10.07.2015 Views

Pedoman Gizi Ibu Hamil - Rusman Efendi

Pedoman Gizi Ibu Hamil - Rusman Efendi

Pedoman Gizi Ibu Hamil - Rusman Efendi

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

KATA PENGANTARStatus gizi masyarakat yang baik merupakan salah satu faktorpenentu keberhasilan pembangunan kesehatan dan tidak terpisahkandari pembangunan nasional secara keseluruhan. Hal ini tercemin padaIndeks Pembangunan Manusia (IPM) yang terdiri dari umur harapanhidup, tingkat melek huruf dan pendapatan per kapita. IPM yang rendahantara lain dipengaruhi oleh status gizi dan kesehatan yang berdampakpada tingginya angka kematian bayi, balita dan ibu.<strong>Ibu</strong> hamil yang menderita gizi kurang, terutama Kurang EnergiKronis (KEK) berisiko melahirkan bayi dengan berat badan rendahdan berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan anak,perkembangan intelektual serta produktivitas dikemudian hari. Olehkarena itu kurang gizi pada ibu hamil harus dihindari sehingga ibuhamil merupakan kelompok sasaran yang perlu mendapat perhatiankhusus. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mempertahankan danmeningkatkan status gizi ibu hamil yaitu dengan menekankan padapemberian makanan tambahan. Kegiatan pemberian makanan tambahanbagi ibu hamil bertujuan untuk menambah asupan gizi ibu hamilsehingga kebutuhan gizi selama hamil dapat terpenuhi.Jenis makanan tambahan yang diberikan kepada ibu hamil dapatberupa PMT berbasis pangan lokal maupun PMT pabrikan. Jenis PMTberbasis pangan lokal merupakan kegiatan strategis denganmemanfaatkan bahan yang tersedia dan mudah didapat di setiap daerah.Untuk mewujudkan tujuan tersebut telah tersusun buku PEDOMANGIZI IBU HAMIL DAN PENGEMBANGAN MAKANANTAMBAHAN IBU HAMIL BERBASIS PANGAN LOKAL.<strong>Pedoman</strong> <strong>Gizi</strong> <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> dan Pengembangan Makanan Tambahan <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> Berbasis Pangan Lokali


DAFTAR PUSTAKA1. Badan Ketahanan Pangan Manado, 2007, Buku Aneka OlahanPangan Lokal, Pemerintah Propinsi Sulawesi Utara.2. Benedicta I, Aneka Jajanan Pasar, 2006, Kawan Pustaka-Jakarta3. Cherry H, dkk, Kue-Kue Indonesia, 2008, Gramedia-Jakarta4. Fellows P.J, 2000, Food Processing Technology, Principles andPractice, Ellis Horrod, New York5. Ir. Luki M, M.Kes, dkk., Resep Jajanan Bahan Makanan Lokaluntuk <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong>, 2008, Akademi <strong>Gizi</strong> Surabaya-Dinas KesehatanPropinsi Jawa Timur6. Nutrition 7 th Ed hal. 3867. Potter dan Hotchkiss, 1995, Food Science. Chapman and Hall,New York8. Sisca Soewitomo, 30 Menu untuk 1 Bulan, 2009, Gramedia-Jakarta9. William Obstetrics 23 rd Ed<strong>Pedoman</strong> <strong>Gizi</strong> <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> dan Pengembangan Makanan Tambahan <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> Berbasis Pangan Lokal 47


48 <strong>Pedoman</strong> <strong>Gizi</strong> <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> dan Pengembangan Makanan Tambahan <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> Berbasis Pangan Lokal


TIM PENYUSUNPengarah :Dr. Minarto, MPSPenyusun :Cornelia, SKM, M.Sc.Prof. Dr. dr. Sri Karjati, M.Sc.Prof. Dr. Komari, M.Sc.Dr. Ir. Sugiyono, M.App.Sc.Dr. Mien Karmini, MSSiti Mutia Rahmawati, SKM, M.Si.Galopong Sianturi, MPHIip Syaiful, SKM, M.Kes.Eko Prihastono, MAIr. Mursalim, MPHLismartina, SKMIr. Martini Markumdr. Rivani NoorSri Nurhayati, SKMSekretariat :Gino, SEIrma Kurnia Sari, AmdHenny Haryani


Tambahan energi dan protein yang dibutuhkan ibu selama hamiladalah 300 kkal dan 17 g protein tiap hari. Contoh resep makananuntuk memenuhi kebutuhan tambahan selama hamil dapat dilihat dalamlampiran.Apabila selama kehamilan ibu mengalami gangguan dalammengkonsumsi makanan akibatnya kenaikan BB yang diharapkan tidaktercapai. Bila ditemukan penurunan kadar hemoglobin menunjukkanibu perlu tambahan zat besi. Bila kedua keadaan itu tidak dapat diatasi,ibu hamil dianjurkan untuk konsultasi lebih lanjut.Pesan-Pesan Penting untuk <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong>1. Selama kehamilan perlu memeriksakan kesehatan secara teraturminimum 4 kali.2. Memperhatikan kenaikan berat badan ibu selama hamil.3. Jangan lupa minum tablet tambah darah 1 butir setiap hari. Bilamerasa mual minum tablet pada waktu mau tidur malam hari.4. Imunisasi TT 2x selama kehamilan.5. <strong>Ibu</strong> hamil harus makan makanan yang beraneka ragam danminum lebih banyak dari pada saat tidak hamil.6. Gunakan garam beryodium di dalam makanan sehari-hari.7. Untuk mencegah kurang darah selama hamil, ibu harus banyakmakan makanan sumber zat besi, seperti sayuran hijau tua,tempe, tahu, kacang hijau, kacang merah dan kacang-kacanglain, telur, ikan dan daging.8. Untuk mencegah kekurangan kalsium, ibu harus banyak makanmakanan sumber kalsium seperti : bayam, daun katuk, daunsingkong, susu, ikan yang dimakan dengan tulangnya (ikan teri),kacang-kacangan.9. Bila selera makan ibu kurang, makanlah makanan yang segarsegarseperti buah-buahan dan sayur-sayuran, makanan yangkering-kering atau dibakar.14<strong>Pedoman</strong> <strong>Gizi</strong> <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> dan Pengembangan Makanan Tambahan <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> Berbasis Pangan Lokal


