07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

sini, timbul suatu pemikiran bahwa hukum itu tidak boleh didasarkan<br />

pada keyakinan. Sebab, kalau hukum didasarkan pada keyakinan,<br />

maka sifatnya akan menjadi personal atau komunal. Pandangan<br />

orang mengenai hukum akan berbeda sesuai dengan agama<br />

mereka masing-masing, sesuai dengan kepercayaan, keyakinan dan<br />

pemahaman setiap orang terhadap agamanya.<br />

Untuk itu, hukum harus berlaku impersonal, tidak memandang<br />

suku, etnis, agama dan sebagainya. Dalam pengertian lain,<br />

hukum hendaknya bersifat netral, yang berlaku bagi seluruh warga<br />

tanpa memandang latar belakang mereka. Sebab, apabila hukum<br />

didasarkan pada suatu keyakinan tertentu, akan timbul paksaanpaksaan.<br />

Khususnya kita melihat dalam Islam, para ahli agama<br />

berusaha untuk menjadikan agama sebagai hukum positif. Kalau<br />

sudah menjadi hukum positif maka sifatnya memaksa, dan ini<br />

bertentangan dengan ajaran agama itu sendiri, misalnya ketentuan<br />

Tuhan: lâ ikrâha fî al-dîn (tidak ada paksaan dalam agama).<br />

Memang, dalam tafsirnya, ayat ini memunculkan pandangan<br />

tertentu, yang mengebiri semangat kebebasan dan sangat berpotensi<br />

mencabut hak-hak asasi manusia, sebagimana dipahami oleh<br />

Majelis Ulama Indonesia (MUI), khususnya pandangan dari KH.<br />

Ma’ruf Amin. Ia mengatakan, bahwa yang disebut kebebasan dalam<br />

Islam hanyalah pada waktu memilih agama, ketika orang mau masuk<br />

pada suatu agama. Pada saat itu tidak ada paksaan dalam memilih<br />

agama. Tetapi, kalau orang itu sudah masuk ke dalam suatu<br />

agama, sama halnya dengan masuk suatu organisasi, dia menjadi<br />

tidak bebas lagi. Penganutnya harus mematuhi seluruh garis yang<br />

telah ditentukan agamanya, tanpa terkecuali.<br />

Di sinilah agama lebih merupakan pengekang kebebasan umat.<br />

Inilah akibat otoritas ulama. Sebab sejatinya agama tidak lagi iden-<br />

<br />

– <strong>Membela</strong> <strong>Kebebasan</strong> <strong>Beragama</strong> (Buku 1)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!