07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

dan agama. Ada beberapa hal yang menjadi concern dan harapan<br />

Interfidei: a) Penting untuk membangun masyarakat majemuk yang<br />

bukan saja sadar dengan kemajemukannya secara kuantitatif-eksistensialis,<br />

tetapi dinamis dalam arti kualitatif dan memiliki kesadaran<br />

berinteraksi secara terbuka, apa adanya; b) Penting untuk membangun<br />

sebuah masyarakat yang memahami secara komprehensif-obyektif<br />

tentang makna kemajemukan agama bagi masyarakat dan bangsa<br />

Indonesia; c) Penting untuk membangun sebuah masyarakat yang<br />

dewasa dalam menjalankan hidup keberagamaannya dalam konteks<br />

Indonesia yang pluralis; d) Membangun masyarakat yang mampu<br />

mengkritisi kehidupan keagamaannya dan terbuka kepada dinamika<br />

kemajemukan tanpa khawatir dan takut.<br />

Persoalannya, dan ini dibutuhkan sikap saling terbuka, selama ini<br />

masyarakat terdidik dengan “doktrin” negara, bahwa hanya ada lima<br />

agama di Indonesia (sampai sekarang pun umumnya masih demikian,<br />

padahal sudah enam agama yang diakui oleh negara – hal yang bagi<br />

kami merupakan persoalan serius yang perlu dikaji secara kritis ke<br />

depan). Doktrin itulah yang dibangga-banggakan selama ini sebagai<br />

kenyataan kekayaan pluralisme agama di Indonesia, terutama pada<br />

era pemerintahan Orba. Lalu hidup beragama yang dikembangkan<br />

hanya sebatas yang ritual dan institusional, sementara hal-hal yang<br />

berhubungan dengan realitas kehidupan serta problem-problem kemasyarakatan<br />

masih dianggap tabu untuk disentuh. Kalaupun ada,<br />

biasanya lebih karena untuk kepentingan-kepentingan tertentu. Kenyataan<br />

ini lalu memunculkan pertanyaan, kalau begitu apa fungsi<br />

agama-agama dalam kehidupan bermasyarakat?<br />

Kami juga melihat secara jelas bahwa dalam urusan dengan agama-agama,<br />

baik ke dalam maupun ke masyarakat, dalam banyak hal<br />

masyarakat belum menyadari bahwa mereka sendiri memiliki po-<br />

468<br />

– <strong>Membela</strong> <strong>Kebebasan</strong> <strong>Beragama</strong> (Buku 1)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!