29.06.2015 Views

prosidingshn2014

prosidingshn2014

prosidingshn2014

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Simposium Hukum Nasional 2014<br />

PERSPEKTIF MASYARAKAT TERHADAP KEKERASAN<br />

SEKSUAL<br />

Oleh: Dra. Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, M. Hum.<br />

Pendahuluan<br />

Perspektif masyarakat terhadap tindak kekerasan seksual,<br />

sangat dipengaruhi oleh sistem nilai dan moral masyarakat, yang<br />

dibentuk oleh tradisi, struktur budaya serta konstruksi sosial<br />

masyarakatnya. Atas dasar ini, maka untuk mengetahui corak berpikir<br />

suatu masyarakat terhadap tindak kekerasan seksual, harus dicermati<br />

sistem budaya dan konstruksi sosial masyarakat tersebut, terutama yang<br />

terkait dengan cara pandang mereka terhadap perempuan. Ini penting,<br />

karena cara pandang inilah yang akan menentukan posisi dan peran<br />

perempuan dalam membangun relasi sosial.<br />

Sehubungan dengan hal ini, saya akan melihat beberapa data<br />

sejarah serta legenda dan mitos mengenai peran dan posisi perempuan.<br />

Dari sini saya akan melacak akar-akar sosial budaya yang<br />

mencerminkan corak berpikir suatu masyarakat terhadap kekerasan<br />

seksual. Sebelumnya, saya akan mengutarakan pengertian tentang<br />

kekerasan seksual secara sekilas.<br />

Kekerasan seksual, pada dasarnya adalah setiap bentuk<br />

perilaku yang memiliki muatan seksual yang dilakukan seseorang atau<br />

sejumlah orang, namun tidak disukai dan tidak diharapkan oleh orang<br />

yang menjadi sasaran sehingga menimbulkan akibat negatif, seperti:<br />

rasa malu, tersinggung, terhina, marah, kehilangan harga diri,<br />

kehilangan kesucian, dan sebagainya, pada diri orang yang menjadi<br />

korban (Supardi & Sadarjoen, 2006).<br />

Pengertian lainnya dikemukakan oleh Sanistuti (dalam<br />

Daldjoeni, 1994:4), pelecehan seksual adalah semua tindakan seksual<br />

atau kecendrungan bertindak seksual yang bersifat intimidasi nonfisik<br />

(kata-kata, bahasa, gambar) atau fisik (gerakan kasat mata dengan<br />

memegang, menyentuh, meraba, mencium) yang dilakukan seorang<br />

laki-laki atau kelompoknya terhadap perempuan atau kelompoknya.<br />

Dalam pelecehan seksual, terdapat unsur-unsur meliputi:<br />

1. Suatu perbuatan yang berhubungan dengan seksual,<br />

2. Pada umumnya pelakunya laki-laki dan korbannya perempuan,<br />

3. Wujud perbuatan berupa fisik dan non fisik,<br />

4. Tidak ada kesukarelaan.<br />

Tindakan pelecehan seksual, baik yang bersifat ringan<br />

(misalnya secara verbal) maupun yang berat (seperti perkosaan)<br />

merupakan tindakan menyerang dan merugikan individu, yang berupa<br />

16

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!