29.06.2015 Views

prosidingshn2014

prosidingshn2014

prosidingshn2014

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Simposium Hukum Nasional 2014<br />

sangat potensial untuk mendorong seseorang berbuat jahat dan<br />

merugikan orang lain;<br />

4. Tingkat kontrol masyarakat (social control) yang rendah, artinya<br />

berbagai perilaku yang diduga sebagai penyimpangan, melanggar<br />

hukum dan norma keagamaan kurang mendapatkan responsi dan<br />

pengawasan dari unsur-unsur masyarakat;<br />

5. Putusan hakim yang terasa tidak adil, seperti sanksi yang dirasa<br />

ringan yang dijatuhkan kepada pelaku. Hal ini dimungkinkan dapat<br />

mendorong anggota-anggota masyarakat lainnya untuk berbuat keji<br />

dan jahat. Artinya, mereka yang hendak berbuat jahat tidak merasa<br />

takut lagi dengan sanksi hukum yang akan diterimanya;<br />

6. Ketidakmampuan pelaku untuk mengendalikan emosi dan nafsu<br />

seksualnya. Nafsu seksualnya dibiarkan mengembara dan<br />

menuntutnya untuk dicarikan kompensasi pemuasnya; dan<br />

7. Keinginan pelaku untuk melakukan (melampiaskan) balas dendam<br />

terhadap sikap, ucapan (keputusan), dan perilaku korban yang<br />

dianggap menyakiti dan merugikan.<br />

Tentunya yang merasa paling dirugikan di sini adalah korban.<br />

Akibat yang paling dirasakan adala berimbas pada kondisi psikis dan<br />

mental korban, terlebih lagi korban di sini adalah seorang anak yang di<br />

usia mereka belum mampu melakukan hubungan intim.<br />

Yang paling fatal adalah bila kejadian pelecehan tersebut sangat<br />

mengganggu psikis korban. Akan ada reaksi pergulatan di hati dan<br />

pikiran mereka. Mereka akan merasa ketakutan dan bertanya-tanya pada<br />

diri mereka sendiri tentang apa yang sebenarnya terjadi, mengapa hal itu<br />

bisa terjadi dan menimpa diri mereka, dan mereka akan bertanya<br />

mengapa seperti ini. Di sinilah puncaknya, mereka akan perlahan-lahan<br />

menarik diri dari masyarakat bahkan dari keluarga sendiri. Bahkan<br />

korban tiba-tiba dapat berubah menjadi ketakutan terhadap suatu hal.<br />

Rusmil (2004:61) mengemukakan bahwa anak-anak yang<br />

menderita kekerasan, eksploitasi, pelecehan, dan penelantaran<br />

menghadapi risiko:<br />

1. Usia yang lebih pendek<br />

2. Kesehatan fisik dan mental yang buruk<br />

3. Masalah pendidikan (termasuk drop out dari sekolah)<br />

4. Kemampuan yang terbatas sebagai orang tua kelak<br />

5. Menjadi gelandangan<br />

Akibat lain yang mungkin dapat menimpa korban adalah<br />

sebagai berikut:<br />

1. Penderitaan secara psikologis, seperti merasa tidak lagi berharga<br />

akibat kehilangan kehormatannya di mata masyarakat. Korban akan<br />

merasa gelisah sepanjang waktu, kehilangan rasa percaya diri, tidak<br />

71

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!