BAB IIIPENGEMBANGAN MAKANAN TAMBAHANIBU HAMIL BERBASIS PANGAN LOKALA. Jenis Bahan MakananBerdasarkan kandungan zat gizinya, bahan makanan dapatdigolongkan menjadi bahan sumber karbohidrat, protein, lemak, vitamindan mineral. Bahan makanan sumber karbohidrat umumnya digunakansebagai makanan pokok yaitu : serealia, umbi-umbian dan hasil olahnya.Bahan makanan sumber protein umumnya digunakan sebagai laukpauk dan dapat dibedakan menjadi dua kelompok berdasarkan sumbernyayaitu : bahan makanan sumber protein hewani dan nabati. Contohbahan makanan sumber protein hewani adalah daging, ikan, telur, susudan hasil olahannya, sedangkan bahan makanan sumber protein nabatiadalah kacang-kacangan dan hasil olahnya.Lemak dari bahan makanan dapat dibedakan menjadi lemak tidakjenuh dan lemak jenuh. Bahan makanan sumber lemak tidak jenuhdiantaranya alpukat, minyak kedelai, minyak jagung dan minyak ikan.Bahan makanan sumber lemak jenuh diantaranya minyak kelapa,minyak kelapa sawit, mentega, santan, lemak kambing dan lemak sapi.Bahan makanan sumber vitamin terutama berupa sayur-sayurandan buah-buahan. Bahan makanan sumber mineral antara lain sayursayuran,buah-buahan, kacang-kacangan dan bahan makanan hewani.Pada tabel 6 disajikan jenis bahan makanan yang merupakan sumberkarbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral yang dapat digunakanuntuk menyusun makanan tambahan ibu hamil. Jenis bahan makanandapat dipilih bedasarkan ketersediaan pangan di daerah setempat.<strong>Pedoman</strong> <strong>Gizi</strong> <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> dan Pengembangan Makanan Tambahan <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> Berbasis Pangan Lokal 15


Sebagai contoh, untuk sumber karbohidrat dapat dipilih beras, jagung,tepung-tepungan seperti beras, sagu, atau umbi-umbian seperti singkong,ubi jalar, kentang.Tabel 6. Bahan Makanan berdasarkan Zat <strong>Gizi</strong> yang DikandungnyaKarbohidratProteinZAT GIZIBAHAN MAKANANBeras, jagung, sagu, singkong, ubi jalar,kentang, talas dan hasil olahannya.Ikan,telur, daging, tempe, tahu, kacangkacangan,susu.Lemak Lemak tidak jenuh Alpukat, minyak kedelai, minyak jagungdan minyak ikan.Lemak jenuhMinyak kelapa, minyak kelapa sawit,mentega, santan, lemak kambing dan lemaksapi.Vitamin Vitamin A Ikan, hati, kuning telur, sayuran dan buahbuahanberwarna jingga/oranye.Provitamin AVitamin DVitamin EVitamin KVitamin B (B1, B2,B6, B12, Niacin)Asam folatBuah-buahan, sayuran berwarna hijau.Susu, minyak hati ikan, ikan, telur, jamur.Kecambah, asparagus, alpukat, bayam,minyak sayur, gandum, lobak, bengkoang.Susu kedelai, teh hijau, susu sapi, dagingsapi, hati, yoghurt.Beras merah, daging, hati, ikan tuna,kentang, pisang, tempe, kacang-kacangan.Ikan, brokoli, kembang kol, mangga, pare,kacang-kacangan, jeruk manis, alpukat,melon, semangka, kacang panjang danwortel16<strong>Pedoman</strong> <strong>Gizi</strong> <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> dan Pengembangan Makanan Tambahan <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> Berbasis Pangan Lokal


ZAT GIZIVitamin CMineral Besi (Fe)Iodium (I)Calsium (Ca)Magnesium (Mg)Seng (Zn)BAHAN MAKANANAneka buah terutama jeruk, jambu biji dantomat.Hati, ikan, daging, telur, tempe, tahu,kacang-kacangan dan sayuran berwarnahijau.Ikan, kerang, udang, garam beryodium,rumput laut.Susu, tempe, kacang-kacangan.Kacang mete, kacang tanah, tempe, ikan,sayur berwarna hijau dan beras merah.Ikan, telur, daging, tempe, kacangkacangan,susu dan jamur.Bahan makanan yang akan diolah menjadi makanan tambahan ibuhamil sebaiknya sama seperti makanan kebiasaan ibu hamilsehari-hari. Pemilihan jenis bahan makanan dapat didasarkan padakesukaan, umur kehamilan, kebiasaan setempat dan mempertimbangkanadanya pantangan di daerah setempat. Bahan makanan tersebutmerupakan sumber energi, protein, vitamin dan mineral. Energidiperlukan oleh ibu hamil untuk mensuplai kebutuhan pertumbuhanjaninnya. Namun tetap mengikuti prinsip makanan seimbang yakniprotein 20% dengan nilai cerna yang tinggi misalnya dari sumberprotein hewani. Lemak dibatasi maksimum 30% dari energi dengandiutamakan lemak tidak jenuh ganda seperti minyak ikan atau bahanmakanan dari laut.Jenis bahan makanan yang digunakan dalam pembuatan makanantambahan untuk ibu hamil sebaiknya dipilih dari bahan yang tersediasetempat dan harganya terjangkau.<strong>Pedoman</strong> <strong>Gizi</strong> <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> dan Pengembangan Makanan Tambahan <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> Berbasis Pangan Lokal 17


Perlu diketahui bahwa tidak ada satupun jenis bahan makanan yanglengkap zat gizinya. Oleh karena itu dalam pembuatan makanantambahan ibu hamil disarankan menggunakan jenis bahan makananyang beranekaragam, misalnya dengan memilih resep yangberbeda-beda. Dengan menggunakan jenis bahan makanan yangberanekaragam, zat gizi masing-masing bahan makanan tersebut dapatsaling melengkapi.Makanan tambahan ibu hamil harus padat gizi yang berartimengandung lebih banyak zat gizi misalnya protein, zat besi,vitamin A. Oleh karena itu, pembuatan makanan tambahan ibu hamilharus didasarkan pada pilihan jenis bahan makanan yang tinggi zatgizinya (lihat tabel 6).Masyarakat berpendapat bahwa makanan yang bergizi adalahmakanan yang harganya mahal. Secara ilmiah pendapat ini kurangtepat, karena makanan yang murahpun banyak yang bernilai gizi tinggi.Dalam pembuatan makanan tambahan ibu hamil dapat digunakanbumbu-bumbu yang sesuai dengan resep makanan tambahan yangdibuat. Bahan pengawet kimia, pewarna buatan, dan pemanis buatansebaiknya tidak digunakan dalam pembuatan makanan tambahan ibuhamil. Bahan-bahan kimia tersebut tidak diperlukan dan jika dikehendakigunakan bahan tambahan pangan alami.18<strong>Pedoman</strong> <strong>Gizi</strong> <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> dan Pengembangan Makanan Tambahan <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> Berbasis Pangan Lokal


