08.07.2015 Views

o_19pmbqsi61f4t1vlu1ovkdqq1qega.pdf

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

3D of My Life<br />

Oleh Ir. Ichwan S. Chahyadi M.Sc., M.A.<br />

Hak Cipta © 2015, Ichwan S. Chahyadi<br />

Editor<br />

Desain Sampul<br />

Penata Letak<br />

Proof Read<br />

: Ria Udriana<br />

: Denny Octavianus<br />

: Maria Kristin Tira<br />

: James Yanuar<br />

Diterbitkan oleh:<br />

PT. VISI ANUGERAH INDONESIA<br />

Jl. Soekarno Hatta 437 – Bandung 40235<br />

Email : visipress@visi-bookstore.com<br />

ISBN : 978-602-1315-23-1<br />

Cetakan Pertama, Juni 2015<br />

Hak cipta dilindungi oleh undang-undang.<br />

Dilarang memperbanyak sebagian atau<br />

seluruh isi buku ini tanpa izin penerbit.<br />

Member of CBA Indonesia<br />

No : 05/PBL-BS/1108/CBA-Ina<br />

Member of IKAPI<br />

No : 185/JBA/2010


Buku ini dipersembahkan khusus kepada<br />

mama saya, Yenny Tanuwijaya,<br />

yang pada 30 Juni 2015 berumur 75 tahun.<br />

Terima kasih mama untuk kasih sayangmu.<br />

Takkan ada yang bisa saya lakukan<br />

untuk membalas kebaikan hati<br />

dan pengorbananmu.<br />

Saya bangga memiliki mama sepertimu<br />

yang selalu mendukung saya<br />

dalam setiap pergumulan.


Daftar Isi<br />

Pendapat Para Sahabat ............................................................... 1<br />

Kata Pengantar ............................................................................... 11<br />

Pendahuluan ................................................................................... 15<br />

DESIGN .............................................................................................. 21<br />

Desain yang Unik ................................................................... 23<br />

Menemukan Desain ............................................................. 33<br />

Apa Desainku? ....................................................................... 47<br />

Menemukan Karier ............................................................... 61<br />

DESIRE ............................................................................................... 77<br />

Kerinduan Terdalam Setiap Orang .................................. 79<br />

DESTINY ........................................................................................... 95<br />

Merangkai Destiny ............................................................... 97<br />

Penutup ............................................................................................ 107


Lampiran I<br />

Personality Assesment 1: MBTI ...................................... 111<br />

Lampiran II<br />

Personality Assesment 2: Tipe Kepribadian Holland 121<br />

Lampiran III<br />

Pertanyaan yang Sering Ditanyakan Tentang Design,<br />

Desire, Destiny ...................................................................................... 129<br />

Daftar Pustaka .............................................................................. 133<br />

Profil Penulis ................................................................................. 135<br />

Ucapan Terima Kasih ................................................................. 137<br />

Workshop 3D of My Life ............................................................ 141


