29.06.2015 Views

prosidingshn2014

prosidingshn2014

prosidingshn2014

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Simposium Hukum Nasional 2014<br />

sedemikian rupa agar hak-haknya tercapai. Namun, implementasinya<br />

masih belum berjalan sempurna, terbukti dari semakin memuncaknya<br />

kekerasan seksual yang terjadi. Lalu jika pemerintah juga sudah<br />

berusaha, siapa yang perlu disalahkan? Pribadi. Yang perlu kita lakukan<br />

saat ini adalah mengintrospeksi diri agar segala perbuatan bisa sepadan<br />

dengan peraturan dan moral yang berlaku.<br />

Kedua,untuk memperkecil kemungkinan terjadinya kasus dan<br />

untuk memulihkan korban, pemerintah menggalakkan dua cara,<br />

preventif dan represif. Sebelum terjadinya, diadakan sosialisasi<br />

pembentukan moral dan karakter orang-orang sejak dini dari lingkungan<br />

keluarga, lingkungan belajar maupun lingkungan bermain. Pemerintah<br />

mendirikan beberapa instansi layanan terpadu di tingkat provinsi,<br />

kabupaten maupun kecamatan seperti Badan Perlindungan dan<br />

Pemberdayaan Perempuan dan Anak (BP3A), Pusat Pelayanan Terpadu<br />

Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), LBH Apik, LSM<br />

Woman Crisis Center (WCC) dan lain lain. Adanya lembaga-lembaga<br />

tersebut keberadaannya memang sangat membantu. Tetapi bukan berarti<br />

tidak ada kekurangan. Kendalanya berada pada anggaran untuk<br />

pembangunan shelter dibeberapa instansi dan kendala lain mengenai<br />

petugas yang tidak berperspektif terhadap korban. Walaupun beberapa<br />

lembaga lain sudah mempunyai shelter, tetapi penggunaannya<br />

terhambat pada tidak adanya jasa pengawas.<br />

Terakhir,ketika berbicara syariat Islam maka berbicara tentang<br />

hukum islam. Islam dikenal dengan kerendahan hatinya, kemuliaan<br />

perbuatannya dan kelembutan bahasanya seperti yang ditunjukkan oleh<br />

Rasulullah SAW. Aceh memberlakukan hukum Syari‟at Islam. Ketika<br />

dikawasan yang seharusnya aman dan lebih terjaga ini terjadi kasus<br />

kekerasan seksual maka pemerintah Aceh sendiri mau berbuat<br />

bagaimana lagi. Berjalan atau tidaknya pemberlakuan hukum Syariat<br />

Islam ini tidak cukup jika wewenangnya hanya berada pada pemerintah<br />

Daerah saja, tetapi lebih penting daripada itu, perbuatan dan pola pikir<br />

masyarakat yang harus menjadi acuan. Jika setiap masyarakat di Aceh<br />

menjunjung tinggi moralitas dalam setiap perbuatannya. Maka<br />

senantiasa Pemberlakuan Hukum Syariat Islam ini sendiri dapat<br />

berjalan lancar dan efektif.<br />

Saran-saran:<br />

1. Pemerintah harus membuat peraturan yang ketat tentang<br />

perlindungan anak dengan sanksi yang tegas.<br />

2. Memberikan pendidikan seks kepada anak sedini mungkin sebagai<br />

langkah awal pencegahan.<br />

3. Membuat peraturan yang mengharuskan anak yang memasuki usia<br />

remaja sampai dewasa untuk belajar bela diri.<br />

4. Membangun pusat rehabilitasi korban kekerasan seksual khususnya<br />

di Aceh, juga membangun Rumah Aman (shelter).<br />

169

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!