07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

nik dan relasi dengan berbagai<br />

lembaga yang memiliki Ketika sebuah kelompok atau<br />

kepedulian yang sama dalam<br />

tujuan etis pembebasan,<br />

individu sudah menganggap dirinya<br />

paling otoritatif dalam menafsirkan<br />

ajaran keagamaan, pada dasarnya<br />

mewujudkan demokrasi dan<br />

mereka dengan mudah akan<br />

perubahan sosial berkeadilan<br />

terjerumus pada tindakan yang<br />

dan berkeadaban.<br />

bersifat otoriter. Sebab batasan antara<br />

Kehadiran mereka juga yang otoritatif dan otoriter sangatlah<br />

memunculkan gairah pemikiran<br />

Islam baru mela-<br />

yang otoritatif, justru biasanya akan<br />

tipis, dan mudah berubah ... Orang<br />

lui pembacaan kritis terhadap<br />

tradisi mereka sendiri. membuka diri berdialog dengan yang<br />

bersikap bijaksana, toleran, dan<br />

Di Muhammadiyah mereka lainnya ... Sedangkan orang yang<br />

melakukan kritik terhadap<br />

otoriter, dengan segala cara ia akan<br />

menunjukkan dirinya dan paham<br />

bangunan nalar Muhammadiyah;<br />

dan di NU juga me-<br />

kelompoknyalah yang paling otoritatif<br />

dan wajib diikuti oleh yang lainnya.<br />

lakukan kritik terhadap bangunan<br />

nalar NU. Kritisis-<br />

al-Qur’an secara literal dan a-historis,<br />

Mereka umumnya membaca ayat-ayat<br />

me mereka melampaui teks. dan karena itu hasilnya pun akan<br />

Mereka melakukan penafsiran,<br />

bahkan dekonstruksi<br />

yang eksklusif pula.<br />

sampai pada kesimpulan<br />

pemikiran. Itu sebabnya jaringan<br />

intelektual NU dan<br />

Muhammadiyah diharapkan mampu memainkan peranan penting<br />

dalam proses demokratisasi di Indonesia, dan berkomitmen terhadap<br />

sekularisme, liberalisme dan pluralisme, memperjuangkan keadilan,<br />

dan tanggap terhadap kelompok minoritas dan mendukung<br />

nilai-nila keadaban dan kebajikan. Mereka seolah memahami benar<br />

pesan Nurcholish Madjid, bahwa “Ketika sebuah bangsa gagal<br />

Budhy Munawar-Rachman –<br />

lxxxiii

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!