07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

mula lebih terkebelakang tapi kemudian lebih mengungguli bahkan<br />

menjajah negeri-negeri Muslim. Agaknya kebangkitan Turki Muda<br />

didasari oleh keyakinan mereka bahwa kebangkitan Eropa terjadi<br />

setelah kekuasaan gereja tersingkir dari kehidupan politik di negara-negara<br />

Eropa.<br />

Lalu bagaimana Anda menanggapi sekularisme yang tidak menghendaki<br />

ekspresi keagamaan di ranah publik sebagaimana mencuat di Turki<br />

atau Prancis? Apakah hal ini sah dilakukan oleh sebuah negara sekular<br />

demokratis, terlebih dalam negara seperti Turki yang sangat mudah<br />

menjadi otoriter dengan dominannya militer ke dunia politik?<br />

Sejak awal Republik Turki lahir karena dukungan tentara dan<br />

mereka merasa mempunyai kewajiban untuk melindungi dan mempertahankan<br />

ideologi sekularisme dalam kehidupan politik negeri itu.<br />

Pembatasan ekspresi keagamaan dalam ruang publik tergantung yang<br />

terjadi di beberapa negara sekular. Tentu, hal tersebut ada kaitannya<br />

dengan latar belakang sejarah masing-masing. Tetapi hal semacam<br />

ini kemudian mengalami perkembangan dan cenderung lebih longgar,<br />

karena seperti kita ketahui juga muncul wacana bahwa ekspresi<br />

keagamaan juga perlu dihormati sebagai hak asasi manusia. Perkembangan<br />

penerapan paham sekularisme di berbagai negara terlihat lebih<br />

mencair karena sebenarnya ada perbedaan antara kehidupan publik<br />

dan kehidupan politik. Ekspresi memang dibatasi dalam kehidupan<br />

politik yang sepenuhnya bersifat sekular, namun begitu tidak dilarang<br />

dalam kehidupan publik selama tidak menyangkut kehidupan<br />

bernegara. Memang kita tidak bisa menyangkal bahwa di kalangan<br />

pendukung sekularisme juga terdapat pihak yang bersifat ekstrem<br />

dan fundamentalistik.<br />

Djohan Effendi –<br />

393

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!