Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project
Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project
–Democracy Project– Sangat dekat keterkaitan di antara keduanya. Dan di sini agaknya perlu dicatat segi lain dari kemunculan paham sekularisme. Munculnya paham sekularisme, saya rasa, tidak bisa lepas dari perkembangan kemunculan paham demokrasi yang menempatkan kedaulatan dalam kehidupan bernegara berada di tangan rakyat. Dalam perspektif ini sekularisme muncul untuk memperkuat posisi rakyat berhadapan dengan raja-raja yang memerintah secara absolut sembari memperoleh legitimasi dari gereja. Dalam negara demokratis kedudukan semua dan setiap orang, apapun latar belakangnya, baik etnik, agama atau apa saja, sama di hadapan hukum. Dengan demikian, semua agama pun sama kedudukannya di hadapan hukum. Ini berarti agama tidak boleh mencampuri kehidupan bernegara dan pemerintahan. Karena itu bisa dikatakan tanpa sekularisme prinsip-prinsip demokrasi tidak mungkin diwujudkan secara penuh. Sebab kalau suatu agama memperoleh kedudukan lebih istimewa dari agama-agama lain, maka tidak mungkin ada kesetaraan di antara warga negara yang menganut berbagai agama atau kepercayaan, karena ada sekelompok pemeluk agama yang memperoleh kedudukan lebih tinggi dibanding penganut agama-agama lain. Sistem pemerintahan demokrasi menempatkan sekularisme sebagai keniscayaan. Kalau sekularisme dianggap sebagai ancaman, maka ancaman itu terutama kepada pemerintahan teokratis yang menganggap rakyat hanyalah sebagai obyek dan negara itu sendiri sekadar menjadi alat penguasa yang mendapat legitimasi dari agama. Kalau begitu sekularisme terkait pula dengan liberalisme dan pluralisme? 378 – Membela Kebebasan Beragama (Buku 1)
–Democracy Project– Tentu saja ketiga paham itu, sekularisme, liberalisme dan pluralisme, terkait satu sama lain. Sebuah pemerintahan yang tidak berada di bawah kontrol suatu agama tertentu dengan sendirinya tidak akan menjadi alat untuk menindas pemikiran atau paham yang dianggap sesat oleh elit pemegang otoritas agama tersebut; juga tidak mengekang hak hidup agama-agama lain. Dengan demikian sekularisme akan memberi tempat yang luas bagi paham liberalisme Perlu ditekankan bahwa sekularisasi dan pluralisme. adalah proses yang tak mungkin Lalu bagaimana Anda melihat ini semua dalam konteks negeri-negeri Muslim saat ini? dihindari sebagai bagian dari proses modernisasi dalam kehidupan masyarakat sedangkan sekularisme adalah paham yang berkembang sebagai respon manusia atas Bagaimana dengan dunia Islam? Tentu saja masa- masyarakat, khususnya dalam kaitan perkembangan kehidupan politik dalam dengan masalah hubungan agama lah sekularisme juga muncul dan negara. Yang pertama bersifat walaupun dalam nuansa yang sosiologis, yang kedua bersifat ideologis. sangat berbeda. Perbedaan itu terutama muncul karena struktur keagamaan Islam dan Kristen berbeda secara fundamental. Mungkin kita bisa melihatnya dari konsep tentang wahyu. Dalam agama Kristen wahyu adalah Yesus itu sendiri. Sedangkan dalam agama Islam wahyu adalah al-Quran. Melalui Yesus, menurut keyakinan Kristiani, Tuhan mengungkapkan diri-Nya melalui Tuhan Putera yang lahir, hidup dan mati di antara manusia. Sedang dalam kepercayaan umat Islam melalui al-Quran Tuhan menurunkan hidayah-Nya kepada umat manusia. Maka dalam sejarah Kristiani muncul perdebatan apakah Yesus itu Tuhan Putera yang tidak ter- Djohan Effendi – 379
- Page 411 and 412: -Democracy Project- Mereka yang men
- Page 413 and 414: -Democracy Project- bahwa kelompokn
- Page 415 and 416: -Democracy Project- merasa agamanya
- Page 417 and 418: -Democracy Project- Lantas peran se
- Page 419 and 420: -Democracy Project- terbukanya info
- Page 421 and 422: -Democracy Project- Upaya menafsir
- Page 423 and 424: -Democracy Project- “sekular”.
