07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

log yang berbeda dengan pemahaman keagamaan yang mainstream,<br />

dengan pelbagai cara seperti pembakaran buku, pengusiran,<br />

penahanan dan hukuman mati. Artinya, persoalan ini sangat berat<br />

dan betul-betul menghambat kemajuan dan perubahan-perubahan<br />

kemasyarakatan.<br />

Dari sinilah kemudian timbul pemikiran tentang perlunya liberalisasi,<br />

terutama liberalisasi pemikiran yang berorientasi kepada<br />

akal dan ilmu pengetahuan. Perdebatan hubungan antara agama dan<br />

akal memang benar-benar terjadi, yang akhirnya memicu timbulnya<br />

sekularisasi dalam pengertian “pemisahan”. Yakni upaya pemisahan<br />

antara wilayah agama atau keyakinan dengan politik (negara),<br />

antara dimensi transenden (sakral) dengan yang imanen (profan).<br />

Sementara itu, trauma masyarakat Barat terhadap dominasi gereja<br />

yang terlampau mengurusi semua aspek kehidupan mereka, berimplikasi<br />

terhadap besarnya hasrat kaum intelektual Barat untuk<br />

memisahkan ilmu pengetahuan – yang mengabdi pada semangat<br />

kemajuan, rasionalitas dan prinsip objektivitas (saintifik) – dari<br />

agama atau nilai-nilai tradisional yang dogmatis dan konservatif,<br />

yang tentunya menghambat setiap perubahan dan kemajuan.<br />

Tetapi, kemudian dalam sekularisme timbul apa yang disebut<br />

diferensiasi, yakni upaya pembedaan antara otoritas keagamaan dan<br />

otoritas kekuasaan atau otoritas negara, termasuk juga di dalamnya<br />

diferensiasi antara agama dan ilmu pengetahuan. Lagi-lagi, perlu<br />

ditegaskan di sini, diferensiasi tidak berarti terpisah tegas. Karena,<br />

bagaimanapun juga, dalam batas-batas tertentu, ada upaya-upaya<br />

pemisahan antara kedua otoritas tersebut.<br />

Ketiga, otoritas keagamaan yang berlebihan menimbulkan kecenderungan-kecenderungan<br />

yang anti-humanis, pelanggaran hak<br />

asasi manusia dan pelanggaran hak-hak dan kebebasan sipil. Dari<br />

M. Dawam Rahardjo –

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!