Pendahuluan<br />

3D of My Life.<br />

Kesan apa yang pertama kali terlintas di pikiran<br />

kita ketika membaca judul ini? Tiga dimensi<br />

kehidupan? Suatu istilah baru? Atau apa? Well,<br />

yang pasti 3D di sini bukan tiga dimensi, tetapi singkatan<br />

dari “Design, Desire, dan Destiny”.<br />

Saya yakin kalau ditanya apa arti ketiga kata di atas,<br />

hampir semua orang dengan segera bisa menyebutkannya,<br />

tetapi sadarkah kita bahwa ketiganya berkaitan<br />

erat dengan kehidupan?<br />

Itulah yang akan dibahas dalam buku ini. Bersamasama<br />

kita akan belajar tentang design Tuhan, desire yang<br />

ditaruhkan-Nya dalam diri semua orang, dan destiny<br />

yang sudah Dia siapkan buat semua manusia.<br />

Manakah dari ketiga “D” ini yang paling penting?<br />

Apakah yang pertama (design), yang kedua (desire), atau<br />

yang ketiga (destiny)? Destiny atau tujuan hiduplah yang<br />

terpenting. Semua orang dalam hidup, tanpa kecuali,<br />

pasti pernah bertanya-tanya:<br />

“Apakah tujuan hidup saya?”<br />

15


Pendahuluan<br />

“Apa sebenarnya yang ingin saya capai dalam hidup?”<br />

“Saya ini mau ke mana?”<br />

“Bagaimanakah masa depan saya nantinya?”<br />

“Siapa yang berhak menentukan hidup saya?”<br />

“Bagaimana saya dapat menikmati hidup dan<br />

mencapai tujuan hidup saya?”<br />

Dan sebagainya…<br />

Manusia memang dari sono-nya selalu ingin mencari<br />

tahu apa yang menjadi tujuannya hidup di dunia.<br />

Demi mengetahui jawabannya, tidak sedikit orang<br />

yang mengeluarkan uang untuk membeli buku-buku,<br />

membaca artikel-artikel, mengikuti seminar-seminar, dan<br />

lain sebagainya. Namun, tetap saja banyak yang bingung.<br />

Mengapa demikian? Penyebab utamanya adalah karena<br />

belum mengetahui design dan desire. Jika kedua hal ini<br />

jelas, sebenarnya destiny tidak akan menjadi misteri lagi.<br />

Apakah design itu sebenarnya? Bagaimana dengan<br />

desire? Secara singkat, boleh dikata design adalah<br />

rancangan unik Sang Pencipta dalam diri kita semua.<br />

Sementara desire adalah passion, kerinduan terdalam<br />

seorang manusia. Lalu apa hubungan keduanya dengan<br />

destiny? Mari saya beri contoh dari pengalaman pribadi.<br />

Selepas SMA, saya tidak tahu mau melanjutkan<br />

kuliah di mana, tidak ada yang mengarahkan untuk menentukan<br />

jurusan dan karier. Akhirnya ikuti saja tren<br />

yang lagi populer saat itu, yakni jurusan Teknik Kimia di<br />

ITB. Itu terjadi tahun 1981. Kenapa jurusan itu? Karena<br />

kebetulan nilai kimia saya bagus dan kata teman-teman,<br />

insinyur Teknik Kimia masa depannya sangat cerah. Gaji<br />

dan fasilitas yang didapat oke punya. Setelah lulus tahun<br />

1986, saya merasa ilmunya masih kurang, jadi tahun 1987<br />

16


Pendahuluan<br />

saya melanjutkan studi di bidang Chemical Engineering<br />

di Amerika Serikat dan mendapat gelar Master of Science.<br />

Sekembalinya ke Indonesia, saya merasa siap untuk<br />

berkarier sebagai insinyur teknik kimia. Namun, setelah<br />

bekerja di lingkungan pabrik selama 12 tahun lebih, saya<br />

merasa jenuh dan bosan, padahal waktu itu posisi saya<br />

adalah direktur. Banyak orang menganggap saya sukses<br />

dan tinggal menikmati hasilnya. Namun, tetap saja, ada<br />

sesuatu yang terasa kosong atau kurang, tetapi apa itu?<br />

Tidak tahu.<br />