B. Persyaratan Makanan Tambahan1. Dapat diterimaMakanan tambahan untuk ibu hamil sebaiknya dapat diterimadalam hal bentuk, rasa, dan biasa dikonsumsi sehari-hari. Salah satusifat ibu hamil adalah cepat bosan dengan makanan yang sama biladisajikan berulangkali. <strong>Ibu</strong> hamil mempunyai kecenderungan mencobasesuatu yang baru. Oleh karena itu bentuk dan rasa makanan hendaknyadibuat bervariasi dan disesuaikan dengan selera ibu hamil, sehinggatidak menimbulkan kebosanan.Makanan dan minuman yang mempunyai rasa tajam dan merangsangtidak baik bagi kesehatan ibu hamil, misalnya makanan atau minumanyang terlalu asam, terlalu manis, terlalu panas atau terlalu dingin.Begitupula makanan yang terlalu pedas, terlalu asin atau makanan yangterlalu banyak penyedap rasa tidak baik bagi kesehatan. Makanan danminuman yang terlalu asam dan pedas kurang baik bagi organ-organtubuh terutama lambung.Makanan yang terlalu asin berarti banyak mengandung garam,akan menurunkan kepekaan lidah pada rasa asin, sehingga akan terbiasadengan makanan yang asin. Kebanyakan garam atau natrium merupakansalah satu faktor risiko terjadinyanya penyakit tekanan darah tinggi(hipertensi).2. Mudah dibuatMakanan tambahan untuk ibu hamil hendaknya mudah dibuat/dikerjakan dengan menggunakan peralatan masak yang tersedia dirumah tangga atau yang tersedia di masyarakat dan pembuatannyatidak memerlukan waktu terlalu lama.<strong>Pedoman</strong> <strong>Gizi</strong> <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> dan Pengembangan Makanan Tambahan <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> Berbasis Pangan Lokal 19


3. Memenuhi kebutuhan zat giziMakanan tambahan ibu hamil seyogyanya memenuhi kebutuhanzat gizi ibu hamil. Kebutuhan zat gizi ibu hamil lebih besar dibandingkandengan kelompok sasaran lainnya. Disamping jumlah zat gizi yangcukup, makanan tambahan ibu hamil juga harus memiliki daya cernayang baik. Daya cerna yang baik dapat dicapai dengan teknik pengolahanmakanan yang benar.4. TerjangkauHendaknya makanan tambahan untuk ibu hamil dapat diolah daribahan-bahan yang harganya terjangkau oleh masyarakat berkemampuanekonomi rendah dengan tetap dapat memenuhi kebutuhan gizi, keamananpangan dan selera. Untuk itu sebaiknya bahan baku yang digunakandapat dan mudah dibeli di daerah setempat agar harganya tidak terlalumahal.5. Mudah didapatBahan makanan yang digunakan sebagai makanan tambahan untukibu hamil hendaknya mudah didapat, dengan demikian tentu menumakanan disesuaikan dengan bahan makanan yang tersedia di lokasiibu hamil berada. Dengan menggunakan bahan baku setempat diharapkanakan mendorong perekonomian di pedesaan melalui pengembangandan pendayagunaan potensi pertanian.Bahan baku hasil pertanian setempat lebih murah harganya danrelatif lebih mudah untuk diperoleh sehingga dengan biaya yang terbatasdapat memenuhi kandungan gizi yang dibutuhkan.20<strong>Pedoman</strong> <strong>Gizi</strong> <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> dan Pengembangan Makanan Tambahan <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> Berbasis Pangan Lokal


6. AmanBerdasarkan penelitian yang dilakukan menunjukkan masih adanyacemaran mikro organisme pada makanan olahan sehingga terdapatkasus keracunan makanan yang masih tinggi di masyarakat. Olehkarena itu perlu penyuluhan dan penjelasan kepada masyarakat dalamhal kebersihan cara memasak bahan makanan dan cara penyajian.Selain harus bergizi lengkap dan seimbang makanan harus jugalayak dikonsumsi sehingga aman bagi kesehatan. Makanan aman adalahmakanan yang bebas dari kuman dan bahan kimia yang berbahaya sertatidak bertentangan dengan keyakinan masyarakat (halal).Cara penanganan makanan yang baik di rumah tangga meliputicara-cara : mempersiapkan, menyimpan, mencuci, mengolah ataumemasak, menyimpan makanan matang yang baik dan benar.Dengan penyelenggaraan seperti tersebut di atas, maka makananakan terhindar dari kemungkinan tercemar kuman-kuman dan bahankimia yang membahayakan kesehatan bagi manusia.Tanda-tanda umum bagi makanan yang tidak aman bagi kesehatanantara lain : berlendir, berjamur, aroma dan rasa makanan berubah.Tanda lain dari makanan yang tidak memenuhi syarat aman adalahbila dalam pengolahannya ditambahkan bahan tambahan berbahayaseperti asam borax/bleng, formalin, zat pewarna rhodamin B danmethanil yellow seperti yang banyak dijumpai pada jajanan pasar.<strong>Pedoman</strong> <strong>Gizi</strong> <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> dan Pengembangan Makanan Tambahan <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> Berbasis Pangan Lokal 21


C. Persiapan Bahan MakananUntuk menghasilkan makanan tambahan ibu hamil yang memenuhisyarat, bahan yang digunakan harus berkualitas. Ciri bahan yangberkualitas : bersih, utuh, segar dan tidak rusak (tidak ada perubahanwarna, bentuk, tekstur, bau, aroma, rasa). Bahan makanan harus bebasdari kotoran dan kontaminasi bahan beracun/berbahaya. Hindarimenggunakan bahan-bahan yang sudah busuk.Untuk mempertahankan kualitas bahan makanan, perlu pertimbangancara penyimpanan dan penanganannya.Bahan makanan kering dan minyak seperti : beras, tepung,jagung dan kacang-kacangan, minyak kelapa, minyak sawit,dapat disimpan di suhu ruang. Bahan tersebut sebaiknya disimpandi wadah tertutup agar tidak tercemar oleh kotoran dan seranggaserta hewan pengerat.Bahan makanan basah misalnya ikan, kerang, udang, daging,susu segar, tahu, santan seharusnya simpan di lemari pendingin.Jika tidak tersedia lemari pendingin, bahan tersebut seharusnyalangsung diolah.Bahan makanan seperti buah-buahan, sayur-sayuran, tempe dantelur dapat disimpan untuk jangka waktu terbatas, tetapidisarankan segera diolah.22<strong>Pedoman</strong> <strong>Gizi</strong> <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> dan Pengembangan Makanan Tambahan <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> Berbasis Pangan Lokal


Petunjuk penyimpanan bahan makanan dapat dilihat pada tabel 7.Tabel 7. Petunjuk Penyimpanan Bahan MakananBahan makananBahan kering :Beras, jagung, tepung terigu,tepung beras, tepung sagu,kacang kedelai, kacang hijaudllBahan basah :Daging, hati, ikan, kerang,udangSusu sapi segar, susu kedele,tahu, udang, santan dll.Cara penyimpananDitempatkan dalam wadahtertutup pada suhu ruangDikemas dan dimasukkandalam freezer (pembeku)Jika tidak tersedia freezer dapatmenggunakan es batu dalamwadah tertutup rapat.Dikemas dimasukkan dalamlemari pendinginUmur simpanmaksimum± 1 (satu) bulan± 1 (satu) bulan1-2 hari1-2 hariBahan segar :Buah, sayur, telur, tempeMinyak :Minyak kelapa, minyak sawitDitempatkan dalam wadah,dimasukkan dalam lemaripendingin (kulkas)Jika tidak tersedia lemaripendingin, disimpan pada suhuruangDitempatkan dalam wadahtertutup pada suhu ruang1 minggu2-3 hari1 bulan(Sumber : Potter dan Hotchkiss, 1995, Food Science. Chapman and Hall, New York)Bahan makanan yang akan diolah, dicuci terlebih dahulu. Khususuntuk sayur dan buah, dicuci dahulu baru dipotong-potong. Beberapajenis buah dan sayur perlu dikupas terlebih dahulu.<strong>Pedoman</strong> <strong>Gizi</strong> <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> dan Pengembangan Makanan Tambahan <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> Berbasis Pangan Lokal 23


