07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

tik dengan wahyu, keyakinan, Hadist, pendapat-pendapat atau<br />

ucapan Nabi. Tetapi, agama lebih merupakan interpretasi. Agama<br />

semata tafsir para ulama.<br />

Apa lacur, agama akhirnya<br />

Dalam sekularisme timbul apa<br />

menjadi kumpulan doktrindoktrin,<br />

bukan lagi keyakin-<br />

upaya pembedaan antara otoritas<br />

yang disebut diferensiasi, yakni<br />

an yang lahir dari kesadaran keagamaan dan otoritas kekuasaan<br />

yang bebas – tapi kumpulan<br />

doktrin yang dipaksakan. dalamnya diferensiasi antara agama<br />

atau otoritas negara, termasuk juga di<br />

Di sini kemurnian agama dan ilmu pengetahuan. Lagi-lagi,<br />

tercemari. Keyakinan tidak perlu ditegaskan di sini, diferensiasi<br />

tidak berarti terpisah tegas. Karena,<br />

mungkin dipaksa. Tidak ada<br />

bagaimanapun juga, dalam batasbatas<br />

tertentu, ada upaya-upaya<br />

orang yakin karena terpaksa.<br />

Sebab orang yakin karena<br />

pemisahan antara kedua otoritas<br />

keputusan pribadi, pilihan.<br />

tersebut.<br />

Dan keputusan pribadi tidak<br />

bisa dipaksa, kalau dipaksa<br />

namanya palsu. Keyakinan yang dipaksakan adalah keyakinan<br />

yang palsu. Pemaksaan keyakinan bukan lagi agama, melainkan<br />

menjadi hukum.<br />

Di situlah terjadi pertentangan doktrin agama dengan hak asasi<br />

manusia dan hak sipil. Oleh karena itu, di manapun doktrindoktrin<br />

keagamaan merupakan sesuatu yang dipaksakan. Karena<br />

harus dipaksakan, maka dipergunakanlah kekuasaan. Oleh sebab<br />

itu, para ahli agama membutuhkan kekuasaan, dalam hal ini negara,<br />

supaya bisa menjalankan doktrin-doktrin itu. Bibit-bibit kekerasan,<br />

baik struktural maupun kekerasan langsung, muncul dari<br />

doktrin yang dipaksakan.<br />

M. Dawam Rahardjo –

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!