Download DocumentTo Search and Print - Tobacco Control Laws
Download DocumentTo Search and Print - Tobacco Control Laws Download DocumentTo Search and Print - Tobacco Control Laws
52003 tentang Mahkamah Konstitusi (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2011 Nomor 70, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5226, selanjutnya disebut Perubahan UU MK) dan Pasal29 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2009tentang Kekuasaan Kehakiman (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2009 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5076), salah satu kewenangan konstitusional MahkamahKonstitusi Republik Indonesia (selanjutnya disebut Mahkamah) adalahmelakukan pengujian Undang-Undang (judicial review) terhadap UUD1945;(2) Demikian pula, Pasal 9 ayat (1) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (selanjutnyadisebut UU P3) mengatur bahwa secara hierarkis kedudukan UUD 1945lebih tinggi dari Undang-Undang. Dengan demikian, setiap ketentuanUndang-Undang tidak boleh bertentangan dengan UUD 1945. Apabilaterdapat ketentuan dalam Undang-Undang yang bertentangan denganUUD Negara Republik Indonesia 1945, maka ketentuan tersebut dapatdimohonkan untuk diuji melalui mekanisme pengujian Undang-Undangkepada Mahkamah;(3) Bahwa Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan(selanjutnya disebut UU Kesehatan) khususnya Pasal 113 ayat (2)bertentangan dengan UUD 1945. Dan oleh karena itu, para Pemohonmengajukan permohonan pengujian undang-undang (judicial review) atasketentuan dimaksud terhadap UUD 1945 kepada Mahkamah;(4) Bahwa dengan demikian, Mahkamah Konstitusi berwenang untukmengadili permohonan pengujian Undang-Undang a quo.II.KEDUDUKAN HUKUM (LEGAL STANDING) PARA PEMOHON(5) Bahwa Pasal 51 ayat (1) UU MK menyatakan:”Pemohon adalah pihak yang menganggap hak dan/atau kewenangankonstitusionalnya dirugikan oleh berlakunya undang-undang, yaitu:a. perorangan warga negara Indonesia;b. kesatuan masyarakat hukum adat sepanjang masih hidup dan sesuaidengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara KesatuanRepublik Indonesia yang diatur dalam undang-undang;
- Page 1: PUTUSANNomor 24/PUU-X/2012DEMI KEAD
- Page 7 and 8: 7organisasi yang menaruh perhatian
- Page 10: 10tidak hanya menimbulkan ketidak-k
- Page 13 and 14: 13Mahkamah Konstitusi (Perubahan UU
- Page 15 and 16: 15Putusan MK Nomor34/PUU-VIII/2010t
- Page 17 and 18: 17tiba-tiba munculketentuan Pasal 1
- Page 19 and 20: 19Sedangkan dari keterangan ahli ya
- Page 21: 21Gramedia Pustaka Utama, Cetakan K
- Page 25 and 26: 25Sementara itu, dr. drh. Mangku Si
- Page 28 and 29: 28Namun demikian, dalam kenyataanny
- Page 30 and 31: 30yakni dalam Putusan Nomor 19/PUU-
- Page 32 and 33: 324. Atau, apabila Majelis Hakim Ko
- Page 34 and 35: 34[2.3] Menimbang bahwa untuk mempe
- Page 36 and 37: 36kewenangan konstitusional sebagai
- Page 38 and 39: 38penggunaannya dapat menimbulkan k
- Page 40 and 41: 40“Setiap orang berhak atas penga
- Page 42: 42ttd.Maria Farida Indratittd.Anwar
52003 tentang Mahkamah Konstitusi (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2011 Nomor 70, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5226, selanjutnya disebut Perubahan UU MK) dan Pasal29 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2009tentang Kekuasaan Kehakiman (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2009 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5076), salah satu kewenangan konstitusional MahkamahKonstitusi Republik Indonesia (selanjutnya disebut Mahkamah) adalahmelakukan pengujian Undang-Undang (judicial review) terhadap UUD1945;(2) Demikian pula, Pasal 9 ayat (1) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (selanjutnyadisebut UU P3) mengatur bahwa secara hierarkis kedudukan UUD 1945lebih tinggi dari Undang-Undang. Dengan demikian, setiap ketentuanUndang-Undang tidak boleh bertentangan dengan UUD 1945. Apabilaterdapat ketentuan dalam Undang-Undang yang bertentangan denganUUD Negara Republik Indonesia 1945, maka ketentuan tersebut dapatdimohonkan untuk diuji melalui mekanisme pengujian Undang-Undangkepada Mahkamah;(3) Bahwa Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan(selanjutnya disebut UU Kesehatan) khususnya Pasal 113 ayat (2)bertentangan dengan UUD 1945. Dan oleh karena itu, para Pemohonmengajukan permohonan pengujian undang-undang (judicial review) atasketentuan dimaksud terhadap UUD 1945 kepada Mahkamah;(4) Bahwa dengan demikian, Mahkamah Konstitusi berwenang untukmengadili permohonan pengujian Undang-Undang a quo.II.KEDUDUKAN HUKUM (LEGAL STANDING) PARA PEMOHON(5) Bahwa Pasal 51 ayat (1) UU MK menyatakan:”Pemohon adalah pihak yang menganggap hak dan/atau kewenangankonstitusionalnya dirugikan oleh berlakunya undang-undang, yaitu:a. perorangan warga negara Indonesia;b. kesatuan masyarakat hukum adat sepanjang masih hidup dan sesuaidengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara KesatuanRepublik Indonesia yang diatur dalam undang-undang;