D. Cara PengolahanPengolahan makanan tambahan ibu hamil dilakukan berdasarkanketersediaan peralatan pengolahan makanan di rumah tangga. Prosesyang dilakukan mengacu pada cara pengolahan yang biasa dilakukansehari-hari. Makanan tambahan ibu hamil dapat diolah melalui prosesperebusan, pengukusan, pemanggangan, pembakaran dan penggorengan.1. MerebusPengolahan makanan dengan proses perebusan harus menggunakanair yang bersih. Untuk menghindari terjadinya kehilangan banyak zatgizi, perebusan sebaiknya menggunakan air secukupnya dan pemanasansesuai petunjuk pada resep makanan tambahan. Penggunaan air yangterlalu banyak dapat menyebabkan banyak zat gizi yang terbuangbersama air rebusan. Pemanasan yang berlebihan karena dimasak terlalulama dapat menyebabkan kerusakan zat gizi terutama vitamin C.Sebaliknya, jika pemanasannya kurang, maka berisiko masih ada kumanpenyakit yang belum mati.2. MengukusPengolahan makanan dengan proses pengukusan seharusnyadilakukan dengan menggunakan air yang bersih. Untuk menghindariterjadinya kerusakan banyak zat gizi, pengukusan sebaiknya dilakukansesuai petunjuk resep makanan tambahan. Pengukusan yang terlalulama dapat menyebabkan kerusakan zat gizi terutama vitamin C.Sebaliknya, jika pengukusan kurang lama berisiko masih ada kumanpenyakit yang belum mati. Dilihat dari kehilangan zat gizi, prosespengukusan lebih baik dibandingkan dengan proses perebusan.24<strong>Pedoman</strong> <strong>Gizi</strong> <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> dan Pengembangan Makanan Tambahan <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> Berbasis Pangan Lokal


3. Memanggang atau MembakarPengolahan makanan dengan proses pemanggangan ataupembakaran sebaiknya dilakukan menggunakan panas yang sesuaidengan petunjuk resep makanan tambahan. Warna makanan yangdipanggang atau dibakar tidak boleh terlalu coklat apalagi sampaihangus karena nilai gizinya menurun. Dalam pengolahan ini harusdipastikan bagian dalam makanan matang seluruhnya untuk menghindaribahaya keracunan.4. MenggorengPengolahan makanan dengan proses penggorengan sebaiknyadilakukan menggunakan minyak yang tidak terlalu panas. Hindaripanas berlebihan yang dapat menyebabkan minyak goreng berasap.Minyak goreng yang berasap menandakan bahwa terjadi kerusakanpada minyak goreng tersebut. Minyak goreng ini tidak baik digunakanuntuk menggoreng karena dapat mengganggu kesehatan. Makananyang digoreng tidak boleh hangus karena nilai gizinya menurun. Dalampengolahan ini harus dipastikan bagian dalam makanan matangseluruhnya untuk menghindari bahaya keracunan.Dalam proses penggorengan ini gunakan minyak goreng secukupnya.Sebaiknya minyak goreng tidak digunakan berulang kali, karena dapatmenyebabkan gangguan kesehatan.Pada tabel 8 disajikan prinsip-prinsip pengolahan bahan makananyang perlu diperhatikan untuk mempertahankan zat gizi, meningkatkandaya cerna dan keamanan makanan.Pada proses pengolahan makanan tambahan ibu hamil perludiperhatikan aspek sanitasi dan higiene. Dalam hal ini peralatan yangdigunakan harus bersih dan orang yang mengolah makanan harusmenjaga kebersihan diri.<strong>Pedoman</strong> <strong>Gizi</strong> <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> dan Pengembangan Makanan Tambahan <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> Berbasis Pangan Lokal 25


Hasil akhir pengolahan makanan dapat berbentuk padat, semi padatatau encer. Bentuk makanan tambahan ibu hamil disesuaikan denganumur kehamilan. Pada trimester I sebaiknya ibu hamil diberi makanantambahan berbentuk padat, kering atau segar. Pada trimester selanjutnya,makanan tambahan dapat berbentuk padat, semi padat atau cair.Tabel 8. Teknik Pengolahan MakananNo.CaraPengolahanPrinsipAMerebus1. Gunakan air bersih secukupnya2. Semua bahan terendam3. Air mendidih (suhu 100°C)4. Lama perebusan sampai tingkat kematangan yangdikehendaki termasuk bagian dalam bahanmakananB Mengukus 1. Gunakan air bersih secukupnya2. Lama pengukusan sampai tingkat kematanganyang dikehendaki termasuk bagian dalam bahanmakananC Memanggang 1. Panaskan alat panggang (oven) sampai panas yangdikehendaki sebelum bahan dimasukkan.2. Lama pemanggangan sampai tingkat kematanganyang dikehendaki termasuk bagian dalam bahanmakananD Membakar 1. Siapkan bahan pembakar (arang/kayu) sampaiterbentuk bara api sebelum bahan makanandibakar2. Lama pembakaran sampai tingkat kematanganyang dikehendaki termasuk bagian dalam bahanmakanan26<strong>Pedoman</strong> <strong>Gizi</strong> <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> dan Pengembangan Makanan Tambahan <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> Berbasis Pangan Lokal


No.CaraPengolahanPrinsipE Menggoreng 1. Gunakan minyak goreng secukupnya2. Panaskan minyak goreng sampai panas yangdikehendaki sebelum bahan dimasukkan3. Lama penggorengan sampai tingkat kematanganyang dikehendaki termasuk bagian dalam bahanmakanan4. Dianjurkan menggunakan minyak goreng yangsama tidak lebih dari 5 kali pengorengan(Sumber : Fellows. P.J, 2000. Food Processing Technology, Principles and Practice. Ellis Horood,New YorkE. Penyajian Makanan TambahanMakanan tambahan yang sudah dibuat sebaiknya dikonsumsidiantara waktu makan utama. Jumlah makanan tambahan untuk setiapkonsumsi disesuaikan dengan umur kehamilan. Contoh, bila usiakehamilan pada trimester 2, makanan tambahan yang dikonsumsisebanyak 2 porsi ( 2 takaran saji).<strong>Pedoman</strong> <strong>Gizi</strong> <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> dan Pengembangan Makanan Tambahan <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> Berbasis Pangan Lokal 27


28<strong>Pedoman</strong> <strong>Gizi</strong> <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> dan Pengembangan Makanan Tambahan <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> Berbasis Pangan Lokal


