07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

jadi “negara-sekular”. Sebab, inti sekularisme adalah demokrasi, dan<br />

inti dari demokrasi adalah tidak dimungkinkannya totalitarianisme<br />

atau dominasi satu bidang ke semua bidang yang lain.<br />

Demokrasi tidak akan mampu berdiri tegak tanpa disangga<br />

dengan sekularisme, termasuk pluralisme dan liberalisme. Bahkan<br />

khusus sekularisme—yaitu pemisahan secara relatif agama dan negara—adalah<br />

salah satu faktor terpenting dalam membangun demokrasi<br />

dan civil society yang kuat. Dalam sekularisme timbul apa<br />

yang disebut diferensiasi, yakni upaya pembedaan antara otoritas<br />

keagamaan dan otoritas kekuasaan atau otoritas negara, termasuk<br />

juga di dalamnya diferensiasi antara agama dan ilmu pengetahuan.<br />

Dari analisis di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa sekularisme<br />

di Indonesia dewasa ini lebih dipahami sebagai solusi untuk memisahkan<br />

kecenderungan-kecenderungan politis yang ada dalam<br />

institusi-institusi keagamaan.<br />

Adapun mengenai liberalisme memang banyak orang mengkitiknya<br />

dengan keras. Tapi sebenarnya, ketika kita mengerti apa<br />

yang disebut dengan liberalisme, yaitu suatu perlindungan terhadap<br />

hak-hak dan kebebasan sipil (civil rights dan civil liberties), maka<br />

kita akan tahu bahwa liberalisme itu memang diperlukan, termasuk<br />

dalam pemikiran agama. Kalau tak ada liberalisasi di dalam<br />

pemikiran Islam, kecenderungan konservatisme akan semakin kuat.<br />

Pemikiran konservatif itu tidak liberal. Demokasi hanya bisa dikembangkan<br />

kalau masyarakatnya liberal, dan itu berarti hak dan<br />

kebebasan sipil dilindungi oleh negara.<br />

Dari wawancara-wawancara dalam buku ini, saya menyadari<br />

bahwa liberalisme adalah strategi paling jitu untuk menghadapi<br />

absolutisme dan totalitarianisme agama. Liberalismelah yang dapat<br />

menjaga dan mempertahankan kesehatan dan keseimbangan agama,<br />

lviii<br />

– <strong>Membela</strong> <strong>Kebebasan</strong> <strong>Beragama</strong> (Buku 1)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!