07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

tidak hanya perlu diperjuangkan, tetapi juga memerlukan suatu<br />

pemikiran, konsep-konsep yang matang.<br />

Di samping itu, pentingnya sekularisme dan sekularisasi diperjuangkan<br />

karena banyak timbul kesalahpahaman terhadap istilah-istilah<br />

ini. Paling tidak ada perbedaan-perbedaan persepsi atau<br />

pandangan mengenai sekularisme. Kemudian juga, lantaran sekularisasi<br />

tidak lain suatu proses yang sedang menjadi, sehingga dalam<br />

praktiknya memunculkan model-model yang tidak seragam,<br />

sebagai respon terhadap masalah yang timbul di manapun proses<br />

tersebut berlangsung. Model-model sekularisme dan sekularisasi<br />

terus berbeda di setiap tempat dan di setiap waktu. Perbedaan ini<br />

juga muncul karena konsep itu tidak stagnan, selalu ada koreksi<br />

terhadap konsepnya sendiri.<br />

Ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian: pertama, di<br />

masa lalu, sekularisasi memang cenderung radikal, karena persoalan<br />

yang dihadapi itu cukup berat, yaitu masalah otoritas keagamaan<br />

yang merupakan hasil perselingkuhan antara kekuasaan dengan<br />

keyakinan dan iman. Oleh karena itu, pada masa lalu, agama<br />

cenderung dipaksakan. Kondisi di mana agama dan kepercayaan<br />

dipaksakan secara langsung niscaya menimbulkan otoritarianisme<br />

dan totalitarianisme. Hal ini juga menimbulkan sektarianisme, fanatisme<br />

dan semacamnya.<br />

Kedua, agama ternyata, pada waktu itu, merupakan hambatan<br />

yang besar terhadap kemerdekaan berpikir, keterbukaan wacana<br />

dan ilmu pengetahuan yang merupakan spirit sekularisme. Pertentangan<br />

ini kemudian dianggap sebagai ancaman serius kepada<br />

otoritas-otoritas keagamaan, sehingga, dalam sejarahnya, lahirlah<br />

apa yang dikenal dengan inkuisisi. Yakni, upaya pembungkaman<br />

terhadap kebebasan berpikir kaum intelektual, para sufi dan teo-<br />

<br />

– <strong>Membela</strong> <strong>Kebebasan</strong> <strong>Beragama</strong> (Buku 1)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!