Akhirnya, saya menemukan titik terang di tahun 2004<br />

saat bertemu seorang konselor. Ia membuka wawasan<br />

baru. Beliau mengatakan saya punya beban pelayanan<br />

yang besar dalam bidang konseling. Katanya, saya<br />

adalah tipe “people oriented”, bukan “task oriented”<br />

atau “chemical oriented”, meskipun berlatar belakang<br />

pendidikan Teknik Kimia. Beliau menganjurkan saya<br />

studi lagi mengambil jurusan konseling. Singkat cerita,<br />

setelah bergumul cukup lama, akhirnya saya kuliah lagi<br />

di Sekolah Alkitab Asia Tenggara (SAAT), Malang, jurusan<br />

konseling.<br />

Waktu itu saya sudah tidak muda lagi. Usia 44 tahun<br />

kembali kuliah! Gila, mungkin itu pikiran orang kalau<br />

tahu. Sudah punya posisi dan kehidupan yang nyaman,<br />

mau capek-capek belajar lagi. Namun, keinginan untuk<br />

menemukan tujuan hidup jauh lebih besar daripada halhal<br />

lain.<br />

Di SAAT, untuk pertama kalinya saya benar-benar<br />

menyukai dan menikmati “kuliah”. Hampir setiap mata<br />

kuliahnya saya suka. Kenapa bisa begitu? Karena sekarang<br />

saya belajar bukan karena tugas/kewajiban, tetapi ke-<br />

17


Pendahuluan<br />

rinduan dari dalam hati. Di sinilah saya mulai terbuka<br />

tentang rancangan (design), desire (passion), dan tujuan<br />

hidup (destiny).<br />

Untuk memperdalam ilmu, kami sekeluarga pergi ke<br />

Colorado, USA pada tahun 2007. Saya ambil studi lanjut<br />

di bidang konseling di Denver Seminary. Bulan Juli 2011<br />

barulah saya dan keluarga kembali ke Indonesia.<br />

Apa yang saya dapatkan dari semua ini?<br />

1. Saya menemukan desain saya —”people oriented”—<br />

itu sebabnya saya selalu bosan kalau bekerja di<br />

lingkungan yang sama, mengerjakan pekerjaan rutin<br />

yang cenderung monoton.<br />

2. Saya menemukan passion saya: Mengembangkan dan<br />

memotivasi orang lain. Tuhan memberikan karunia<br />

untuk mengajar, menasihati, dan memimpin.<br />

3. Saya dengan jelas mengetahui tujuan hidup saya<br />

adalah untuk mengubah kehidupan orang-orang<br />

yang bermasalah dalam relasi melalui pelayanan<br />

konseling.<br />

Sekarang saya menjadi dosen, pembicara, serta<br />

konselor keluarga dan karier. Apakah saya menikmatinya?<br />

Sangat. Inilah buktinya ketika mengetahui apa rancangan<br />

Tuhan dan kerinduan terdalam yang ditaruhkan-Nya,<br />

maka tujuan hidup akan menjadi jelas. Apa yang saya<br />

alami bukan sesuatu yang eksklusif untuk sebagian orang<br />

saja. Semua orang pasti bisa mengalaminya.<br />

Harapan saya, setelah membaca buku ini kita tidak<br />

cuma jadi tambah pintar, tetapi ada perubahan total<br />

dalam hidup (life transformation). Dari orang yang hidup<br />

dengan prinsip “pokoknya jalani saja sebisanya”: sekadar<br />

sekolah, lulus, cari pacar, menikah, punya anak, berkarier,<br />

18


Pendahuluan<br />

gendong cucu, dan meninggal; menjadi pribadi yang<br />

tahu dengan jelas ke mana harus melangkah. Kita dapat<br />

menolak setiap tawaran yang walau kelihatan bagus tapi<br />

tidak sesuai dengan destiny. Kita jadi tahu karier apa yang<br />

paling pas dengan kepribadian, bukan karena mengikuti<br />

arus.<br />

Buku ini bukan hanya ditujukan bagi mereka yang<br />

masih muda, sedang bergumul menemukan pekerjaan<br />

yang tepat, atau tujuan hidupnya. Bagi yang sudah bekerja<br />

