang murtad, sesuatu<strong>yang</strong> dianggap kejahatan sangat parah dijaman itu.Sementara itu, perkamen <strong>yang</strong> berisi larangan bagi Muslim,sebagian telah hancur dan amanatnya hanya tinggal kata-kata awal,“Dalam nama tuhan, Allah <strong>yang</strong> maha kuasa”, formula kalimat kuno<strong>yang</strong> umum digunakan oleh kaum pagan biasa di tulisan-tulisan


mereka. Pihak Muslim menggunakan formula ini sekarang dengansedikit perubahan agar cocok dengan apa <strong>yang</strong> dibawa oleh doktrinagama Muhammad.Muslim fanatik menganggap hancurnya amanat/dekrit secaramisterius itu sebagai suatu mukjijat dari Allah untuk menolongMuhammad; kaum kafir, sebaliknya, senang karena ada tangan<strong>yang</strong> <strong>tidak</strong> dikenal merusak dokumen itu, karena merekamenganggap dokumen itu memalukan bagi Abu Sufyan karenake<strong>tidak</strong>efektifannya.Muhammad kembali ke Mekah dan saat itu Persia menang atasYunani dengan menaklukan Syria dan sebagian Mesir. Kaumpenyembah berhala Quraish bersuka ria akan kekalahanKekristenan Yunani, <strong>yang</strong> agamanya bertentangan dengan agamaberhala; mereka menghubungkannya dengan agama baru yaituIslam. Muhammad, dilain pihak, sedikit berkecil hati dengankekalahan Yunani, tapi dia tetap menjawab ejekan-ejekan kaumpagan dan mengeluarkan Surat 30, <strong>yang</strong> dibuka dengan kalimatberikut:“Telah dikalahkan bangsa Rumawi, di negeri <strong>yang</strong> terdekatdan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang, dalambeberapa tahun (lagi)”Ramalan ini ternyata benar. Para teologis Muslim menyebut ayat inisebagai bukti bahwa Quran datang dari surga, dan bahwaMuhammad punya bakat meramal. Kenyataanya, seluruh ramalanini <strong>tidak</strong> lain adalah tebak-tebakan kasar mengenai masa depan,ditambah dengan pengetahuan akan kejadian-kejadian <strong>yang</strong> terjadisaat itu disemenanjung Arab. Politisi dan negarawan jaman kitajuga sering membuat tebak-tebakan seperti ini hampir tiap hari,jadi menyatakan ramalan Muhammad akan kemenangan Yunanisebagai tuntunan dari surga adalah hanya seruan politik dan beladiri atas posisi Muhammad <strong>yang</strong> semakin terdesak.


Tidak lama setelah Muhammad kembali ke Mekah, pamannya AbuTalib, karena tua, sekarat. Orang tua ini, meski mendukung danmelindungi Muhammad dari musuh-musuh kafirnya,<strong>tidak</strong> pernahmemeluk Islam. Sering Muhammad memohon-mohon padanyaagar menerima agama dia dan mati sebagai Muslim, tapi selalu diatolak, dan berkata bahwa dia <strong>tidak</strong> akan pernah meninggalkanagama nenek mo<strong>yang</strong>nya, dan juga dia <strong>tidak</strong> dapat melakukangerakan-gerakan <strong>yang</strong> dipraktekkan dalam agama Islam; yaknigerakan <strong>yang</strong>, katanya menempatkan “pantat mereka diatas kepala”,atau sujud, <strong>yang</strong> dilakukan keponakannya tiga kali sehari.Muhammad mendekati Abu Talib sekali lagi ketika sekarat danmemohon untuk terakhir kali agar menerima Islam. Dia menolakdan menghembuskan nafas terakhirnya sebagai kafir. Abu Lahab,saudaranya, menggantikan sebagai pemimpin klan Bani Hashim.Tidak berapa lama setelah kematian paman Abu Talib, Khadijah,istri Muhammad, juga meninggal dunia. Ini terjadi di th 619 M,berumur 65 tahun.Meski Khadijah lebih tua dari Muhammad, katanya Muhammadtetap setia padanya dan <strong>tidak</strong> mengambil istri lain, meski hukumArab mengijinkannya. Muslim fanatik menggunakan ini sebagaikebaikannya. Tapi faktanya lain.Benar bahwa selama Khadijah hidup, Muhammad <strong>tidak</strong> mengambilistri lain, tapi ini bukan murni karena cintanya; tapi karenaterpaksa! Dia takut pada istrinya; istrinya <strong>yang</strong> memegangkeuangan keluarga! Khadijah juga paling tahu rahasia-rahasiaMuhammad dan misi ke-‘nabi’annya <strong>yang</strong> bisa menghancurkanMuhammad dan ambisinya. Kelakuan Muhammad setelahkematian Khadijah membuktikan kebenaran hipotesa ini: Tidak adasatupun catatan <strong>yang</strong> menceritakan bagaimana Muhammadbersedih atas kematian Istrinya dan bagaimana dia berdukakarenanya sebagaimana suami kehilangan istri.


