07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

Salah satu hal yang menarik untuk ditekankan, berkaitan dengan<br />

Hadits Nabi yang menegaskan bahwa dalam hal agama maka<br />

hal itu diserahkan sepenuhnya pada beliau, contoh konkretnya<br />

adalah dalam masalah ‘ibâdah, di mana terdapat konsep tentang<br />

bid‘ah, yang berarti membuat tata-cara ibadah sendiri yang tidak<br />

diajarkan atau dicontohkan Nabi. Hal ini dilarang, sebab seperti<br />

diungkapkan dalam sebuah Hadits bahwa semua bid‘ah itu sesat<br />

dan semua yang sesat itu berada dalam neraka. Kalau kita ambil<br />

contoh salat, ada ucapan Nabi agar kita salat mengikuti cara salat<br />

Nabi. Mestinya dalam praktik salat tidak ada perbedaan. Sungguhpun<br />

demikian dalam realitas kita saksikan umat Islam tidak<br />

melakukan salat yang serupa satu sama lain. Lihat saja bagaimana<br />

orang salat di Masjidil-Haram di Mekah atau Masjid Nabawi di<br />

Madinah, terdapat variasi beragam dalam melakukan ibadah salat.<br />

Bahkan di kota saya tinggal, Geelong yang jumlah jamaah sembahyang<br />

jumatnya hanya puluhan orang, salatnya tidak persis sama.<br />

Dan semuanya merasa mengikuti tata-cara salat Nabi. Apakah salat<br />

Nabi berbagai ragam cara? Saya rasa tidak. Tapi kita menerima<br />

keragaman itu. Kalau dalam hal salat saja umat Islam berbeda-beda<br />

pendapatnya apalagi dalam masalah dunia atau dawlah yang diserahkan<br />

kepada kita sendiri, pasti tidak akan terdapat persamaan<br />

pendapat. Sebab pemikiran kita tentang masalah-masalah dunia dan<br />

cara-cara kita menghadapinya tentu bersifat kontekstual, mengikuti<br />

perkembangan zaman dan perbedaan tempat.<br />

Hal di atas perlu kita catat ketika kita menghadapi wacana<br />

penerapan syariat Islam. Jelas apa yang dimaksud dengan syariat<br />

Islam adalah pemahaman, penafsiran dan perumusan manusia yang<br />

terbatas pengetahuan, pengalaman dan wawasannya. Maka kita bisa<br />

bertanya syariat Islam yang mana yang harus kita terapkan, syariat<br />

384<br />

– <strong>Membela</strong> <strong>Kebebasan</strong> <strong>Beragama</strong> (Buku 1)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!