dan masih bingung, merasa tidak cocok dengan tempat<br />

kerjanya, this book is for you too. Bagi yang sudah menikah<br />

dan punya anak, pasti ingin mempersiapkan masa depan<br />

atau karier mereka sehingga saat sudah besar, tidak<br />

kebingungan apa tujuan hidupnya. Bagaimana caranya?<br />

Temukan dalam buku ini.<br />

Akhir kata, saya ucapkan selamat menemukan design,<br />

desire, dan destiny...<br />

Salam,<br />

Ir. Ichwan Susanto Chahyadi M.Sc., M.A.<br />

Pendiri PT. Visi Anugerah Indonesia<br />

(Visi Christian Store)<br />

Konselor keluarga dan karier<br />

19


Bab 1<br />

Desain<br />

yang Unik<br />

Kita mungkin pernah melihat seorang arsitek atau<br />

desainer pakaian yang sedang asyik menekuni<br />

pekerjaannya. Mereka seringkali begitu fokus<br />

pada pekerjaan sampai lupa sekelilingnya. Sebenarnya<br />

apa yang sedang mereka kerjakan? Mereka sedang<br />

membuat sebuah desain/rancangan.<br />

Saat mendesain, mereka tidak hanya sekadar menggambar,<br />

di dalamnya terkandung idealisme sang pencipta.<br />

Seperti apa bentuknya kalau sudah jadi? Di mana<br />

letak keunikannya? Dan lain sebagainya.<br />

Hal yang sama juga Tuhan lakukan ketika mencipta<br />

manusia. Dia tidak sekadar menciptakan, tetapi mendesain.<br />

Itu berarti dalam proses penciptaan kita, terkandung<br />

idealisme, rencana, tujuan, dan keinginan-Nya.<br />

Dengan kata lain, ada sesuatu yang ingin Dia capai ketika<br />

menciptakan setiap pribadi. Ada suatu tujuan khusus<br />

dibalik keberadaan kita.<br />

Kita ada di dunia bukan hanya karena manusia (baca:<br />

orangtua). Mereka adalah perantara yang Tuhan gunakan<br />

untuk melahirkan kita. Kita bisa lahir dan bertumbuh di<br />

keluarga sekarang bukan sebuah kebetulan, tapi karena<br />

23


Desain yang Unik<br />

Dia yang menginginkannya. Itu adalah bagian dari rencana<br />

besar-Nya bagi umat manusia.<br />

Keunikan desain Tuhan itu bisa terlihat secara fisik<br />

maupun mental. Pernahkah kita memperhatikan bahwa<br />

tidak ada satu orang pun yang sama di dunia? Bahkan<br />

kembar sekalipun! Belum lagi yang tidak kasatmata.<br />

Tubuh manusia itu luar biasa. Ada miliaran sel dan<br />

berbagai jenis organ tubuh yang berbeda, tetapi bisa<br />

bekerja sama saling melengkapi satu sama lain. Kita<br />

didesain unik, hanya ada satu di seluruh dunia ini. Sangat<br />

luar biasa, bukan?<br />

Mengingat semua ini, sudah sepatutnya kita bersyukur<br />

karena keajaiban karya-Nya dalam hidup kita.<br />

Hargailah diri kita masing-masing sebagai ciptaan dengan<br />

desain yang sangat unik dan spesial.<br />

Desain Menentukan Fungsi<br />

Mungkin timbul pertanyaan: Apa tujuan Tuhan mendesain<br />

manusia begitu luar biasa? Apakah sekadar iseng atau<br />

untuk keren-kerenan saja? Tentu saja tidak. Ada satu<br />

tujuan khusus yang Dia ingin kita lakukan dalam hidup<br />

ini, inilah yang disebut destiny, atau tujuan hidup.<br />

Destiny tiap orang belum tentu sama satu dengan yang<br />

lain, itu sebabnya Dia mendesain kita semua berbeda.<br />

Desain (kepribadian, bakat, fisik) akan menentukan fungsi<br />

(destiny).<br />

Desain menentukan fungsi<br />

dan tujuan hidup kita<br />

24


Desain yang Unik<br />

Agar lebih jelas, coba perhatikan gambar di bawah<br />

ini:<br />

Apa fungsi benda ini? Kebanyakan orang secara<br />

spontan akan menjawab: Untuk minum. Secara umum<br />

