07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

keberadaan gereja-gereja atau kelompok-kelompok agama minoritas<br />

yang ada di situ, juga kelompok-kelompok Islam dengan paham<br />

yang bervariasi yang ada di wilayah itu. Bila tidak, maka masyarakat<br />

hanya akan saling curiga karena tidak mengerti dan tidak mendapat<br />

informasi yang sebenarnya tentang apa yang sekarang sedang<br />

ada dan terjadi di lingkungan itu.<br />

Dengan Depag membuka forum atau percakapan bagi semua<br />

warga, setidaknya akan ada orang yang bertanya, menjawab, menjelaskan<br />

atau klarifikasi ihwal persoalan yang dianggap penting dan<br />

tidak diketahui sebelumnya. Sehingga, paling tidak, kita yang ada<br />

di situ mengerti: ya di sana ada masjid-masjid dan tiga gereja; mereka<br />

adalah kelompok agama ini atau itu, alirannya jelas, dan lain<br />

sebagainya. Sebab, jangankan orang non-Kristen, sesama Kristen<br />

pun kita sering tidak mengerti gereja apa saja yang ada di tengah<br />

lingkungan kita. Karena forum semacam itu tidak pernah diselenggarakan<br />

oleh Depag, sehingga pemerintah membiarkan kecurigaan,<br />

kecemburuan, dan prasangka berlangsung di antara warga.<br />

Di antara Islam sendiri, karena sebelumnya tidak ada ruang untuk<br />

membicarakan bersama persoalan perbedaan paham keagamaan,<br />

sehingga belakangan meledak kasus pengusiran, pengrusakan dan<br />

upaya kekerasan lainnya terhadap Ahmadiyah, Syi’ah dan lainnya.<br />

Atau, kalaupun ada ruang, tetapi tidak melibatkan semua pihak,<br />

melainkan lebih kepada menggalang kekuatan bagaimana supaya<br />

bisa melakukan penolakan terhadap kelompok semacam itu, bukan<br />

dengan semangat menghargai kemajemukan. Karena itu, cara<br />

kekerasan yang selalu menjadi pilihan dari ekspresi penolakan atas<br />

nama agama dan demi agamanya sendiri (menurut pikiran orang<br />

atau kelompok seperti itu). Begitupun kasus-kasus yang menimpa<br />

gereja-gereja. Jadi, masyarakat dibiarkan saling mencurigai dan ber-<br />

450<br />

– <strong>Membela</strong> <strong>Kebebasan</strong> <strong>Beragama</strong> (Buku 1)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!