BAB IVPENUTUPBuku <strong>Pedoman</strong> <strong>Gizi</strong> ibu hamil dan pengembangan makanan tambahanberbasis pangan lokal ini diharapkan dapat menjadi rujukan utama bagipara petugas di daerah dalam melaksanakan kegiatan.Setiap daerah diharapkan dapat mengembangkan makanan tambahanibu hamil ini sesuai dengan kebutuhan gizi ibu hamil baik trimesterI, II dan III. Pengembangan makanan tambahan ibu hamil dapatdiinovasi dan dikreasikan sesuai dengan situasi dan kondisi daerahmasing-masing. Petugas di daerah dapat melakukan telaah bahan panganlokal potensial untuk dapat dikembangkan sebagai bahan makanantambahan untuk ibu hamil.Semoga buku ini bermanfaat dan dapat meningkatkan status gizidan kesehatan ibu hamil di wilayah kabupaten/kota masing-masing.Dengan adanya contoh resep dalam lampiran buku ini diharapkandaerah dapat lebih mengembangkan makanan tambahan yang memenuhisyarat gizi, enak dan dapat diterima, ekonomis, mudah diperoleh danaman dikonsumsi.<strong>Pedoman</strong> <strong>Gizi</strong> <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> dan Pengembangan Makanan Tambahan <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> Berbasis Pangan Lokal 29


30<strong>Pedoman</strong> <strong>Gizi</strong> <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> dan Pengembangan Makanan Tambahan <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> Berbasis Pangan Lokal


LampiranRESEP-RESEP MAKANAN TAMBAHAN IBU HAMILBERBASIS BAHAN PANGAN LOKALA. Dasar Penyusunan Resep Makanan Tambahan <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong>- Resep ini disusun atas dasar perhitungan tambahan kebutuhangizi yang dianjurkan untuk ibu hamil sesuai dengan AKG 2004(BAB II).- Menurut AKG perhitungan kalori dan protein yang dibutuhkanpada tiap trimester adalah :Trimester 1 : 100 kkal, 17 gram proteinTrimester 2 : 300 kkal, 17 gram proteinTrimester 3 : 300 kkal, 17 gram protein- Sedangkan, berdasarkan teori kenaikan berat badan ibu hamilselama kehamilan, yang dibutuhkan adalah tambahan energisebesar :Trimester 1 : 0 - 100 kkalTrimester 2 dan 3 : 350-500 kkal- Maka, penyusunan resep dalam buku ini mempertimbangkankedua pedoman tersebut, yaitu resep yang disusun mempunyainilai gizi per saji.Energi : 100 - 150 kkalProtein : 5 - 7 gram<strong>Ibu</strong> hamil dapat memilih resep sesuai dengan kemampuandan kesukaan. <strong>Ibu</strong> hamil trimester 1 dapat mengonsumsiminimal satu saji setiap harinya. Khusus ibu hamil trimester1 selain 1 saji PMT, untuk mencukupi asupan protein perluditambahkan 1 ptg sdg lauk hewani/ 1 btr telur/ 1 gelas susu/2 ptg sdg lauk nabati.<strong>Pedoman</strong> <strong>Gizi</strong> <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> dan Pengembangan Makanan Tambahan <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> Berbasis Pangan Lokal 31


Keterangan :ptg = potong 1 ptg lauk hewani = ± 50 grsdg = sedang 1 ptg lauk nabati = ± 50 gr1 btr telur = ± 55 gr1 gelas susu = 200 gr<strong>Ibu</strong> hamil trimester 2 dapat mengonsumsi minimal dua sajisetiap harinya.<strong>Ibu</strong> hamil trimester 3 dapat mengonsumsi 3 saji dengan resepyang bervariasi.- Dalam menyiapkan dan memasak makanan tambahan ibu hamilharus memperhatikan kemungkinan kehilangan zat gizi selamaproses tersebut.- Cara menghindari kehilangan zat gizi tersebut dapatdilakukan :Semua bahan sebaiknya dicuci dahulu sebelum dipotong.Memasak tidak terlalu lama (misalnya : sayuran dimasak3-5 menit).Daging dicincang dahulu sebelum dimasak sehingga waktumemasak akan lebih singkat (10-15 menit).Ikan dikukus terlebih dahulu baru dipisahkan dari tulangnyalalu masak sebentar (5-10 menit).Buah sebaiknya dimakan segar, kecuali nenas dan nangkasebaiknya dimasak sebentar (5 menit).- Resep Makanan Tambahan <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> dalam buku ini telahdiujicoba di Laboratorium Kuliner Jurusan <strong>Gizi</strong> PoliteknikKesehatan Depkes Jakarta II.32<strong>Pedoman</strong> <strong>Gizi</strong> <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> dan Pengembangan Makanan Tambahan <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> Berbasis Pangan Lokal


Buku ini berisi penjelasan tentang makanan tambahan ibu hamil berbasispangan lokal bukan bentuk PMT pabrikan dan diharapkan dapatmeningkatkan pemahaman tentang gizi ibu hamil serta berguna sebagaimodel pengembangan PMT ibu hamil berbasis pangan lokal.Adanya contoh resep makanan tambahan ibu hamil, diharapkanpotensi daerah akan memacu untuk berinovasi dengan berbagai resepbaru sesuai dengan kondisi daerah. Secara tidak langsung hal ini terkaitdengan peningkatan pemberdayaan masyarakat (communityempowerment) yang berdampak terhadap perbaikan gizi ibu hamil.Akhirnya kepada semua pihak yang terlibat baik lintas program,lintas sektor dan pengelola program gizi dari Propinsi Sumatera Selatan,Jawa Timur dan Sulawesi Utara, kami sampaikan penghargaan danterima kasih atas partisipasinya dalam proses penyusunan buku. Secarakhusus kepada Saudara Prof. Dr. dr. Sri Kardjati, M.Sc (FakultasKedokteran Universitas Airlangga), Prof. Dr. Komari, M.Sc (Puslitbang<strong>Gizi</strong> dan Makanan), Dr. Mien Karmini, M.Sc (PERSAGI) danDr. Ir. Soegiono, M.Sc (Institut Pertanian Bogor), kami ucapkan terimakasih atas masukan dan saran dalam penyusunan buku ini. Kamisenantiasa terbuka untuk menerima kritik dan saran untuk perbaikanmutu dan penyempurnaan buku ini.Direktur Bina <strong>Gizi</strong> MasyarakatDr. MINARTO, MPSNIP. 195412111978111001ii<strong>Pedoman</strong> <strong>Gizi</strong> <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> dan Pengembangan Makanan Tambahan <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> Berbasis Pangan Lokal


