29.06.2015 Views

prosidingshn2014

prosidingshn2014

prosidingshn2014

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Simposium Hukum Nasional 2014<br />

PERANAN ALAT BUKTI DAN ETIKA APARAT PENEGAK<br />

HUKUM DALAM PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA<br />

PERKOSAAN DI INDONESIA<br />

Oleh: Fakultas Hukum Universitas Trisakti<br />

(Pemenang Kompetisi Penulisan Makalah Komisi 2)<br />

Abstrak<br />

Masalah tindak pidana perkosaan menjadi permasalahan serius yang<br />

terjadi di Indonesia. Proses pembuktian kasus perkosaan dengan alat<br />

bukti dan etika aparat penegak hukum dalam proses pemeriksaan<br />

memegang peranan yang sangat vital dalam membongkar kasus<br />

perkosaan. Sulitnya proses pembuktian dalam mengungkap kasus<br />

perkosaan menjadi permasalahan yang kompleks. Peranan kecepatan<br />

korban kasus perkosaan dalam melaporkan kasus perkosaan yang<br />

dialaminya menjadi sangat krusial dalam proses pembuktian untuk<br />

mengarah ke pelakunya. Permasalahan penelitian ini antara lain untuk<br />

dapat memahami pengertian perkosaan, mengetahui bagaimana proses<br />

pembuktian dalam kasus perkosaan, bagaimana kekuatan pembuktian<br />

dalam kasus perkosaan, dan bagaimana etika aparat penegak hukum<br />

dalam pemeriksaan kasus perkosaan. Tujuan yang diambil dalam<br />

penulisan makalah ini antara lain untuk mengetahui definisi perkosaan,<br />

mengetahui proses pembuktian kasus perkosaan di Indonesia,<br />

mengetahui seberapa kuat pembuktian dalam kasus perkosaan untuk<br />

mengarah ke pelakunya, dan untuk mengetahui etika aparat penegak<br />

hukum dalam pemeriksaan kasus perkosaan.<br />

A.Latar Belakang<br />

Perempuan secara kodrati mempunyai kemampuan khusus<br />

sebagai manusia untuk dapat melahirkan dan menyusui. Oleh karena itu,<br />

perempuan hendaknya mendapatkan perlindungan hukum yang baik,<br />

yang menempatkan derajat perempuan setinggi-tingginya. Namun,<br />

kenyataannya di Indonesia perempuan seolah-olah menjadi sasaran<br />

empuk bagi pelaku tindak pidana. Salah satu tindak pidana yang sering<br />

menyerang kaum perempuan adalah kasus kekerasan seksual.<br />

Pengertian kekerasan seksual terhadap perempuan adalah setiap<br />

perbuatan berdasarkan pembedaan berbasis gender yang berakibat<br />

kesengsaraan atau penderitaan perempuan secara fisik, seksual, atau<br />

psikologis, termasuk ancaman terjadinya perbuatan tersebut,<br />

pemaksaan, atau perampasan kebebasan secara sewenang-wenang, baik<br />

yang terjadi di ruang publik maupun di ruang privat. 1<br />

1 Deklarasi Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan, pasal 1.<br />

90

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!