29.06.2015 Views

prosidingshn2014

prosidingshn2014

prosidingshn2014

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Simposium Hukum Nasional 2014<br />

mengakibatkan memar/trauma, kematian, kerugian psikologis,<br />

kelainan perkembangan ataupun perampasan hak.<br />

R.Audi menyatakan bahwa “Violence sebagai serangan atau<br />

penyalahgunaan fisik terhadap seseorang atau binatang atau serangan<br />

penghancuran, perusakan yang sangat keras, kasar, kejam dan ganas<br />

atas milik atau sesuatu yang secara potensial dapat menjadi milik<br />

seseorang.” 12 Dari pengertian tersebut di atas, dapat disimpulkan<br />

bahwa setiap penggunaan kekuatan fisik atau serangan yang dilakukan<br />

oleh seseorang atau sekelompok orang yang merupakan keadaan<br />

alamiah manusia dimana tindakan tersebut dapat mengakibatkan<br />

luka/trauma terhadap orang lain.<br />

Pengertian seksual menurut kamus hukum adalah “Sesuatu<br />

yang berkenaan dengan seks, segala sesuatu yang berkaitan dengan<br />

masalah persetubuhan antara laki-laki dan perempuan khusus di antara<br />

manusia.” 13 Istilah seksualitas merujuk pada suatu konsep, konstruksi<br />

sosial terhadap nilai, orientasi, perilaku yang berkaitan dengan seks.<br />

Seks adalah ciri-ciri anatomi biologis yang memberikan perbedaan<br />

antara laki-laki dan perempuan. 14<br />

Pengertian seksual dalam istilah ilmu kedokteran yaitu hal-hal<br />

yang berkaitan dengan persetubuhan dan hasil kekerasan<br />

penyertaannya seperti pada perkosaan dan penyimpangan seksual yang<br />

lain. 15<br />

Aktivitas seksual yang disertai kekerasan seksual tidak hanya<br />

antar lawan jenis, tetapi pada hubungan kelamin sejenis bahkan<br />

dilakukan terhadap anak-anak sekalipun.Kekerasan seksual terhadap<br />

anak diartikan sebagai penggunaan anak dan remaja yang masih<br />

dependen, sebelum matang tingkat perkembangannya dalam kegiatan<br />

yang tidak dipahami sepenuhnya oleh mereka yang tidak mampu<br />

melakukan secara sukarela atau melanggar norma sosial dari peran<br />

keluarga. 16<br />

Definisi tersebut mungkin akan lebih “keras” jika ditambahkan<br />

unsur pemaksaan ke dalamnya. Pemaksaan menjadi unsur yang<br />

niscaya dianggap bahwa anak, berhubung tingkat perkembangan<br />

belum mampu melakukan tindakan seksual atas dasar suka sama suka.<br />

Istilah penganiayaan atau pelecehan seksual sering dipakai pengganti<br />

12 I Marshana Windhu. Kekuasaan dan Kekerasan. Jakarta: Kanisius.<br />

hlm. 63.<br />

13 Sudarson,Kamus Hukum,(Jakarta: Rineka Cipta, 1992),hlm. 432.<br />

14<br />

Ahmad Sofian, et.all,Kekerasan Seksual Terhadap Anak<br />

Jerman,(Yogyakarta: Kerjasama PusatPenelitian Kependudukan Universitas<br />

Gadjah Mada dan Ford Foundation), hlm. 7.<br />

15 Kusnadi, Masalah Seksual,(Surabaya: Karya Anda, 1990), hlm. 26.<br />

16 Ibid., hlm. 8.<br />

139

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!