07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

abad lampau mengalami perkembangan dan perubahan, sebagaimana<br />

juga paham dan sikap keagamaan seseorang atau masyarakat.<br />

Sebagai upaya mendiseminasikan gagasan sekularisme, apakah untuk sekarang<br />

ini masih efektif untuk membedakan sekularisme dan sekularisasi<br />

sebagaimana dilakukan oleh Nurcholish Madjid ataupun para agamawan<br />

atau teolog yang menentang sekularisme lantaran trauma dengan sejarah<br />

kemunculan paham tersebut di Eropa?<br />

Saya kira penting untuk membedakan sekularisme dan sekularisasi.<br />

Sebab, kita tidak bisa menghindar dari perdebatan tentang keduanya:<br />

apakah sebagai proses atau sudah menjadi etika atau sebuah<br />

paham atau sebagai entitas hidup. Hanya, lagi-lagi sebaiknya kita tidak<br />

terjebak pada pemahaman istilah atau kata saja. Ada dua hal yang<br />

perlu dielaborasi di sini. Pertama, paham tentang sekularisme yang<br />

perlu untuk dijelaskan lebih<br />

lanjut. Misalnya, apakah semua<br />

hal yang menyangkut wujud dari keterbukaan dan<br />

Liberalisme agama justru menjadi<br />

makna dan implikasi makna kemampuan melakukan kritik diri,<br />

dari kata itu selalu negatif, yaitu sikap yang sangat penting<br />

karena itu perlu ditolak? Karena<br />

kalau tidak dilakukan tanpa harus menghilangkan atau<br />

dalam kehidupan yang majemuk,<br />

upaya untuk mendudukkannya<br />

secara tepat, nanti yang<br />

menghapus identitas keagamaan.<br />

terjadi sebagaimana yang sudah saya katakan tadi: orang hanya melihat<br />

dan memahami konsep ini secara hitam-putih, karena yang<br />

dikatakan mereka bahwa semua itu tidak baik dan bertentangan<br />

dengan agama. Kesimpulannya, sekularisme negatif, karena tidak<br />

baik; agama positif, karena dianggap baik. Padahal sejarah kemun-<br />

Elga Sarapung –<br />

425

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!