29.06.2015 Views

prosidingshn2014

prosidingshn2014

prosidingshn2014

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Simposium Hukum Nasional 2014<br />

Pada pasal 286, yang berbunyi:<br />

“Barangsiapa bersetubuh dengan wanita di luar perkawinan padahal<br />

diketahuinya wanita itu dalam keadaan pingsan atau tidak berdaya,<br />

diancam pidana penjara paling lama sembilan tahun.”<br />

Dalam pasal tersebut tidak ada definisi yang jelas mengenai perbuatan<br />

bersetubuh sehingga delegasi SHN merekomendasikan agar ada ketentuan<br />

penjelasan mengenai perbuatan bersetubuh dalam pasal 286 tersebut, seperti<br />

yang sudah dijelaskan di dalam Rekomendasi 1.2.<br />

<br />

Poin 2.2 Tidak menjelaskan secara jelas mengenai definisi dan klasifikasi<br />

keadaan tak berdaya.<br />

Rekomendasi 2.2 Mempertegas definisi dan klasifikasi keadaan tak<br />

berdaya, siapa yang menjadikan keadaan tidak berdaya itu timbul, serta<br />

kondisi yang dapat dianggap sebagai keadaan tidak berdaya.<br />

Unsur keadaan pingsan atau tidak berdaya dalam pasal 286<br />

membutuhkan penjelasan lebih, seperti bagaimana kondisi yang termasuk<br />

dalam keadaan pingsan atau tidak berdaya (misalnya apakah kondisi sakit<br />

dan mabuk termasuk dalam keadaan tidak berdaya?), faktor penyebab<br />

terjadinya keadaan tersebut, siapa yang menjadikan keadaan pingsan atau<br />

tidak berdaya itu timbul, dan kapan suatu keadaan dianggap tidak berdaya.<br />

KUHP hanya memberikan penjelasan di dalam Pasal 89 bahwa membuat<br />

orang tidak berdaya sama dengan menggunakan kekerasan, yang justru<br />

membuat pasal ini tumpang tindih dengan Pasal 285. Penjelasan mengenai<br />

bersetubuh juga perlu lebih dijelaskan, seperti apakah bersetubuh hanya<br />

merupakan peristiwa di mana terjadinya penetrasi penis ke dalam vagina<br />

dan apakah penetrasi tersebut dapat lengkap atau tidak lengkap dan dengan<br />

atau tanpa disertai dengan ejakulasi, karena hal-hal tersebut akan<br />

berpengaruh dalam pembuktian unsur. Penjelasan pasal ini dimaksudkan<br />

untuk memudahkan proses pembuktian.<br />

3. PASAL 287<br />

Poin 3.1 Adanya penyamaan status antara anak dan tidak berdaya.<br />

Rekomendasi 3.1.1 Menentukan adanya perbedaaan pemidanaan yang<br />

tegas antara korban yang tidak berdaya dengan anak, di mana kasus<br />

pemerkosaan terhadap korban anak seharusnya lebih berat dibandingkan<br />

dengan kasus pemerkosaan terhadap orang yang tidak berdaya.<br />

Rekomendasi 3.1.2 Menentukan penjelasan yang tegas terkait dengan hal<br />

“tidak berdaya”, termasuk kategorisasi tidak berdaya, siapa yang membuat<br />

tidak berdaya dan kapan suatu keadaan yang dialami korban dapat dianggap<br />

tidak berdaya.<br />

Pasal 287 KUHP berbunyi:<br />

“Barangsiapa bersetubuh dengan seorang wanita di luar perkawinan,<br />

padahal diketahuinya atau sepatutnya harus diduganya bahwa umurnya<br />

188

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!