07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

berada di wilayah publik, apalagi hal itu diatur oleh negara. Hampir<br />

tidak jelas, mana wilayah privat dan mana yang publik. Semua dimasuki<br />

negara. Ini yang membuat ketidakjelasannya negara, makanya<br />

jadi amburadul.<br />

Saya, salah seorang yang setuju dengan perlunya privatisasi agama<br />

atau beragama, dalam arti yang luas, bukan eksklusif. Di situ negara<br />

tidak bisa ikut campur. Sementara, dalam konteks sosial-publik, ada<br />

hal yang perlu diatur dan dilindungi negara, misalnya soal menjalankan<br />

kegiatan sosial keagamaan. Namun begitu ada wilayah yang tidak<br />

perlu dimasuki negara, misalnya menentukan apakah suatu kegiatan<br />

spiritual bisa diakui sebagai agama atau tidak? Sebab, mengapa hal<br />

seperti ini harus tergantung pada pengakuan negara? Padahal, agama<br />

sendiri juga sama sekali tidak punya hak sehingga harus melegalkan<br />

status bahwa ini agama dan itu bukan agama. Artinya, negara hanya<br />

mengatur bagaimana agama-agama bisa hidup berdampingan secara<br />

baik, tetapi bukan dengan cara represif, melainkan sebagai badan<br />

konsultatif dan fasilitator.<br />

Dalam konteks pembicaraan ini, apa yang saya katakan perihal<br />

mengapa saya merasa dan menganggap penting untuk tetap mempertahankan<br />

hubungan saya dengan gereja, lagi-lagi, lebih karena aspek<br />

sosial – bagaimana beragama bisa dihayati dan dimaknai dalam ruang<br />

publik. Di sana saya ketemu banyak orang, berkenalan dengan banyak<br />

orang dan melihat ada semangat agama berperan di sana, sekalipun<br />

mungkin lebih banyak yang simbolistis. Tetapi, tidak apa, memang<br />

kita baru sampai pada taraf itu. Saya yakin akan mengalami perubahan<br />

dan perkembangan. Alasan berikutnya, karena paduan suara dan<br />

musiknya bagus. Tapi yang paling utama faktor sosial, dan saya pikir<br />

di situlah alasan mengapa masih membuat saya bertahan. Saya tetap<br />

Kristen walaupun saya tidak ke gereja.<br />

432<br />

– <strong>Membela</strong> <strong>Kebebasan</strong> <strong>Beragama</strong> (Buku 1)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!