07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

Menurut saya, Dunia Islam pada era ini memang ditandai<br />

dengan pergulatan baru Islam dan gagasan demokrasi mutakhir,<br />

terutama sekularisme, liberalisme dan pluralisme sebagai isu paling<br />

kontroversial. Pergulatan ini terjadi bersamaan dengan munculnya<br />

gerakan-gerakan Islam fundamental radikal yang mencoba memurnikan<br />

pengertian Islam dari “pencemaran” ide-ide Barat.<br />

Dari sinilah lalu muncul sejumlah kekhawatiran Majelis Ulama<br />

Indonesia (MUI) terhadap konsep sekularisme yang dipandang<br />

berpangkal pada penyamaan dengan paham “anti-agama” yang akan<br />

menggerogoti moralitas agama. MUI sendiri mendefiniskan sekularisme<br />

sebagai paham yang memisahkan urusan dunia dari agama,<br />

di mana agama hanya digunakan untuk mengatur hubungan pribadi<br />

dengan Tuhan, sedangkan hubungan sesama manusia diatur<br />

hanya dengan berdasarkan kesepakatan sosial saja. Liberalisme itu<br />

mereka definisikan sebagai memakai akal sebebas-bebasnya, meninggalkan<br />

agama. Pluralisme itu dianggap menyamakan semua<br />

agama sebagai sama saja.<br />

Pengertian seperti di atas jelas tidak tepat dan membuat kacau<br />

diskursus mengenai tiga konsep pemikiran tersebut yang mau<br />

melindungi kebebasan beragama, atau mau mengembangkan apa<br />

yang disebut “masyarakat yang terbuka”. MUI mengharamkan sekularisme,<br />

liberalisme, dan pluralisme dengan alasan-alasan yang<br />

mereka definisikan sendiri, serta menganggap para pembela trilogi<br />

tersebut sebagai menjadikan agama hanya urusan akhirat, di mana<br />

aspek duniawi tidak perlu diurus dengan agama.<br />

Sebenarnya sekularisme itu adalah pemisahan secara relatif antara<br />

agama dan negara. Agama dan negara itu merupakan dua pilar<br />

yang dapat mewujudkan toleransi dalam masyarakat. Agama bisa<br />

memberikan nilai kepada masyarakat, sehingga masyarakat menjadi<br />

lvi<br />

– <strong>Membela</strong> <strong>Kebebasan</strong> <strong>Beragama</strong> (Buku 1)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!