prosidingshn2014
prosidingshn2014
prosidingshn2014
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Simposium Hukum Nasional 2014<br />
perempuan sering dikorbankan. Hal ini terjadi pada perdagangan<br />
manusia, di mana kerabat satu klan yang seharusnya dilindungi, justru<br />
dijerumuskan oleh kerabatnya, misalnya paman atau saudara sepupunya<br />
menjadi pelacur dalam perdagangan orang. Hal ini temasuk pula<br />
memperdagangkan anak-anak di bawah umur melalui modus yang<br />
sama.<br />
Perubahan sosial-budaya dengan terjadinya kemajuan di bidang<br />
iptek dan informatika yang sangat mempengaruhi penyajian informasi<br />
dalam media telah menyebabkan perubahan nilai-nilai yang semula<br />
dianut, digantikan oleh nilai-nilai baru yang seringkali masih sulit<br />
dicerna atau keliru memahaminya sehingga menghasilkan sikap dan<br />
perilaku yang tidak selalu tepat dalam menanggapi hal-hal baru yang<br />
masuk.<br />
Pandangan dan Sikap Keliru terhadap Perempuan Penderita<br />
Kemalangan, Korban Pelecehan dan Kekerasan Seksual<br />
Dalam kehidupan masyarakat, gambaran (image) terhadap<br />
perempuan yang menderita kemalangan sehingga menjadi janda karena<br />
perceraian atau kematian suami, seringkali tidak sesuai dengan yang<br />
seharusnya. Perempuan yang menjadi janda pasti sangat menderita,<br />
bukan hanya karena harus menghidupi anka-anak dan dirinya sendiri,<br />
melainkan karena adaya gambaran keliru di masyarakat, terutama pada<br />
kaum laki-laki, mengenai predikat janda itu. Lebih sedikit orang yang<br />
bersifat empati terhadap janda, dibandingkan yang diharapkan. Lebih<br />
sedikit orang yang mau mengakui atau percaya bahwa seorang<br />
perempuan yang menjadi janda sudah menderita ketidakadilan sejak ia<br />
belum diceraikan atau minta cerai karena tidak tahan lagi atas perlakuan<br />
yang dialaminya dari suaminya dan perceraian itu pun belum tentu<br />
terjadi karena adanya laki-laki lain dalam kehidupannya.<br />
Janda seringkali dianggap dalam pola pikir (yang bersifat<br />
kejam) oleh kaum laki-laki sebagai pihak yang masih memerlukan<br />
kebutuhan seksual sehingga mereka rawan pelecehan dan bujukan untuk<br />
dikencani atas dasar “mau sama mau”. Tentu kasus semacam ini bisa<br />
terjadi, namun tidak bisa dianggap bersifat umum. Mungkin itu terjadi<br />
karena perempuan yang menjadi janda diberi stigma dan sejak awal<br />
dijauhi, diejek, jarang mendapatkan pertolongan yang sesuai, sehingga<br />
pada suatu waktu dalam kehidupannya yang sulit, ia menjadi rawan<br />
terjerumus dalam tipu daya seperti tersebut di atas.<br />
10