07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

syarakat itu menjadi lebih toleran dalam menyikapi perbedaan.<br />

Toleransi itu sekarang menjadi sesuatu yang mewah dan mahal,<br />

mulai menjadi bagian yang asing dari budaya masyarakat. Padahal<br />

kultur Indonesia sebenarnya sangat toleran dan rukun. Banyak sekali<br />

orang menulis dan bicara tentang kultur Indonesia dari masa<br />

lalu yang toleran. Tapi sekarang ini, saya kira, jika dikatakan bahwa<br />

masyarakat Indonesia itu toleran, itu tanda tanya.<br />

Saya melihat ada yang salah dalam pendidikan kita. Karenanya<br />

kita perlu melakukan suatu pendidikan sehingga masyarakat<br />

itu menjadi lebih toleran dalam menyikapi perbedaan.<br />

Menurut Anda, pendidikan macam apa yang dapat diterapkan agar<br />

masyarakat Indonesia bisa menjadi lebih toleran? Juga kaitannya dengan<br />

wacana sekularisme, liberalisme dan pluralisme yang menjadi<br />

tema buku ini.<br />

Upaya untuk mencairkan kebekuan wacana sekularisme, liberalisme<br />

dan pluralisme, bisa dipercepat dengan jalan mengintensifkan<br />

pendidikan di sekolah-sekolah. Lembaga pendidikan adalah media<br />

yang paling tepat untuk mengembangkan pemikiran. Pendidikan<br />

agama yang seharusnya diarahkan menjadi media penyadaran<br />

umat, pada kenyataannya, pendidikan agama kita sampai saat ini<br />

masih bersifat eksklusif. Sehingga dengan begitu, menumbuhkan<br />

masyarakat yang eksklusif juga.<br />

Untuk itu diperlukan adanya upaya-upaya untuk merubah paradigma<br />

pendidikan agama yang eksklusif menuju paradigma pendidikan<br />

agama yang lebih toleran dan inklusif. Model pengajaran<br />

agama yang hanya menekankan kebenaran agamanya sendiri mau<br />

tidak mau harus dikajiulang. Sebab cara pemahaman teologi yang<br />

lxxx<br />

– <strong>Membela</strong> <strong>Kebebasan</strong> <strong>Beragama</strong> (Buku 1)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!