DAFTAR ISIKata Pengantar .......................................................................Daftar Isi .................................................................................Daftar Istilah ...........................................................................BAB I Pendahuluan ............................................................. 1A. Latar Belakang ..................................................... 1B. Tujuan .................................................................. 2C. Manfaat ................................................................ 3BAB II <strong>Gizi</strong> dan Kehamilan Sehat ....................................... 5A. Kebutuhan <strong>Gizi</strong> pada Masa Kehamilan ................. 5B. Karakteristik Makanan Tambahan pada MasaKehamilan ........................................................... 13BAB III Pengembangan Makanan Tambahan <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong>Berbasis Pangan Lokal ........................................... 15A. Jenis Bahan Makanan ......................................... 15B. Persyaratan Makanan Tambahan ......................... 19C. Persiapan Bahan Makanan .................................. 22D. Cara Pengolahan ................................................. 24E. Penyajian Makanan Tambahan ........................... 27BAB IV Penutup ................................................................... 29Lampiran : Resep Makanan Tambahan <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong>Berbasis Pangan Lokal ..................................... 311. Setup Pisang, Semangka dan Kacang Merah ....... 332. Panada Ikan ......................................................... 333. Srikaya Pandan Nangka ....................................... 344. Otak-Otak Panggang ............................................ 355. Serabi Telur .......................................................... 356. Bola-Bola Udang .................................................. 367. Bolu Kukus ........................................................... 378. Martabak Manis .................................................... 37iiiiv<strong>Pedoman</strong> <strong>Gizi</strong> <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> dan Pengembangan Makanan Tambahan <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> Berbasis Pangan Lokaliii


9. Kroket Kentang ..................................................... 3810. Lumpia Tahu ......................................................... 3911. Somay Ayam dan Udang ..................................... 3912. Tombro Spesial .................................................... 4013. Dadar Gulung Kacang Tolo ................................. 4014. Lemper Ayam ...................................................... 4115. Bakwan Toge Tahu Udang ................................... 4216. Sosis Solo ............................................................ 4217. Mentho ................................................................. 4318. Sakura Wokatu ..................................................... 4419. Lepet Jagung ........................................................ 4420. Kue Lapis Ubi Kayu ............................................ 4521. Onde-Onde Sambiki/Labu Kuning ....................... 4522. Pempek Palembang .............................................. 46Daftar Pustaka ....................................................................... 47Tim Penyusuniv<strong>Pedoman</strong> <strong>Gizi</strong> <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> dan Pengembangan Makanan Tambahan <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> Berbasis Pangan Lokal


DAFTAR ISTILAH1. IPM : Indeks Pembangunan Manusia2. KEK : Kurang Energi Kronis3. BBLR : Bayi Berat Lahir Rendah4. PMT : Pemberian Makanan Tambahan5. PMT Pabrikan adalah bentuk makanan tambahan yang diproduksi olehindustri atau pabrik dengan spesifikasi kandungan zat gizi yang telahdibakukan6. PMT berbasis Pangan Lokal adalah bentuk makanan tambahan berbasispangan lokal atau setempat yang dibuat oleh masyarakat baik individumaupun kelompok7. SDKI : Survei Demografi Kesehatan Indonesia8. WUS : Wanita Usia Subur9. Riskesdas : Riset Kesehatan Dasar10. IMT : Indeks Massa Tubuh11. RPJMN : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional12. SKRT : Survei Kesehatan Rumah Tangga13. TT : Tetanus Toxoid14. Pangan lokal : Bahan makanan yang tersedia setempat dan harganyaterjangkau15. Makanan tambahan : Makanan yang dikonsumsi sebagai tambahankebutuhan zat gizi di luar makanan utama, yang disebabkan oleh kondisitertentu16. Makanan padat gizi : Makanan yang kandungan zat gizinya lebih tinggidari makanan umumnya yang sejenis17. Takaran saji : Jumlah makanan untuk sekali konsumsi18. Nilai cerna protein : Mutu protein yang diukur dari jumlah protein yangdiserap dibandingkan dengan jumlah protein yang dikonsumsi19. Bahan pengawet kimia : Senyawa kimia buatan yang diizinkan digunakanuntuk memperpanjang masa simpan makanan<strong>Pedoman</strong> <strong>Gizi</strong> <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> dan Pengembangan Makanan Tambahan <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> Berbasis Pangan Lokalv


20. Bahan tambahan makanan : Senyawa kimiawi yang dizinkan ditambahkandalam jumlah sedikit pada makanan untuk tujuan tertentu (pengawet,penguat rasa, pewarna, pemanis dll)21. Asam borax/bleng, formalin, zat pewarna rhodamin B dan methanilyellow : senyawa kimiawi yang dilarang ditambahkan pada makanan22. Jajanan pasar : makanan selingan yang biasa dijual di pasar23. Kuman : bibit penyakitvi<strong>Pedoman</strong> <strong>Gizi</strong> <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> dan Pengembangan Makanan Tambahan <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> Berbasis Pangan Lokal


BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangMenurut data Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007angka kematian ibu melahirkan di Indonesia adalah 228 per 100.000bayi kelahiran hidup. Dibandingkan dengan kondisi Negara AsiaTenggara yang lain, dengan rentang 30 - 200 per 100.000 kelahiranhidup, angka di Indonesia masih tinggi. Masalah gizi pada ibu hamiljuga bedampak pada angka kematian bayi. Data SDKI tahun 2007menunjukkan 34 kematian bayi per 1000 kelahiran hidup.<strong>Gizi</strong> kurang pada ibu hamil akan mempengaruhi proses tumbuhkembang janin yang berisiko kelahiran bayi berat lahir rendah (BBLR).Data BBLR tahun 2002 menunjukkan 14%. Gambaran kejadian yangmemprihatinkan tersebut merupakan dampak rendahnya status gizipada ibu hamil yang ditunjukkan oleh prevalensi anemia cukup tinggiyaitu sebanyak 40,1% (SKRT 2001). Angka prevalensi risiko KEKpada Wanita Usia Subur (WUS, Riset Kesehatan Dasar, 2007) diIndonesia sebesar 13,6%.Salah satu sasaran dalam RPJMN 2010-2014 bidang kesehatanyaitu penurunan prevalensi pendek (TB/U) dari 36,8% menjadi sekurangkurangnya32% pada tahun 2014. Mengingat dampak di kemudian haripada tumbuh kembang janin, ibu hamil sebagai bagian dari WUS,merupakan sasaran yang perlu mendapat perhatian khusus.<strong>Pedoman</strong> <strong>Gizi</strong> <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> dan Pengembangan Makanan Tambahan <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> Berbasis Pangan Lokal 1