Segera setelah kematian Khadijah, Muhammad seperti blingsatan,<strong>tidak</strong> mau rugi dan membalasnya dengan gonta ganti istri sampailusinan. Aturan batas empat istri hanya dimaksudkan bagipengikutnya. Dia sendiri sih <strong>tidak</strong> dibatasi. Alasannya? Karenadia nabi! Ia diberi karunia kejantanan dan keistimewaan <strong>yang</strong> lebihdari orang biasa. Belum lagi budak-budak dan selir-selir <strong>yang</strong> diatiduri baik itu dengan paksaan atau dengan “suka rela”.Kunjungan ke TaifMuhammad segera sadar kerugian <strong>yang</strong> dideritanya atas kematianpaman dan pelindungnya, Abu Talib. Dia sekarang merasa <strong>tidak</strong>aman dikotanya sendiri karena Abu Sufyan dan Abu Jahl. Karena itusegera setelah kematian Khadijah, ia ditemani oleh budaknya Zaidpergi mencari perlindungan di Taif, sebuah kota kecil 70 mil dariMekah, dihuni oleh orang Arab dari suku Thakeef. Sebuah tempat<strong>yang</strong> disukai di Arab, banyak kebun anggur dan taman-taman,pohon-pohon palem, dll. Padang rumput hijau berlawanan dengankegersangan padang gurun.Muhammad masuk Taif dengan berharap mendapat perlindungankarena pamannya al Abbas mempunyai tanah disana. Tapi diasangat salah memilih Taif sebagai perlindungan; karena Taif adalahmarkas dari para penyembah berhala dan penghuninya pemujafanatik dari al-Lat, salah satu dari tiga anak perempuan Allah.Dia tinggal di Taif hanya sekitar sebulan, dengan sia-sia mencobamenarik mereka ke Islam. Setiap dia mencoba berkhotbah,suaranya tenggelam oleh suara-suara cemoohan. Sering batubeterbangan kearahnya, <strong>yang</strong> semerta-merta dihalangi oleh budaksetianya, Zaid. Begitu keras perlakuan mereka hingga Muhammadakhirnya lari terbirit-terbirit meninggalkan Taif sambil terus dikejaroleh orang-orang <strong>yang</strong> berteriak-teriak memakinya. Herannya,Allah <strong>tidak</strong> memberikan wahyu apa-apa sebelum dia masuk kotaini, misalnya memperingati dia akan ke<strong>tidak</strong> ramahan penghuninya


atau dia bahwa dia ditakdirkan menghadapi kesia-siaan dalamkunjungannya ke kota ini.Tapi ada keuntungan akan kunjungan ke kota Taif ini, keindahankota dan taman-tamannya membuat Muhammad bisa merincidalam Quran semua keindahan surga, <strong>yang</strong> dipenuhi olehkeindahan-keindahan <strong>yang</strong> dia lihat di kota Taif ini. Dia jugamenambahkan orang-orang surga dengan Houris perawan bermatahitam sebagai selir bagi mereka <strong>yang</strong> masuk surga setelah dipiliholeh Allah di hari kebangkitan, sebuah godaan <strong>yang</strong> <strong>tidak</strong> bermoral<strong>yang</strong> banyak mengundang kaum pagan untuk memeluk islam,meski awalnya mereka menentang.Setelah diusir dari tempat ini, Muhammad <strong>tidak</strong> berani kembali keMekah. Maka, dia memutuskan untuk tinggal sementara dipadangpasir sampai Zaid menemukan perlindungan pada temannya dikota.Dalam keadaan ekstrim ini, dia mendapat penglihatan, <strong>yang</strong>sepertinya selalu datang padanya saat dia seorang sendiri dan dalamkeadaan tertekan.Dia berhenti ditempat sunyi di lembah Nakhla, berada diantaraMekah dan Taif. Disini, ketika dia membaca tulisannya untukmenghilangkan kebosanan, dia mendengar ada sesuatu <strong>yang</strong> lewat,sesuatu <strong>yang</strong> disebut Jin bagi orang Arab.Jin katanya dibuat dari api, ada <strong>yang</strong> baik ada <strong>yang</strong> jahat, dan jugadiadili bersama-sama manusia pada hari pengadilan nanti. Mereka<strong>tidak</strong> kelihatan, dan tinggal ditempat-tempat sepi dan banyak jugatinggal ditempat <strong>yang</strong> dihuni manusia. Jin bisa mempunyai anak,juga punya nabi-nabi, seperti Adam (nabi?) hingga Muhammad<strong>yang</strong> manusia juga. Jinn <strong>yang</strong> saleh akan dihadiahi surga dimana diaberbagi kenikmatan dengan manusia, sementara <strong>yang</strong> jahatdimasukan ke neraka untuk dibakar dengan api (juga!). Para jin,dibuat dari api, harus dinetralisir dulu unsur apinya, jika dia maudibakar di neraka.


