29.06.2015 Views

prosidingshn2014

prosidingshn2014

prosidingshn2014

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Simposium Hukum Nasional 2014<br />

peluang bagi kaum profesional psikologi dan psikiatri untuk ikut<br />

mengatasi permasalahan masyarakat yang diakibatkan oleh kekerasan,<br />

kekerasan seksual dan kekerasan seksual komersial yang makin marak<br />

saat ini.<br />

Kelima, Pemerintah juga perlu melakukan terobosan untuk<br />

mengatasi pola pikir keliru pada pihak laki-laki umumnya dalam<br />

melihat menilai jenis kelamin perempuan. Hal ini termasuk<br />

menghilangkan pola pikir kontroversial terhadap perempuan<br />

sebagaimana yang sering terjadi dewasa ini. Di satu pihak, perempuan<br />

dikatakan sebagai perlu dilindungi dan dihormati, tetapi dalam praktek,<br />

perempuan dianggap pembawa sial, najis, sehingga bersalaman pun<br />

tidak boleh dilakukan. Dalam lingkungan Indonesia yang sudah sejak<br />

dulu mengenal kerjasama yang baik antara laki-laki dan perempuan<br />

akibat pengaruh-pengaruh berbagai macam nilai budaya yang diterima,<br />

berjabatan tangan tidak harus diartikan sebagai menuduh perempuan<br />

bersifat kotor. Justru yang sebenarnya kotor adalah pikiran laki-laki<br />

yang mencitrakan perempuan harus menutup seluruh tubuhnya oleh<br />

suami atau keluarganya yang laki-laki, namun di saat yang sama, sang<br />

laki-laki senang membuka situs pornografi dari gadget yang tersedia.<br />

Dengan kecanggihan teknologi sekarang ini, bisa pula seorang laki-laki<br />

memindah-mindahkan wajah perempuan cantik yang dikenalnya untuk<br />

ditaruh di atas tubuh perempuan tanpa busana dari situs pornografinya<br />

di gadget-nya dan berimaginasi yang kotor. Hal-hal semacam inilah<br />

yang bisa menjadi salah satu sumber kekerasan seksual terhadap<br />

perempuan, dan tidak boleh dibiarkan, melainkan harus diberi sanksi.<br />

Penutup<br />

Sebagai penutup dapat dikemukakan di sini bahwa budaya patriarki<br />

telah menunjukkan bentuknya sesuai dengan perkembangan zaman, dan<br />

itu dapat memberi peluang bagi maraknya kekerasan seksual.<br />

Berkenaan dengan itu, perempuan perlu mendapat informasi lebih<br />

banyak mengenai kejahatan dan kekerasan seksual yang terjadi di masa<br />

kini, yang modusnya makin lama makin canggih.<br />

Selain itu diperlukan perubahan cara pandang dari para laki-laki<br />

terhadap perempuan yang berstatus janda, kesiapan laki-laki untuk<br />

bekerjasama dengan kaum perempuan dalam kehidupan keluarga yang<br />

dilandasi oleh prinsip kesetaraan dan keadilan gender, khususnya<br />

membangun kerjasama yang kuat antara suami-isteri dalam memahami<br />

tantangan masa kini bagi anak-anak mereka yang menghadapi tantangan<br />

14

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!