10.07.2015 Views

24_190Profil-dr Nurmiati amir - Kalbe

24_190Profil-dr Nurmiati amir - Kalbe

24_190Profil-dr Nurmiati amir - Kalbe

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

PROFILDr. <strong>dr</strong>. <strong>Nurmiati</strong> Amir, SpKJ (K),Keikhlasan Dapat Melupakan Kerjayang Berat SekalipunCita-cita Dr. <strong>Nurmiati</strong> sejak kecilmemang ingin menjadi dokter,karena dokter adalah mulia,menolong sesama, dan termasukfakultas tertinggi dibandingkan fakultaslain. “Selain itu paman saya seorang doktersehingga ketika saya sudah menginjakSMA, terdorong ingin menjadi dokter,” ujarEti panggilan sehari-seharinya.Lahir di Painan Sumatera Barat, setelahlulus SMA tahun 1972 beliau langsungmengikuti tes untuk masuk ke Fakultas Kedokterandi Universitas Andalas Padang; walaupun sempat berfikir untuk memilihfakultas psikologi, akhirnya saya memilihjurusan kedokteran dan diterima. “Dahuludokter tidak begitu banyak, karena waktuitu tidak banyak yang lulus, satu angkatanyang diterima cuma 50 orang”.Anak kedua dari 5 bersaudara, hanya beliauyang bercita-cita menjadi dokter. “Walaupunorang tua saya seorang pedagangdan ibu saya hanya ibu rumah tangga,saya bangga karena banyak disiplinuntuk anaknya sehinggasaya diterima di FK Andalas,”ujar Ketua BidangIlmiah Seksi BipolarPDSKJI ini.148 CDK-190/ vol. 39 no. 2, th. 2012CDK-190 OK.indd 148 03/02/2012 13:54:27


PROFILDokter yang sudah mempunyai 3 cucu ini,sangat bangga diterima di FK Andalas, sehinggabersungguh-sungguh belajar dandisiplin waktu sehingga lulus tahun 1981.Setelah lulus beliau diberi tugas sebagaidokter Inpres ke Puskesmas KampungLaut, Jambi dari tahun 1982 sampai 1987.Setelah bertugas di Jambi, beliau segeramengikuti ujian masuk ke spesialis.Mengambil spesialis psikiatri adalah merupakancita-citanya sejak SMA, beliau seringsekali membaca buku tentang psikologi. ”Saya menyadari bahwa untuk menjadi seseorang,IQ bagus pandai dan pintar tidakcukup, harus ada kepribadian atau jiwa yangbagus juga. Saya ingin berpartisipasi dalamilmu psikiatri; tidak memilih yang lain, hanyasatu-satunya memilih psikiatri”.Beliau diterima sebagai residen Psikiatri tahun1987; sebelumnya diberi tugas adaptasidi Rumah Sakit Jiwa Bogor sampai tahun1988. Setelah itu melanjutkan mengikutipendidikan spesialis dan lulus tahun 1993.Setelah lulus, beliau diberi kepercayaanoleh Fakultas sebagai staf pengajar diFKUI/RSCM Jakarta. “Saya harus percayadiri sebagai spesialis psikiatri. Memberi kepercayaankepada mahasiswa bahwa pasienpsikiatri dapat diobati dan selalu memberiharapan serta memberi terapi terbaik,” ujardokter yang hobinya masak ini. Tidak cukupmengandalkan ilmu di dalam negeri, beliaumengikuti Course in Mental Health Care,the Japanese Association of PsychiatricHospital, di Jepang, tahun 1999. KemudianKursus Prolonged Exposure Therapyfor Posttraumatic Stress Disorder di Universityof Pennsylvania, di Amerika Serikat,tahun 2005. Kemudian beliau meneruskanke program Doktor di bidang Psikiatri diFakultas Kedokteran Universitas Indonesiadan berhasil lulus tahun 2007.PengalamanMenjadi dokter jarang sekali dukanya karenasemua yang dibebankan untuknya dijalankandengan senang hati; dengan katalain “Keikhlasan Dapat Melupakan Kerjayang Berat Sekalipun.” “Saya termasuk perempuanpertama yang bertugas di Jambiwaktu itu di Desa Kampung Laut TanjungJagung, karena daerah Jambi termasukdaerah rawan. Tetapi saya melihat bahwaitu suatu tantangan, jika semuanya dilakukandengan sebaik-baiknya di masyarakat,tentu masyarakat akan menerima kita, sehinggapada tahun 84 saya terpilih menjadidokter teladan.”Dokter yang sudah mempunyai tiga putraini, sebelum berangkat tugasnya di rumahtetap masak dan menyiapkan makan pagi.Waktu kosong diisi dengan menulis artikel.Berangkat pulkul 6.15 sampai di RSCMsebelum pukul 7. “Saya selain mengajarjuga memberikan presentasi, seminar atauworkshop dan dilanjutkan perawatan pasiensampai pk. 15.30, baru pulang,” ujar KetuaBidang Penelitian dan Pelayanan PDSKJI.“Sekarang saya berpraktek di RSCM sajayaitu di Klinik Sari Kencana sore hari.”Beliau pernah berpresentasi ilmiah baik didalam negeri di Jakarta, Bandung, Semarang,Surabaya, Jogyakarta, Solo, Malang,Magelang, Bali, Mataram, Makasar, Manado,Palembang, Padang, Pakan Baru, Aceh,Medan, dan Batam, Bogor, dan Pontianakmaupun di luar negeri seperti Singapura,Vienna, Vietnam, Kyoto, Kuala Lumpur,Korea, dan Filipina.Karya Ilmiah Hasil Penelitian yang dipublikasikansebagai Penulis Utama sebanyak3 buah dan sebagai bukan penulis utamasebanyak 2 makalah. Karya Ilmiah BukanHasil Penelitian yang Dipublikasikan sebagaiPenulis Utama sebanyak 60 makalahdan Karya Ilmiah lain-lain (yang tidak dipublikasikan)termasuk Ceramah, MakalahSimposium atau Kongres) sebagai PenulisUtama sebanyak 8 buah makalah ; hampirsetiap tahun membuat Karya Ilmiah BerupaBuku Sebagai Penulis Utama.CDK-190/ vol. 39 no. 2, th. 2012149CDK-190 OK.indd 149 03/02/2012 13:54:33

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!