prosidingshn2014
prosidingshn2014
prosidingshn2014
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Simposium Hukum Nasional 2014<br />
3. Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal bagi Korban<br />
Kekerasan Seksual pada Tahap Penyediaan Layanan Hukum di<br />
tingkat Kepolisian<br />
Aturan dari rumusan KUHP ternyata memiliki keterbatasan<br />
yang sangat besar. Misalnya, masalah elemen-elemen kejahatan<br />
kriminal yang tidak memadai, penafsiran yang sempit dan<br />
ketidaksesuaian dengan perkembangan sosial. 21 Selain itu,<br />
pembuktiannya juga sangat sukar sehingga menyebabkan aturan<br />
tersebut tidak dapat diaplikasikan. Pengetahuan dan cara pandang aparat<br />
penegak hukum, dalam hal ini polisi yang menjalankan proses<br />
penyidikan juga menjadi tantangan lain. Pada wawancara penulis<br />
dengan salah satu pendamping hukum di LBH APIK Jakarta, dalam<br />
pengalaman pendampingannya, ditemukan banyak aparat kepolisian<br />
yang dalam menjalankan proses penyidikan melalui pertanyaanpertanyaan<br />
yang diajukan cenderung victim blaming dan semakin<br />
menyudutkan korban. Berikut kutipan pertanyaan dari penyidik dan<br />
hakim dalam salah satu kasus perkosaan: 22<br />
Sebelum anda disetubuhi apakah status anda masih perawan?<br />
Sebelum anda disetubuhi oleh Saudara A (bukan nama sebenarnya)<br />
secara paksa, apakah anda tidak berusaha untuk berteriak, jelaskan?<br />
Setelah Sdr. A selesai menyetubuhi anda, dan Sdr. A keluar dari<br />
kamar, apakah waktu itu tidak ada usaha anda untuk melarikan<br />
diri atau keluar dari rumah tersebut?<br />
Coba anda jelaskan apakah persetubuhan antara anda dengan Sdr. A<br />
tersebut dilakukan secara mau sama mau, jelaskan?<br />
Sebelum anda bersama Santi (bukan nama sebenarnya) diajak main<br />
ke rumah temannya tersebut, apakah anda tidak merasa curiga<br />
sebelumnya?<br />
Tambahan pertanyaan penyidik pada korban kedua dalam kasus yang<br />
sama:<br />
Apakah anda sewaktu diperkosa oleh Saudara H (bukan nama<br />
sebenarnya) tersebut siapa yang memasukkan alat kemaluannya ke<br />
tempat vagina anda, dan apakah anda ikut membantu<br />
memasukkannya?<br />
Apakah sewaktu Sdr. H memasukkan alat kemaluannya ke dalam<br />
21 Supriyadi Widodo Eddyono, Indri Oktaviani, Lembaga Studi dan<br />
Advokasi Masyarakat, KejahatanPerkosaan dalam RUU KUHP,<br />
Jakarta:Yayasan Tifa, Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat(ELSAM),<br />
2007, hlm. 2.<br />
22 Lihat, Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Polisi Sektor Pasarkemis,<br />
Tanggal 19 dan 21 April 1999, serta catatan persidangannya, dokumentasi<br />
LBH APIK Jakarta<br />
111