07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

lah sebenarnya negara tidak melindungi kebebasan beragama warga<br />

negaranya. Karena itu negara harusnya netral agama.<br />

Juga kalau liberalisme tidak berkembang, masyarakat tidak akan<br />

maju dan tak akan mampu memecahkan masalah-masalah yang ada<br />

di masyarakat. Liberalisme mendorong orang untuk berpikir bebas,<br />

bukan dalam arti yang MUI definisikan, berpikir “sebebas-bebasnya”<br />

kemudian meninggalkan<br />

agama. Liberalisme bukan<br />

itu. Liberalisme men-<br />

Masalah kebebasan beragama<br />

seringkali dikaitkan dengan<br />

dorong orang untuk berani pemahaman dan sikap beragama<br />

berpikir. Keberanian berpikir sebagian umat Islam yang intoleran,<br />

ini yang di dalam masyarakat fanatik, dan tidak terbuka. Kalau<br />

kita sangat kurang, sehingga kita amati, kita akan mendapati<br />

kita tak berani melakukan bahwa kasus kebebasan beragama<br />

suatu penilaian pada suatu di Indonesia—terutama sejak fatwa<br />

ajaran keagamaan yang telah<br />

mapan, tapi tak relevan<br />

MUI—jauh melebihi tahun-tahun<br />

sebelumnya. Karena itu, menurut saya<br />

fatwa tersebut jelas telah melanggar<br />

lagi, dan sudah seperti fosil,<br />

basis-basis moral keislaman universal,<br />

tapi masih mau dipakai sampai<br />

sekarang. Menurut saya, memberikan kebebasan beragama<br />

terutama keyakinan bahwa Islam<br />

seharusnya ada rekonstruksi pada setiap umat manusia.<br />

baru terhadap syariah Islam.<br />

Yakni suatu penafsiran ulang<br />

mengenai syariah Islam dengan tetap setia kepada kaidah-kaidah<br />

dasarnya yaitu agama itu sendiri. Dalam syariah ada yang disebut<br />

sebagai maqâshid-u ‘l-syarî‘ah (tujuan syariah atau agama).<br />

Maqâshid-u ‘l-syarî‘ah atau suatu alasan pertimbangan hukum<br />

menurut al-Syatibi atau al-Ghazali itu kan ada lima, dan semuanya<br />

mengacu pada perlindungan hak-hak individu, di antaranya<br />

Budhy Munawar-Rachman –<br />

liii

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!