10.07.2015 Views

Democracy Project

Democracy Project

Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Edisi 013, September 2011Review paperSumber paper: Mohammad Nafissi,‘Reformation, Islam, and <strong>Democracy</strong>:Evolutionary and Antievolutionary Reformsin Abrahamic Religions’, ComparativeStudies of Sout Asia, Africa and the MiddleEast, Vol. 25, No 2, 2005, hal 407-434Artikel dengan bahasa Inggris yangunreadable ini berusaha mengerangkakantipe ideal reformasi yang dapat bergunauntuk kerangka empiris dan alat konseptualguna menganalisis peran historis Islamdan agama lain, khususnya agama-agamaIbrahim dalam pertumbuhan demokrasi.Untuk itu, Nafissi mempertimbangkan danmemperbandingkan Islam dengan Protestan,agama yang dipandang sebagai tipe idealatau bahkan ‘tipe riil’ reformasi.Artikel ini penting karena beberapaalasan: Pertama, artikel ini menjelaskantentang ketiadaan konsep umum reformasidalam kerangka Weberian dan karena itumemerlukan adanya konsep tersebut; kedua,ia menawarkan pembahasan tentang Islamyang memperlihatkan bahwa agama ini padaawalnya rasional, universal dan demokratis.Tetapi ortodoksi agama dan dinasti-D e m o c r a c yP e r p u s t a2


lEdisi 013, September 2011Review paperP r o j e c tdinasti absolut Muslim ‘merampas’ semuakarakter dasar Islam tersbut. Ketiga, dengankebangkitan Dinasti Umayyah, ‘kesatuan’agama-negara tereduksi menjadi idealitasyang sulit, yang pada gilirannya bangkitkembali lewat pertemuan kaum Muslimdengan imperialisme dan universalismeBarat. Keempat, pertemuan dengan Baratyang menimbulkan respon agenda-agendarefomasi fundamentalis dan modernis dikalangan Muslim dalam dua abad terakhirmemiliki dasar yang kuat dalam sejarah danpemikiran Islam.k a a nDi t ai gNafissi yang memperoleh PhDdari Universitas London sampai2009 adalah dosen senior ekonomipolitik dan juga Wakil DirekturPusat Kajian Agama, Konflik danKerjasama, Departemen Hukum,Tata Pemerintahan dan HubunganInternasional London MetropolitanUniversity. Dia juga anggota DewanRedaksi Iranian Studies.Warisan WeberArtikel ini memulai pembahasannyadengan membahas panjang lebar3


lEdisi 013, September 2011Review papermemiliki kerangka doktrin yangdistingtif yang pada gilirannyamemiliki peluang reformasinyasendiri.P r o j e c tk a a nDi t ai gPenerapan kerangka reformasi dalamkerangka ‘Protestant ethics’ sematamengandung berbagai kelemahan.Apalagi Weber sendiri memilikipersepsi negatif tentang Islam,khususnya dalam kaitan denganmodernitas dan kemajuan ekonomi.Seperti dikutip Nafissi, Weberberpandangan bahwa Islam padahakikatnya lebih berorientasi politikdaripada modernitas dan kemajuanekonomi. Hal ini terjadi karenaadanya perubahan karakter Islamdari agama rasional menjadi ‘agamaperang’ ketika Nabi Muhammadhijrah dari Mekkah ke Medinah; dikota terakhir ini menurut Weber,Islam menunjukkan tendensiperubahan dari kesalehan urbanmenjadi pengunduran diri darikehidupan keduniaan.5


Edisi 013, September 2011Review paperNafissi mengakui, pada satu segiIslam mengandung ajaran al-Qur’an,sunnah Nabi Muhammad, ortodoksisyariah dan fiqh yang menetapkanketentuan-ketentuan yang berlakuabadi. Semua ini menjadi alasanutama bagi sebagian kalanganuntuk beragumen, bahwa Islamadalah hambatan bagi modernitas,demokrasi dan kemajuan ekonomi.Sebab itulah terdapat pemikir Muslimyang menghimbau tentang perlunyaapa yang mereka sebut sebagai‘Protestantisme Islam’. Tetapigagasan pembaruan ini menghadapihambatan berat terutama dari apayang disebut Nafissi sebagai ‘Islamyang dirutinkan’.D e m o c r a c yReformasi EvolusionerReformasi dalam Islam menurutNafissi juga mengalami hambatankarena hampir absennya lembagadan organisasi keagamaan Islam yangrelatif independen dari kekuasaanpara penguasa absolut berbagaidinasti. Ini berbeda dengan GerejaP e r p u s t a6


lEdisi 013, September 2011Review paperdasawarsa berada di bawah kekuasaanrezim-rezim despotik dan otoriter,barulah sejak Januari 2011 duniamenyaksikan kebangkitan ‘Arabspring’, yang ternyata sangat tidakmudah menuju demokrasi.P r o j e c ti t ai gk a a nD9


Edisi 013, September 2011Review paper© 2011Review Paper ini diterbitkan oleh<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>,Yayasan Abad Demokrasi.Jika Anda berminat mendapatkan artikel yangdireview, silakan isi form permintaan.Kode artikel: MHN001D e m o c r a c yP e r p u s t a10

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!