07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

netralan atau, lebih tepatnya, ketidakadilan negara. Bahkan, menurut<br />

saya, itu menjadi bukti kemunafikan negara (pemerintah).<br />

Karena negara tidak tegas dan berani menegakkan hukum secara<br />

benar. Karena apa? Karena di sana ada kepentingan tersembunyi<br />

pemerintah yang tidak bakal disampaikan secara terbuka demi kepentingan<br />

itu. Wibawa pemerintah kian runtuh, antara lain, dalam<br />

menyikapi persoalan hukum yang ditimbulkan oleh tuntutan diterapkannya<br />

perda syariah. Sebab, negara sekarang ini tidak mempunyai<br />

konsep yang memadai bagi keberlangsungan pemerintahan<br />

dalam mengatasi segala persoalan yang ada, termasuk di antaranya<br />

persoalan pluralisme agama di Indonesia, sebagai persoalan kebangsaan<br />

secara nasional. Semuanya telah kacau oleh kepentingan politik,<br />

kepentingan partai, kepentingan kekuasaan dan uang.<br />

Anehnya, kadang-kadang, terdengar jawaban dari pihak pemerintah<br />

bahwa keadaan ini merupakan salah satu konsekuensi dari<br />

penerapan otonomi daerah. Tetapi, bagaimanapun juga, kalau mau<br />

ditarik ke belakang, semua problem yang sekarang ini tidak pernah<br />

usai terutama bersumber dari ketidakadilan, ketidaknetralan dan kemunafikan<br />

negara (pemerintah). Sebab semua itu lebih banyak aspek<br />

permainan politik, ketimbang permasalahan yang sebenarnya. Lantas,<br />

sekarang setelah persoalan bermunculan pemerintah mengkambinghitamkan<br />

otonomi daerah yang berjalan tidak dengan semestinya. Padahal<br />

jika mengkajinya lebih jauh, peluang-peluang terjadinya segenap<br />

persoalan bangsa jelas ada. Itu tercermin dari minimnya kasus-kasus<br />

sensitif yang diambil tindakan hukumnya secara jelas, untuk tidak<br />

mengatakan tidak ada. Kasus-kasus yang menimpa Ahmadiyah saja,<br />

sebagai contoh, terus terjadi di beberapa tempat. Sampai sekarang<br />

tidak ada penyelesaian hukum yang jelas, yang memberi keadilan<br />

446<br />

– <strong>Membela</strong> <strong>Kebebasan</strong> <strong>Beragama</strong> (Buku 1)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!