memang gelas ditujukan untuk menampung air minum,<br />

baik itu jus, anggur, atau minuman lainnya. Namun,<br />

apakah bisa digunakan untuk hal lain? Why not? Kita bisa<br />

isi pasir, kelereng, atau kristal untuk dijadikan hiasan.<br />

Atau bisa saja gelas ini digunakan untuk mencelakakan<br />

orang. Namun, bukan itu fungsi utamanya, ‘kan?<br />

Seperti gelas yang begitu dilihat langsung ketahuan<br />

fungsinya, banyak juga orang yang desainnya begitu<br />

jelas. Sekilas pandang saja kita bisa langsung tahu fungsi<br />

utamanya dan berkomentar:<br />

“Oh, ia jago komputer.”<br />

“Ia orangnya sangat suka berkebun dan selalu<br />

berhasil.”<br />

“Wah, ia memang seorang penyanyi. Suaranya bagus<br />

dan senang tampil di depan banyak orang.”<br />

25


Desain yang Unik<br />

Namun, kadang ada juga orang-orang yang desainnya<br />

tidak terlalu jelas terlihat karena memiliki banyak<br />

talenta. Coba perhatikan gambar di bawah ini:<br />

Gambar apa itu? Sebuah rak. Rak apa? Bisa untuk<br />

menaruh sepatu, buku, pajangan, atau tanaman. Bedanya<br />

dengan gelas adalah: Semua orang akan berkata fungsinya<br />

sebagai tempat minum begitu melihat gelas. Namun<br />

begitu melihat rak, bisa jadi malah bingung, karena<br />

fungsinya yang bermacam-macam atau multifungsi.<br />

Orang-orang dengan multifungsi ada di antara kita.<br />

Mungkin kita pernah bertemu individu yang pintar nyanyi,<br />

buat laporan, memimpin rapat, dan pintar memasak.<br />

Semua ada dalam dirinya dan tidak ada yang menonjol<br />

sehingga yang melihatnya bingung, apa desainnya? Apa<br />

fungsinya? Orang-orang itu disebut multi talented people<br />

(orang dengan multitalenta).<br />

26


Desain yang Unik<br />

Apakah fungsi dari benda di atas? Tempat menyimpan<br />

baju? Tempat sampah? Mainan? Buat anak kecil,<br />

benda ini bisa jadi mainan, tinggal tambahkan tali, ditarik,<br />

jadi mobil-mobilan.<br />

Sebenarnya benda apa, sih? Itu adalah cooler box,<br />

tetapi bukan sembarang cooler box. Perhatikan mereknya:<br />

Coleman. Di Amerika, nama ini merupakan jaminan<br />

mutu bahwa produk ini adalah unggulan, THE BEST.<br />

Dengan adanya nama ini, dijamin makanan beku yang<br />

disimpan di dalamnya akan tetap dingin sampai berjamjam<br />

kemudian.<br />

Sayang, tidak semua orang mengerti. Mungkin mereka<br />

yang tinggal di kota mengerti fungsi dan kualitasnya,<br />

tetapi bagaimana dengan yang di pedalaman?<br />

Bagaimana jadinya kalau barang berkualitas seperti<br />

Coleman dijadikan tempat perkakas atau lebih parah<br />

lagi dijadikan tempat sampah? Bagaimana perasaan<br />

penciptanya kalau tahu? Hancur, sedih, dan kecewa<br />

pastinya.<br />

27


Desain yang Unik<br />

Begitu juga perasaan Tuhan jika ada pribadi yang tidak<br />

menyadari keunikan dirinya atau malah merasa tidak<br />

berharga. Dia berikan talenta yang luar biasa bagi setiap<br />

orang, sayangnya masih banyak yang tidak mengerti hal<br />

ini. Mereka tidak mengerti kedahsyatan yang ada dalam<br />

diri, bahkan merasa biasa-biasa saja, atau lebih parahnya<br />

lagi, merasa tidak ada yang berharga dalam dirinya.<br />

Mari merenung sejenak. Apakah kita menyadari ada<br />

potensi luar biasa yang Tuhan taruh? Apakah kita merasa<br />

berharga? Sudahkah kita hidup dengan maksimal?<br />

Atau malah hidup biasa-biasa saja? Jangan sia-siakan.<br />

