07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

terlebih lagi pasal 28, amandemen UUD 1945. Namun demikian,<br />

lagi-lagi, semua itu adalah cara negara membohongi kita.<br />

Sebab, melalui rumusan-rumusan yang bagus seperti yang terdapat<br />

dalam undang-undang tersebut tidak berarti dalam praktiknya<br />

tidak bermasalah. Karena dalam implementasinya sama sekali<br />

bertolak belakang. Jadi, jika mengacu pada keberadaan Departemen<br />

Agama, institusi tersebut seperti<br />

halnya orang bingung,<br />

Kita perlu semakin giat melakukan aksi<br />

sakit. Fungsinya yang ideal bersama untuk kepentingan bersama,<br />

tidak berjalan sebagaimana juga melakukan kegiatan-kegiatan<br />

mestinya. Jangan heran, dari pendidikan alternatif yang terarah<br />

sanalah sering muncul persoalan<br />

di masyarakat seperti pluralis Indonesia yang merdeka,<br />

pada pembangunan masyarakat<br />

ketidakadilan, terancamnya<br />

bebas dan demokratis.<br />

pluralisme agama, tercabiknya<br />

kerjasama antaragama, tidak jelasnya pendidikan agama, bahkan<br />

sekarang dengan soal kebhinekatunggalikaan masyarakat Indonesia<br />

yang mulai tercerai-berai, yaitu dengan munculnya perda syariah di<br />

berbagai wilayah di Indonesia, dan masih banyak kasus lainnya.<br />

Contoh lain lagi, mungkin kita kerap melihat dalam satu kecamatan<br />

atau satu kabupaten yang penduduknya cuma 100 ribu dengan<br />

mayoritas umat Islam, tetapi di sana terdapat 3 gedung gereja.<br />

Warga sendiri tidak mengerti gereja apa saja itu, bagaimana sifatnya<br />

dan apa denominasinya. Menurut saya kalau Departemen Agama<br />

benar-benar berfungsi sebagai sebuah lembaga dari agama-agama<br />

yang memperhatikan dan memikirkan kepentingan-kepentingan<br />

masyarakat, maka ia harusnya membuka kesempatan, memfasilitasi<br />

masyarakat di tempat yang seperti itu untuk berkumpul dan duduk<br />

bersama-sama guna membicarakan semua persoalan agama, termasuk<br />

Elga Sarapung –<br />

449

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!