prosidingshn2014
prosidingshn2014
prosidingshn2014
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Simposium Hukum Nasional 2014<br />
Indonesia hidup dalam kultur patriarki dengan relasi yang timpang<br />
sehingga merugikan kaum perempuan, namun mereka berpandangan<br />
bahwa seksualitas adalah adalah sesuatu yang mulia dan sangat terkait<br />
dengan urusan moral. Artinya dalam corak pemikiran masyarakat<br />
Indonesia, kekerasan seksual tetap dipandang sebagai kejahatan dan<br />
penyimpangan yang harus ditolak.<br />
Kekerasan Seksual Dalam Pandangan Pancasila<br />
Pancasila adalah kristalisasi dan manifestasi dari nilai-nilai<br />
luhur bangsa Indonesia yang beragam. Artinya Pancasila merupakan<br />
perasan saripati dari nilai-nilai terbaik dari berbagai ragam kebudayaan<br />
yang dimiliki Bangsa Indonesia. Dengan demikian, mustahil Pancasila<br />
memuat sesuatu yang buruk dan bertentangan dengan nilai-nilai<br />
kemanusiaan.<br />
Nilai-nilai dasar kemanusiaan termaktub tersebut secara jelas<br />
dalam Pancasila, terutama sila ke-dua; “Kemanusiaan Yang Adil dan<br />
Beradab”. Dengan sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, manusia<br />
diakui harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.<br />
Adil pada hakekatnya adalah memberikan atau memperlakukan<br />
seseorang atau pihak lain sesuai dengan apa yang menjadi haknya. Jadi,<br />
orang dikatakan bersikap dan bertindak adil kalau ia tidak melanggar<br />
hak orang lain, atau secara positif memberikan kepada orang lain apa<br />
yang menjadi haknya. Artinya perilaku tidak adil dan tidak beradab<br />
yang memberangus dan melecehkan nilai-nilai kemanusiaan, itu<br />
bertentangan dengan Pancasila.<br />
Kekerasan seksual adalah tindakan pelecehan dan<br />
pemberangusan nilai-nilai kemanusiaan. Kekerasan seksual tidak hanya<br />
membuat luka fisik bagi korban, tetapi juga menghancurkan harkat dan<br />
martabat manusia yang menjadi korban. Dengan demikian jelas bahwa<br />
kekerasan seksual merupakan tindakan yang tidak sesuai dengan<br />
Pancasila.<br />
Dalam kehidupan berbangsa yang plural, kekerasan seksual<br />
tidak saja menjadi ancaman terhadap nilai kemanusiaan, tetapi juga<br />
merupakan ancaman terhadap kehidupan berbangsa yang multikultural.<br />
Ini terjadi karena meskipun terjadi keberagaman budaya, namun<br />
terdapat kesamaan sikap dan pandangan terhadap tindakan kekerasan<br />
seksual. Semua elemen bangsa Indonesia yang plural ini sepakat, bahwa<br />
kekerasan seksual merupakan tindakan biadab yang melecehkan harkat<br />
kemanusiaan, sehingga menjadi musuh bersama bangsa Indonesia yang<br />
beragam.<br />
20