Sekelompok jin lewat berhenti dan mendengarkan Muhammad<strong>yang</strong> sedang membaca. “Sesungguhnya,” kata mereka menyimpulkan,“Kita telah mendengar khotbah <strong>yang</strong> mengagumkan, <strong>yang</strong>mengarahkan kita pada jalan <strong>yang</strong> benar, dengan itu kita percayapadanya.” Pengakuan mereka menghibur Muhammad, membuktikanbahwa meski manusia mengejek dia dan doktrinnya, ternyata iadihargai makhluk halus. Paling <strong>tidak</strong> itu <strong>yang</strong> dia katakan mengenaijin dalam surat Quran ayat 46 dan 72.Sejak saat itu Muhammad menyatakan dirinya sebagai satu-satunya<strong>yang</strong> dikirim oleh Allah, untuk menyadarkan para jin dan manusia,pada islam. Menarik bahwa logika manusia dan sains <strong>tidak</strong>mengenal jin dan men<strong>yang</strong>kal keberadaan mereka, dalam bentukapapun dibumi ini.Kenaikan ke Langit KetujuhMuhammad, melalui jasa baik budaknya, Zaid, diberi perlindunganoleh Mutim Ibn Idi, pimpinan Nofal klan dari Quraish, kembali keMekah. Keesokan harinya, Mutim dengan anak dan ponakannyadengan bersenjata mendatangi lapangan umum Kabah danmengumumkan bahwa Muhammad sejak saat itu dibawahperlindungannya. Muhammad sangat gembira, tapi tampaknya diamenahan diri untuk <strong>tidak</strong> menarik kaum Quaish agar memelukIslam, dia hanya berusaha pada para peziarah <strong>yang</strong> datang, jugakaum nomad <strong>yang</strong> dapat dia raih tanpa dihalangi oleh musuhnya.Selama periode ini. disaat Muhammad mempertahankan perannyaagar <strong>tidak</strong> menyolok di mata musuh-musuhnya di Mekah,dikatakan bahwa dia, karena alasan <strong>tidak</strong> jelas, tidur satu malamditahun 620 M, dirumah sepupunya, Umm Hani. Umm Hani iniseorang janda <strong>yang</strong> suaminya meninggal ketika mereka tinggal diAbyssinia. Di tengah malam, malaikat Jibril mendatanginya dan“membangunkannya dengan kakinya” (Martin Lings, op.cit hal 101).Terbangun, dia dengan sekejap dibawa ke Yerusalem memakai“kuda bersayap berwajah wanita dan buntut merak,” <strong>yang</strong> disebut


Burraq. Selama disana, Muhammad menalikan Burraq ketiang dankemudian membimbing nabi-nabi <strong>yang</strong> terdahulu, termasuk Adam,dalam sebuah sholat disebuah kuil <strong>yang</strong> dikenal sebagai “Dome ofthe Rock.”Muslim mengatakan, bahwa kuil <strong>yang</strong> disebut masih adareruntuhannya dari tahun 40 setelah kenaikan Kristus ke surgahingga saat Kalifah Omar (634-644 M) <strong>yang</strong> memperbaikinyaseperti semula selama penguasaanya disana. Bagaimana Omarmengembalikan ke desain awal bangunannya, tetap menjadi tekateki <strong>yang</strong> <strong>tidak</strong> terpecahkan.Para pengritik mempertanyakan moralitas dan tujuan keberadaanMuhammad, ditengah malam, dirumah seorang janda, <strong>yang</strong> tinggalsendiri, juga keputusan tuhan untuk mengundangnya kesurga darirumah seorang janda, bukan dari rumahnya sendiri. Kita percayaMuhammad mengarang sendiri <strong>kisah</strong> Miraj ini untuk menutupikeberadaanya dirumah Umm Hani. Meski masyarakatnya politeis,orang-orang Mekah menghormati mereka <strong>yang</strong> telah meninggal,dan menahan diri untuk melakukan sesuatu <strong>yang</strong> dapat melukaijiwa mereka <strong>yang</strong> telah meninggal. Melakukan hubungan seksdengan jandanya adalah satu hal <strong>yang</strong> dapat melukai jiwa itu danmenghina masyarakat sekitar karena ke<strong>tidak</strong> hormatannya.Muhammad gagal menahan diri sesuai standar moral jaman itu,dan seketika setelah kematian Khadijah, dia mencari kepuasan2seks <strong>yang</strong> dia butuhkan dengan berhubungan dengan Umm Hani.Pagi berikutnya, orang-orang ingin tahu dimana dia malamkemarin. Dia <strong>tidak</strong> bisa mengaku telah tidur dirumah seorang janda<strong>yang</strong> sendirian, dia bilang pada mereka bahwa dia telah melakukanperjalanan langit. Karena perjalanan ini <strong>tidak</strong> mengikut sertakanmanusia lain, dan manusia lain <strong>tidak</strong> bisa menjadi saksi akankejadian mukjijat ini, maka ini mencegah orang-orang memintasaksi mata untuk membuktikan pernyataannya dengan begitumenghindarkan dirinya dari kerusakan, selamanya, bukan hanyauntuk dirinya tapi juga untuk karir kenabiannya.


