07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

adalah hifzh al-nafs (perlindungan jiwa, atau hidup), hifzh al-‘aql<br />

(perlindungan akal atau pikiran), hifzh al-mâl (perlindungan harta<br />

atau properti), dan hifzh al-dîn (perlindungan agama), dan hifzh<br />

al-nashl (perlindungan keturunan).<br />

Jadi, trilogi sekularisme, liberalisme, dan pluralisme itu, saya<br />

kira, suatu yang sangat penting. Suatu konsep yang bisa memberi<br />

harapan pada kehidupan keagamaan yang lebih baik. Krisis kebebasan<br />

beragama di Indonesia bisa dipecahkan melalui trilogi itu.<br />

Hanya masalahnya sekarang bagaimana ketiga istilah ini betulbetul<br />

jernih, bisa dinalar dan dikembangkan lebih lanjut. Karena<br />

istilah-istilah itu sekarang terlalu sarat dengan muatan emosi. Sejak<br />

pemikiran Nurcholish Madjid, 1970-an, ide sekularisasi, apalagi<br />

sekularisme dikecam banyak orang. Oleh karena itu Cak Nur<br />

menyarankan, sebagaimana dalam tulisannya untuk buku 70 tahun<br />

H.M. Rasjidi, yang menentang ide sekularisasi-nya itu, bahwa<br />

sebaiknya kita tidak menggunakan lagi istilah itu. Begitu juga<br />

dengan liberalisme menjadi istilah yang juga penuh emosi setelah<br />

ada Jaringan Islam Liberal (JIL) yang tumbuh dan berkembang secara<br />

ekspresif. JIL mengadvokasi ide-ide “liberal”-nya dan menjadi<br />

kontroversial. Tapi karena masyarakat tak terbiasa berpikir seperti<br />

itu, lalu kata liberal itu menjadi kata yang jelek. Begitu pun dengan<br />

pluralisme itu menjadi kata jelek juga menyusul setelah fatwa<br />

MUI. Sekarang, ketiga kata itu sudah jelek (bahkan “kotor”)<br />

sehingga tak layak dibicarakan di ruang publik.<br />

Bisa dijelaskan, apa yang membedakan generasi Anda dengan generasi<br />

Cak Nur maupun Gus Dur?<br />

liv<br />

– <strong>Membela</strong> <strong>Kebebasan</strong> <strong>Beragama</strong> (Buku 1)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!