07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

Anda memandang SARA (suku, agama, ras dan antar-golongan), sebuah<br />

konsep kerukunan yang dulu dipopulerkan oleh Orde Baru, telah<br />

mencederai semangat pluralisme. Sebab SARA justru memunculkan<br />

bentuk intoleransi dan menguatnya gejala-gejala saling mencurigai di<br />

antara umat yang berbeda agama, sehingga terdapat potensi kuat dan<br />

benih-benih konflik yang mudah meledak menjadi tindak kekerasan.<br />

Jadi, dalam pandangan Anda konsep tersebut sebagai kebijakan pemerintah<br />

yang keliru dan seharusnya sudah ditinggalkan untuk menciptakan<br />

masa depan beragama yang terbuka, lebih menjunjung kedamaian<br />

dan saling menghargai?<br />

Sejak dulu saya memang tidak setuju konsep SARA sebagaimana<br />

yang dimengerti dan disikapi oleh pemerintah Orde Baru.<br />

Pada waktu itu saya berpikir kenapa sampai pemerintah sebodoh<br />

itu? Apakah mereka tidak paham betul apa yang dimaksudkan<br />

dengan SARA dan apa implikasinya dalam kehidupan masyarakat<br />

Indonesia? SARA itu sebenarnya menggambarkan kita semua,<br />

masyarakat Indonesia, yang berbeda baik suku, agama, ras dan<br />

golongan. Mengapa dulu, bila kita kumpul-kumpul, berdiskusi,<br />

apalagi membahas tentang topik-topik yang sedang aktual lalu<br />

mengkritisi apa yang berlangsung di masyarakat – selalu ada saja<br />

hambatan, entah diperintahkan supaya memohon izin kepada bidang<br />

sospol di pemerintahan atau polisi atau, bila tidak, yang akan<br />

terjadi diskusi tersebut dilarang atau peserta diskusi “diangkut” ke<br />

kantor polisi, diinterogasi, beberapa di antaranya ada yang ditahan<br />

dan ada yang “hilang”. Menurut saya, konsep tentang SARA yang<br />

dimunculkan oleh pemerintahan Orde Baru, merupakan bukti lain<br />

dari betapa represifnya pemerintahan penguasa saat itu. Mereka<br />

menciptakan istilah seperti “hantu” yang muncul tidak pandang<br />

siang atau malam. Hal ini membuktikan juga betapa lemahnya<br />

Elga Sarapung –<br />

465

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!