Setelah sholat selesai, malaikat Jibril membuka hati Muhammaduntuk kedua kali dan membersihkannya dari segala dosa <strong>yang</strong> telahdia kumpulkan sejak pencucian pertama ketika dia berumur limatahun. Setelah itu sebuah tangga dipasang, menghubungkan kuilDome of the Rock dengan ketujuh surga di langit. Dia naik, satupersatu, melalui ketujuhnya. Diperjalanan dia diperlihatkan Surga,juga neraka. Dia lihat lebih banyak wanita dibakar daripada lakilaki.Al Aqsa (Dome of the Rock) dengan begitu menjadi satu daritiga tempat tersuci umat muslim, karena, seperti kata Muslim,Muhammad naik dari sini ke surga.Selama kunjungan langit ini, Muhammad katanya bercakap-cakapdengan tuhan dan mencapai kesepakatan pasti dengannya. Tuhanmemerintahkan Muhammad dan pengikutnya untuk sholat 50 kalisehari, <strong>yang</strong> akhirnya setelah tawar menawar berulang kali dandengan bantuan nasihat dari Musa dikurangi menjadi lima kalisehari.Sejauh sholat lima kali ini, Quran <strong>tidak</strong> secara jelas mengatakansholat-sholat ini, <strong>tidak</strong> ada juga bukti kuat bahwa Muhammadsendiri sholat lima kali sehari selama hidupnya. Bahkan, apa <strong>yang</strong>Quran katakan, meski <strong>tidak</strong> dengan jelas, adalah tiga kali sholat:Satu kali pagi hari, dua kali siang hari dan tiga kali dimalam hari.Tidak ada rincian sujud; <strong>yang</strong> dibutuhkan muslim adalah infleksisederhana diikuti sujud dalam sholatnya. Quran juga <strong>tidak</strong>memerintahkan mereka untuk melantunkan apa-apa selama sholat.Lebih jauh lagi, Quran <strong>tidak</strong> menyatakan apa-apa tentang sunatbagi muslim; ataupun ditegaskan apa Muhammad sendiri itudisunat atau <strong>tidak</strong>, meski sebuah kewajiban bagi orang tua muslimuntuk menyunat anaknya.Mengenai Miraj Muhammad, banyak sejarawan menemukandoktrin <strong>yang</strong> berisi pengakuan kenaikan ke surga ketujuh. Salahseorang diantaranya adalah Fazlur Rahman, <strong>yang</strong> berkata bahwa“pengalaman spiritual dari nabi <strong>yang</strong> belakangan ditambah-tambahioleh tradisi, khususnya ketika kaum ortodoks mulai terbentuk,


kedalam doktrin dari pengalaman perpindahan, fisik, sendirian dariMiraj Muhammad ke surga, dan belakangan ditambahi oleh rinciangambar mengenai binatang <strong>yang</strong> dinaiki sang nabi selamaperjalanan, dan cerita-ceritanya ditiap lapis surga, dan kesepakatandengan para nabi terdahulu mulai dari Adam hingga Yesus.”(Rahman <strong>tidak</strong> menyebuntukan nabi Idris, <strong>yang</strong> dipercaya telahmemasuki salah satu dari ketujuh surga diam-diam denganbersembunyi disayap Jibril, teman baiknya). Dia menyimpulkan“Doktrin dari perjalanan Miraj dikembangkan oleh orang-orangortodoks (khususnya seperti dalam pola kenaikan Yesus kesurga)dan didukung oleh Hadits adalah bukan lain cuma <strong>kisah</strong> fiksi <strong>yang</strong>isinya berasal dari beberapa sumber.”Apa <strong>yang</strong> Rahman sebuntukan bisa disimpulkan bahwa Muhammad<strong>tidak</strong> naik ke surga secara fisik; bahwa dia <strong>tidak</strong> bercakap-cakapdengan tuhan dan dengan begitu dia dan pengikutnya <strong>tidak</strong>diwajibkan untuk mendirikan sholat. ●S E L E S A I

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!