07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

tahun ini (sejak fatwa MUI, 2005) menurut hipotesis saya tidaklah<br />

sia-sia. Telah ada benih pemikiran sekularisme, liberalisme dan<br />

pluralisme baru yang tumbuh subur dan memberi harapan. Benih<br />

tersebut ada dalam ide-ide yang diwacanakan terus-menerus, dan<br />

gerakan yang dikembangkannya yang meliputi kawasan nasional<br />

yang luas. Dan yang menarik, wacana sekularisme, liberalisme dan<br />

pluralisme tersebut telah bertemu dengan pergulatan lain, baik<br />

yang sekular maupun religius atas isu-isu demokrasi dan hak asasi<br />

manusia (HAM).<br />

Hasil perbincangan dengan banyak intelekual Muslim progresif—seperti<br />

tertuang dalam buku <strong>Membela</strong> <strong>Kebebasan</strong> <strong>Beragama</strong><br />

ini—menunjukkan bahwa tidak ada problem teologis apapun umat<br />

Islam dalam menerima ide-ide demokrasi modern seperti sekularisme,<br />

liberalisme, dan pluralisme. Justru yang terjadi malah sebaliknya,<br />

secara konseptual Islam telah menyediakan argumen untuk<br />

penerimaan sekularisme, liberalisme dan pluralisme itu. Dengan<br />

demikian, secara umum, ide dasar dari buku ini, yang kemudian<br />

saya tuangkan lebih luas dalam buku saya, “Pengantar” untuk<br />

buku ini, Reorientasi Pembaruan Islam, Sekularisme, Liberalisme<br />

dan Pluralisme, adalah bahwa kebebasan beragama itu hanya bisa<br />

tumbuh dan berkembang dengan baik di Indonesia kalau ide sekularisme,<br />

liberalisme, dan pluralisme itu berkembang dengan baik<br />

juga di Indonesia. Trilogi itu memang merupakan prasyarat-prasyarat<br />

konseptual yang akan menentukan arah perkembangan kebebasan<br />

beragama di Indonesia. Kalau sekularismenya itu berjalan dengan<br />

buruk, misalnya negara terlalu ikut campur dalam urusan agama dan<br />

ikut terlibat dalam menilai suatu agama itu sesat atau menyimpang,<br />

dan atau melakukan suatu kasus diskriminasi agama, pada saat itu-<br />

lii<br />

– <strong>Membela</strong> <strong>Kebebasan</strong> <strong>Beragama</strong> (Buku 1)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!