07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

kekhilafahan Islam harus dibangun kembali. Saya rasa ini hanyalah<br />

sebuah utopia. Bagaimana mereka bisa memutar jarum sejarah ke<br />

belakang. Dunia Islam sudah terbagi menjadi negara-negara bangsa.<br />

Sebenarnya dunia Islam, setelah keruntuhan kekhilafahan Umayyah<br />

di Damaskus tidak pernah memiliki penguasa tunggal. Bahkan bisa<br />

dikatakan setelah tewasnya Usman bin Affan, perpecahan politik<br />

umat Islam sudah dimulai. Bukan sekadar perpecahan melainkan<br />

pertikaian dan permusuhan.<br />

Negara mana yang mau berada di bawah negara lain? Dari mana<br />

mereka akan memulai? Negara-negara Arab saja sudah sangat sulit untuk<br />

dipersatukan. Lybia tidak akan mau duduk bersandingan dengan<br />

Saudi Arabia. Pakistan yang lahir sebagai satu negara akhirnya terpecah<br />

menjadi dua negara, Pakistan dan Bangladesh. Fatah dan Hamas saja,<br />

dua faksi di Palestina tempat kelahiran Hizbut Tahrir, sudah baku<br />

tembak sebelum mereka punya negara sendiri. Lantas bagaimana pula<br />

akan menyatukan negara-negara yang banyak jumlahnya. Lalu di negara<br />

mana pusat kekhilafahan berada? Di Mekah? Mana mungkin? Sebab<br />

bagi orang-orang Wahhabi, Hizbut Tahrir, penggagas dan penggerak<br />

gerakan khilâfah saat ini, dianggap gerakan sesat. Bagaimana dengan<br />

negeri-negeri yang mayoritas penduduknya menganut Islam Syi’ah?<br />

Jangankan mempersatukan Sunni dan Syi’ah, mempersatukan sesama<br />

Sunni saja merupakan sebuah “mission imposible”, bagaikan<br />

pungguk merindukan bulan.<br />

Jika di masa lalu sekularisme dipahami sebagai privatisasi agama, belakangan<br />

ada kecenderungan bahwa sekularisme menenggang deprivatisasi,<br />

yakni mengupayakan kembali peranan dan fungsi agama masuk<br />

ke ruang publik sejauh mendukung nilai-nilai demokrasi, liberalisme<br />

386<br />

– <strong>Membela</strong> <strong>Kebebasan</strong> <strong>Beragama</strong> (Buku 1)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!