Upaya untuk meningkatkan status gizi ibu selama hamil adalahPemberian Makanan Tambahan (PMT). Bentuk PMT dapat berupaPMT pabrikan maupun PMT berbasis pangan lokal. Pada tahun 2010,Kementerian Kesehatan RI akan mendistribusikan kegiatan PemberianMakanan Tambahan (PMT) dalam bentuk PMT pabrikan. Kegiatan inidiprioritaskan pada ibu hamil KEK dari keluarga miskin terutamadi wilayah kabupaten/kota yang mengalami rawan gizi.Jangkauan distribusi PMT pabrikan tersebut belum dapatmenjangkau seluruh wilayah Indonesia. Dengan alasan ini maka bukupedoman ini disusun berdasarkan hasil kajian dan penelitian terkaitdengan berbagai potensi daerah di Indonesia. Hasil kajian penelitianpada umumnya makanan tambahan lokal ibu hamil tidak dapatmemenuhi kecukupan gizi mereka terutama dalam hal kandunganprotein, vitamin dan mineral. Mutu makanan tambahan lokal dapatditingkatkan dengan menambah pangan sumber protein hewani dannabati sesuai dengan kebutuhan gizi masa kehamilan trimesterI, II dan III.Berdasarkan hal tersebut di atas maka diperlukan pedoman giziibu hamil dan pengembangan makanan tambahan ibu hamil berbasispangan lokal.B. TujuanUmum :Sebagai acuan dalam rangka peningkatan pemahaman dan ketrampilandalam penyediaan PMT ibu hamil berbasis pangan lokal.Khusus :1. Menyediakan informasi tentang gizi dan kehamilan sehat.2. Menyediakan informasi tentang syarat-syarat serta cara pengolahanmakanan tambahan ibu hamil.2<strong>Pedoman</strong> <strong>Gizi</strong> <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> dan Pengembangan Makanan Tambahan <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> Berbasis Pangan Lokal


3. Menyediakan pedoman tentang pembuatan makanan tambahan ibuhamil sesuai dengan usia kehamilan.C. Manfaat1. Sebagai pedoman bagi pengelola program gizi dari sektor terkaitdalam upaya perbaikan gizi ibu hamil.2. Sebagai pedoman bagi LSM, swasta dan organisasi dalam upayaperbaikan gizi ibu hamil.<strong>Pedoman</strong> <strong>Gizi</strong> <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> dan Pengembangan Makanan Tambahan <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> Berbasis Pangan Lokal 3


4<strong>Pedoman</strong> <strong>Gizi</strong> <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> dan Pengembangan Makanan Tambahan <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> Berbasis Pan


Pada kehamilan normal perubahan ini antara lain tampak pada penambahanberat badan (BB) ibu sesuai dengan pertumbuhan dan perkembanganjanin, tambahan cadangan lemak, pembentukan dan perkembanganplacenta, peningkatan cairan tubuh serta pembesaran payudara.Di samping itu, karena adanya perubahan hormonal ibu hamil jugamengalami perubahan psikologis, sosiologis dan emosional.Janin yang tumbuh optimal akan lahir hidup dengan berat2500-3500 gram. Untuk mencapai tujuan tersebut BB ibu harus naikselama kehamilan dengan kisaran 7-12 kg. Distribusi kenaikan ibu selamahamil terinci pada tabel 1.Tabel 1. Distribusi Komponen Jaringan dalam KenaikanBB <strong>Ibu</strong> Sesuai Usia KehamilanJaringandan cairanJaninPlasentaCairan KetubanRahimPayudaraDarahCairanEkstraselulerCadanganLemak TubuhTotalPeningkatan Berat Kumulatif (gram)10 minggu 20 minggu 30 minggu 40 minggu5 300 1500 340020 170 430 65030 350 750 800140 320 600 97045 180 360 405100 600 1300 14500310650302050400080348085001480334512500rd(Sumber : William Obstetrics 23 Ed)6<strong>Pedoman</strong> <strong>Gizi</strong> <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> dan Pengembangan Makanan Tambahan <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> Berbasis Pangan Lokal


Penambahan BB ibu selama kehamilan tergantung status gizi ibupra-hamil. Estimasi BB pra-hamil dapat dihitung berdasarkan IMTmedian dengan rumus :2BB pra-hamil ideal = IMT (median) x TB (dalam m)Nilai IMT median yang digunakan adalah 20,0Pertambahan BB ibu hamil dapat dipantau dengan menimbang BBibu hamil paling sedikit 1 kali tiap akhir trimester. Kenaikan BB yangdianjurkan sesuai IMT pra-hamil tercantum pada tabel 2.Tabel 2. Kenaikan BB <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> per TrimesterBerdasarkan IMT Pra-hamilNo.IMTprahamilStatus<strong>Gizi</strong>Kenaikan Berat Badan (kg)I II IIIJumlah(kg)1.2.3.4.< 18,518,5 - 25> 25 - 29> 29KEKNormalBB lebihObes1,5 - 2,01,5 - 2,01,0 - 1,50,5 - 1,04,5 - 6,54,0 - 6,02,5 - 4,02,0 - 4,06,5 - 9,56,0 - 8,03,5 - 6,03,5 - 5,012,5 - 18,011,5 - 16,07,0 - 11,56,0 - 10,0rd(Sumber : William Obstetrics 23 Ed)Kenaikan BB ibu sesuai dengan tabel di atas merupakan salah satuupaya untuk mencegah gangguan persalinan, BBLR, menjagakeselamatan ibu dan persiapan laktasi.<strong>Pedoman</strong> <strong>Gizi</strong> <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> dan Pengembangan Makanan Tambahan <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> Berbasis Pangan Lokal 7


Contoh perhitungan kasus : (lihat tabel 2)BB ibu sebelum hamil dengan IMT 20 adalah 50 kg, kenaikan beratbadan minimum yang diharapkan sampai dengan trimester IIadalah :- Berat badan sebelum hamil = 50 kg- Kenaikan berat badan trimester I = 1,5 kg- Kenaikan berat badan trimester II = 4,0 kgJadi berat badan minimum yang diharapkan trimester II adalah55,5 kg.Untuk mengetahui kenaikan berat badan minimum pada trimesterIII :- Berat badan trimester II = 55,5 kg- Ditambah kenaikan BB trimester III = 6,0 kgJadi berat badan minimum yang diharapkan pada trimester III adalah61,5 kg.<strong>Ibu</strong> hamil perlu asupan gizi sesuai dengan kebutuhan yang diperolehdari menu gizi seimbang yang terdiri zat tenaga, zat pembangun danzat pengatur. Tabel 3 menguraikan peran zat gizi dalam tubuh.8<strong>Pedoman</strong> <strong>Gizi</strong> <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> dan Pengembangan Makanan Tambahan <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> Berbasis Pangan Lokal


Tabel 3. Peran Utama Zat <strong>Gizi</strong> dalam TubuhZat <strong>Gizi</strong>ProteinKarbohidratLemakAsam lemakEssential(EFAs)Vitamin AVitamin CVitamin EVitamin B 6Fungsi selama KehamilanBahan Utama pembentuk sel tubuhpembentukan tambahan cairan darah ibu dancadangan energiPenyedia energi untuk ibu dan janin selama hamilPenyedia energi jangka panjang untukpertumbuhan ( < 30% kalori sehari)Pembentukan jaringan saraf pusat, otak danjaringan janin, serta pertumbuhan danperkembangan otakMeningkatkan kesehatan :Jaringan kulit, selaput mukosa saluran cerna,saluran kemih, saluran nafasPenglihatan dan imunitasMendukung pertumbuhan tulang dan gigiMeningkatkan kesehatan gusi, gigi dan tulangMeningkatkan absorpsi zat besi (Fe)Sebagai antioksidanMencegah oksidasi asam lemak tak jenuh pembentukstruktur membran selMembantu pembentukan sel darah merahPerlu dalam metabolisme asam lemak dan sintetisproteinMembantu pembentukan sel darah merahMeningkatkan pertumbuhan dan pemeliharaanjaringan sarafVitamin B 12<strong>Pedoman</strong> <strong>Gizi</strong> <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> dan Pengembangan Makanan Tambahan <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> Berbasis Pangan Lokal 9


