07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

Terkait dengan persoalan<br />

ini, dalam kesempatan-kesempatan<br />

di mana saya berbicara<br />

tentang hal ini, saya selalu<br />

mengatakan bahwa suatu<br />

agama bukanlah agama atau<br />

jangan disebut agama kalau<br />

dibatasi atau membatasi diri<br />

dalam ruang lingkup keagamaan<br />

yang institusional atau<br />

ritual saja. Agama harus keluar,<br />

menjangkau realitas dunia<br />

di mana dia berada, menyentuh<br />

dan turut merespon berbagai<br />

persoalan kemanusiaan<br />

yang semuanya ada di dunia.<br />

Dia ada di dunia dan untuk<br />

dunia.<br />

Selama ini kita beragama hanya<br />

berkaitan dengan institusi dan<br />

ritualnya; atau hanya memikirkan<br />

soal agama an sich: bagaimana<br />

membesarkah jumlah umat,<br />

bagaimana membangun gedung<br />

gereja atau masjid yang lebih baik,<br />

lebih bagus, bagaimana supaya<br />

teks-teks kitab suci dapat ditaati<br />

sebagaimana adanya. Kalau begini<br />

model keberagamaannya, yang<br />

terjadi adalah faktor individualitas<br />

yang terpojok dalam frame yang<br />

sangat sempit. Jangan heran kalau<br />

kemudian agama dikenal hanya<br />

sebagai kumpulan larangan, sehingga<br />

kalau kita beragama lantas hanya<br />

cara pandang hitam-putih yang ada<br />

di benak kita. Sehingga atas dasar itu<br />

pula kita gemar melakukan penilaian<br />

terhadap persoalan hidup: ini boleh<br />

Sebagai reaksi atas gagasan dan itu tidak boleh, dan seterusnya.<br />

privatisasi agama, kemudian Seolah-olah kita berada hanya pada<br />

muncul konsep deprivatisasi<br />

dua dunia ini.<br />

agama yang digagas oleh Jose<br />

Casanova – kendatipun gagasan dan praktik teologi pembebasan bergerak<br />

dalam lingkup yang hampir serupa. Inti dari deprivatisasi agama<br />

adalah upaya bagaimana agama tetap punya fungsi dan peran publik<br />

untuk berbuat secara sosial atau mengemban misi profetis dalam merespon<br />

ketimpangan dan ketidakadilan.<br />

Elga Sarapung –<br />

433

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!