Dia menciptakan kita dengan fungsi yang luar biasa.<br />

Gunakanlah!<br />

Namun, masih saja ada yang tidak bisa menerima<br />

kebenaran ini. Banyak orang yang selalu mengatakan,<br />

“Saya ini orang bodoh, ga bisa apa-apa. Rasanya saya<br />

ada atau tidak ada, sama saja.”<br />

Mari sama-sama lihat gambar di bawah ini:<br />

28


Desain yang Unik<br />

Itu adalah gambar chip handphone. Apakah bentuknya<br />

bagus? Tidak. Apakah kita akan menjadikannya<br />

sebagai aksesoris? Pasti tidak. Benda ini sudah rumit,<br />

bentuknya tak menarik pula. Namun, tanpanya hidup<br />

tidak akan lengkap. Coba saja cabut chip ini, dijamin<br />

kelabakan, karena handphone akan mati total. Karena<br />

itulah benda sekecil, serumit, dan setidakmenarik ini<br />

harganya bisa mencapai jutaan rupiah. Semua itu karena<br />

fungsinya yang vital.<br />

Banyak di antara kita yang didesain seperti ini.<br />

Penampilan luar tidak menarik, dilihat-lihat juga seperti<br />

tidak ada fungsinya, dan kadang dipandang sebelah<br />

mata. Akhirnya timbul pikiran seperti ini, “Ada atau tidak<br />

ada, toh orang nggak peduli. Jadi buat apa aku ada?”<br />

Namun, apakah itu berarti kita tidak berarti? Jelas tidak.<br />

Mau serendah apa pun orang memandang, fungsi kita<br />

tak tergantikan.<br />

Contohnya, dalam sebuah perusahaan ada orangorang<br />

yang cuma duduk di depan komputer, seolaholah<br />

tidak mengerjakan apa pun dan tidak terlalu banyak<br />

bergaul dengan rekan kerja lainnya. Namun, seandainya<br />

mereka tidak ada, dijamin akan kacau. Walaupun<br />

kelihatannya tidak melakukan apa-apa, mereka adalah<br />

mastermind di balik banyak kegiatan kantor. Merekalah<br />

yang biasa mengatur jadwal, sistem, menganalisis, atau<br />

memikirkan stategi. Perannya memang tidak terlihat,<br />

tetapi fungsinya terasa. Mungkin di hadapan orang lain<br />

kita ini invisible, tetapi bukan berarti tidak bisa berfungsi<br />

dengan maksimal. Mari, lakukan bagian kita sebaik<br />

mungkin sesuai desain Tuhan.<br />

29


Desain yang Unik<br />

Serendah apa pun<br />

orang memandang,<br />

fungsi kita tak tergantikan.<br />

Sama Penting<br />

Manakah dari keempat benda tersebut yang paling<br />

penting? Gelas, rak, Coleman, atau chip? Jawabannya:<br />

Bergantung kebutuhan. Jika sedang haus sekali, maka<br />

meskipun chip atau Coleman lebih mahal harganya, kita<br />

akan tetap memilih gelas untuk minum. Jika sedang<br />

membutuhkan rak, ketiga barang yang lain akan menjadi<br />

tidak berarti saat itu.<br />

Jadi, penting atau berharganya suatu benda bergantung<br />

pada kebutuhan saat itu. Demikian juga dengan<br />

kita sebagai manusia yang didesain oleh Tuhan. Setiap<br />

orang sama penting dan berharganya di mata Tuhan<br />

sesuai dengan keunikan fungsinya masing-masing,<br />

meskipun dengan desain yang berbeda.<br />

Hidup Sesuai Desain<br />

Yang terpenting dari semua ini bukanlah sekadar<br />

menemukan, tetapi juga hidup sesuai desain kita. Apa<br />

tandanya kita hidup sesuai rancangan-Nya? Ada tiga ciri<br />

utama:<br />

1. Apa yang kita lakukan berguna, berdampak, dan<br />

menguntungkan orang lain.<br />

Apakah kehadiran kita dalam sebuah komunitas,<br />

baik pekerjaan, pelayanan ataupun komunitas sosial<br />

30

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!