Zat <strong>Gizi</strong>Asam folatCalsiumZat besi (Fe)MagnesiumZincYodiumFungsi selama KehamilanPerlu untuk produksi, perbaikan dan fungsi DNAPerlu untuk produksi darahMembantu fungsi enzimMembantu mineralisasi cukup untukpembentukan tulang dan gigi kuatBerperan pada kontraksi dan relaksasi otot,fungsi saraf, pembekuan darah, tekanan darahdan imunitasMembantu sintetis eritrositBerperan mencegah kelelahanDiperlukan enzim yang membentuk asam amino,kolagen dan hormonMembantu :Pembentukan tulang dan gigi kuatRegulasi insulin dan kadar gula darahMempertahankan keseimbangan asam-basaMembantu pembentukan organ kerangkatubuh dan organ sirkulasiSebagai komponen insulin dan beberapa enzimMembantu sintetis DNA, RNA dan proteinBerperan pada penyembuhan lukaBahan pembentuk hormon pertumbuhan10<strong>Pedoman</strong> <strong>Gizi</strong> <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> dan Pengembangan Makanan Tambahan <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> Berbasis Pangan Lokal


Kebutuhan gizi selama hamil lebih tinggi dibandingkan dengankondisi pra-hamil. Makin bertambah usia kehamilan makin tinggijumlah zat gizi yang dibutuhkan. Untuk mencapai kehamilan yangsehat dibutuhkan asupan gizi yang optimal sesuai dengan usia kehamilan.Kuantitas, kualitas dan ketepatan waktu pemberian makanan padaibu hamil perlu disesuaikan dengan kecepatan pertumbuhan janin padamasing-masing trimester. Pada trimester 1 terjadi pertambahan jumlahsel dan pembentukan organ. Proses ini perlu didukung dengan asupanzat gizi terutama protein, asam folat, vitamin B12, zinc, dan yodium.Meskipun pertumbuhan janin belum pesat dalam trimester 1, semuazat gizi yang dibutuhkan harus dicukupi sebagai persiapan untukpertumbuhan yang lebih cepat pada trimester selanjutnya.Pada trimester ke 2 dan 3 janin tumbuh cukup pesat yang mencapai90% dari seluruh proses tumbuh kembang selama kehamilan. Zat giziyang dibutuhkan adalah protein, zat besi, kalsium, magnesium,vitamin B komplek serta asam lemak omega 3 dan omega 6.Kebutuhan tambahan energi pada masa kehamilan berbeda padatiap trimester. Dalam trimester pertama, tambahan zat gizi yang utamaadalah protein, vitamin dan mineral yang diperlukan untuk pertumbuhanotak dan sel saraf, yang sebagian besar berlangsung selamatrimester 1. Dalam trimester 2 dan 3 tambahan masing-masing energirata-rata 350-500 kalori setiap hari. Kebutuhan energi dan zat gizi antarkehamilan satu dan lainnya sangat beragam karena terkait denganukuran tubuh dan gaya hidup masing-masing ibu hamil. Secara sederhanakecukupan gizi pada masa kehamilan dapat dipantau dengan kenaikanberat badan yang sesuai dengan usia kehamilan.<strong>Pedoman</strong> <strong>Gizi</strong> <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> dan Pengembangan Makanan Tambahan <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> Berbasis Pangan Lokal 11


Menurut Angka Kecukupan <strong>Gizi</strong> (AKG) Tahun 2004, seorang ibuhamil dianjurkan untuk mengonsumsi tambahan energi dan proteinsebagai berikut : Trimester 1 sebesar 100 kalori dan 17 gram protein,trimester 2 sebesar 300 kalori dan 17 gram protein, trimester 3 sebesar300 kalori dan 17 gram protein dengan catatan tambahan ini bisadipenuhi dalam 3 trimester berturut-turut. Kebutuhan vitamin danmineral pada ketiga trimester juga meningkat. <strong>Ibu</strong> hamil membutuhkantambahan vitamin A 300 RE, thiamin 0,3 mg, riboflavin 0,3 mg,niacin 0,3 mg, asam folat 200 mcg, piridoksin 0,4 mg, vitaminB 12 0,2 mcg, vitamin C 10 mg, kalsium 150 mg, magnesium 30 mg,yodium 50 mcg, selenium 5 mcg, mangan 0,2 mg dan fluor 0,2 mg.Sedangkan untuk tambahan kebutuhan zat besi pada ibu hamil bervariasiyaitu pada trimester 1 belum membutuhkan tambahan, 9 mg padatrimester 2, dan 13 mg pada trimester 3. Kebutuhan tambahan mineralzinc (seng) sebesar 1,7 mg pada trimester 1; 4,2 mg pada trimester 2;dan 9 mg pada trimester 3.Beberapa faktor yang berpengaruh pada asupan gizi dan rendahnyakenaikan berat badan selama kehamilan adalah sebagai berikut :1. Rasa mual dan muntah2. Rasa panas pada perut bagian atas3. Sembelit4. Konsumsi makanan dan minuman beralkohol, minuman yangmengandung kafein, minuman penambah energi5. Pola makan tidak seimbang6. Aktivitas fisik yang berlebihanApabila kebutuhan energi dan zat gizi mikro tidak terpenuhi makaibu akan menderita gizi kurang. Beberapa contoh akibat kekuranganzat gizi mikro, dapat dilihat pada tabel 4.12<strong>Pedoman</strong> <strong>Gizi</strong> <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> dan Pengembangan Makanan Tambahan <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> Berbasis Pangan Lokal


Tabel 4. Akibat Kekurangan Zat <strong>Gizi</strong> MikroZat <strong>Gizi</strong>Seng (zinc)Asam folatB 6 dan B 12AkibatKetuban pecah dini, partus lama, kelahiran kurangbulan, Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), kematianibu dan bayiAnemia pada ibu, pembentukan saluran saraf tidaksempurna, serta BBLRAnemia pada ibu, gangguan perkembangan otakbayi, gangguan saraf pada bayiB. Karakteristik Makanan Tambahan pada Masa KehamilanTujuan pemberian makanan tambahan pada ibu hamil adalah untukmemenuhi kebutuhan zat gizi selama kehamilan sehingga dapat mencegahkekurangan zat gizi dan akibat yang ditimbulkan.Strategi pemberian makanan bagi ibu hamil adalah :cukup kandungan gizigizi seimbang (aneka ragam makanan)porsi kecil tapi seringcukup asupan lemak essensialcukup kandungan seratpilih makanan sesuai dengan selera dan daya belicukup cairancegah lambung kosong<strong>Pedoman</strong> <strong>Gizi</strong> <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> dan Pengembangan Makanan Tambahan <strong>Ibu</strong> <strong>Hamil</strong> Berbasis Pangan Lokal 13

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!