29.06.2015 Views

prosidingshn2014

prosidingshn2014

prosidingshn2014

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Simposium Hukum Nasional 2014<br />

mendapat kesempatan yang seluas-luasnya untuk tumbuh dan<br />

berkembang secara optimal baik fisik, mental, sosial, berakhlak mulia<br />

perlu dilakukan upaya perlindungan serta untuk mewujudkan<br />

kesejahteraan anak dengan memberikan jaminan terhadap pemenuhan<br />

hak-haknya serta adanya perlakuan tanpa diskriminasi.<br />

Tujuan perlindungan anak menurut undang-undang adalah<br />

untuk menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh<br />

berkembang dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat<br />

dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari<br />

kekerasan dan diskriminasi, demi terwujudnya anak Indonesia yang<br />

berkualitas berakhlak mulia dan sejahtera.<br />

Didalam pasal 59 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002<br />

tentang Perlindungan Anak disebutkan bahwa perlindungan khusus<br />

wajib diberikan kepada anak yang berhadapan dengan hukum. Dalam<br />

pasal 64 ayat 1 dan 2 menyebutkan bahwa anak-anak yang berhadapan<br />

dengan hukum adalah anak-anak yang berkonflik dengan hukum dan<br />

anak korban kejahatan.Perlindungan anak secara nasional telah<br />

memperoleh dasar pijakan yuridis diantaranya Undang-Undang Dasar<br />

1945 sebagai landasan konstitusional serta pasal 21 sampai 24<br />

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.<br />

Adapun pengertian anak menurut pasal 1 angka 1 Undang-Undang<br />

Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak adalah seseorang<br />

yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang<br />

masih dalam kandungan. Pasal 17 ayat (2) Undang-Undang<br />

Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak juga mengatur<br />

bahwa “Setiap anak yang menjadi korban atau pelaku kekerasan<br />

seksual atau yang berhadapan dengan hukum berhak dirahasiakan.”<br />

D. Solusi<br />

Solusi yang kami tawarkan dari masalah-masalah yang ada diatas:<br />

1) Memberdayakan peran masyarakat dalam rangka pencegahan dan<br />

perlindungan hukum bagi korban kekerasan seksual pada anak di<br />

Kota Banjarmasin.<br />

2) Mengedukasi orang tua, masyarakat dan lingkungan sekitar Kota<br />

Banjarmasin dalam rangka pencegahan dan perlindungan hukum<br />

bagi korban;<br />

3) Memberdayakan peran komisi nasional perlindungan anak kota<br />

Banjarmasin sebagai pusat konsultasi, edukasi, dan pengaduan<br />

bagi korban tindak pidana kekerasan seksual pada anak dibawah<br />

umur;<br />

4) Memberdayakan dan meningkatkan peran pemerintah kota untuk<br />

mensinergiskan semua elemen yang terlibat di dalam upaya<br />

pencegahan dan perlindungan hukum bagi korban.<br />

142

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!