- Page 425 and 426: -Democracy Project- gerak ke ekstre
- Page 427 and 428: -Democracy Project- pertama, secara
- Page 429 and 430: -Democracy Project- gaskan kalau ag
- Page 431 and 432: -Democracy Project- sama-sama pedul
- Page 433 and 434: -Democracy Project- jikalau umat Kr
- Page 435 and 436: -Democracy Project- diperbolehkan h
- Page 437 and 438: -Democracy Project- dan itu sangat
- Page 439 and 440: -Democracy Project- Bagi Jose Casan
- Page 441 and 442: -Democracy Project- Amerika by expe
- Page 443 and 444: -Democracy Project- sosialisme, lal
- Page 445 and 446: -Democracy Project- Saya setuju bah
- Page 447 and 448: -Democracy Project- Jadi, sebetulny
- Page 449 and 450: -Democracy Project- dan didiskusika
- Page 451 and 452: -Democracy Project- merasa tidak di
- Page 453 and 454: -Democracy Project- Sehubungan deng
- Page 455 and 456: -Democracy Project- Tapi itu tidak
- Page 457 and 458: -Democracy Project- Pemerintahan ya
- Page 459 and 460: -Democracy Project- tus tahun Inggr
- Page 461: -Democracy Project- bisa amati baga
- Page 465 and 466: -Democracy Project- Tapi bukankah k
- Page 467 and 468: -Democracy Project- masih mencantum
- Page 469 and 470: -Democracy Project- Islam ala Wahha
- Page 471 and 472: -Democracy Project- dan pemihakan t
- Page 473 and 474: -Democracy Project- itu bersifat is
- Page 475 and 476: -Democracy Project- menekankan agar
- Page 477 and 478: -Democracy Project- mula lebih terk
- Page 479 and 480: -Democracy Project- dan muqallid. Y
- Page 481 and 482: -Democracy Project- Seiring dengan
- Page 483 and 484: -Democracy Project- Sebagai kepala
- Page 485 and 486: -Democracy Project- Tugas negara an
- Page 487 and 488: -Democracy Project- Untuk kehidupan
- Page 489 and 490: -Democracy Project- dan budaya yang
- Page 491 and 492: -Democracy Project- masuk menyediak
- Page 493 and 494: -Democracy Project- dekatan saya da
- Page 495 and 496: -Democracy Project- madiyah, al-Irs
- Page 497 and 498: -Democracy Project- perguruan tingg
- Page 499 and 500: -Democracy Project- mereka ikut ser
- Page 501 and 502: -Democracy Project- etnik untuk sal
- Page 503 and 504: -Democracy Project- Sebab diskrimin
- Page 505 and 506: -Democracy Project- Pendidikan plur
- Page 507 and 508: -Democracy Project- ketetapan negar
- Page 509 and 510: -Democracy Project- abad lampau men
- Page 511 and 512: -Democracy Project- rakatnya menjad
–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />
Sangat dekat keterkaitan di antara keduanya. Dan di sini agaknya<br />
perlu dicatat segi lain dari kemunculan paham sekularisme. Munculnya<br />
paham sekularisme, saya rasa, tidak bisa lepas dari perkembangan<br />
kemunculan paham demokrasi yang menempatkan kedaulatan<br />
dalam kehidupan bernegara berada di tangan rakyat. Dalam<br />
perspektif ini sekularisme muncul untuk memperkuat posisi rakyat<br />
berhadapan dengan raja-raja yang memerintah secara absolut sembari<br />
memperoleh legitimasi dari gereja.<br />
Dalam negara demokratis kedudukan semua dan setiap orang,<br />
apapun latar belakangnya, baik etnik, agama atau apa saja, sama di<br />
hadapan hukum. Dengan demikian, semua agama pun sama kedudukannya<br />
di hadapan hukum. Ini berarti agama tidak boleh<br />
mencampuri kehidupan bernegara dan pemerintahan. Karena itu<br />
bisa dikatakan tanpa sekularisme prinsip-prinsip demokrasi tidak<br />
mungkin diwujudkan secara penuh. Sebab kalau suatu agama memperoleh<br />
kedudukan lebih istimewa dari agama-agama lain, maka<br />
tidak mungkin ada kesetaraan di antara warga negara yang menganut<br />
berbagai agama atau kepercayaan, karena ada sekelompok<br />
pemeluk agama yang memperoleh kedudukan lebih tinggi dibanding<br />
penganut agama-agama lain. Sistem pemerintahan demokrasi<br />
menempatkan sekularisme sebagai keniscayaan.<br />
Kalau sekularisme dianggap sebagai ancaman, maka ancaman<br />
itu terutama kepada pemerintahan teokratis yang menganggap rakyat<br />
hanyalah sebagai obyek dan negara itu sendiri sekadar menjadi<br />
alat penguasa yang mendapat legitimasi dari agama.<br />
Kalau begitu sekularisme terkait pula dengan liberalisme dan pluralisme?<br />
378<br />
– <strong>Membela</strong> <strong>Kebebasan</strong> <strong>Beragama</strong> (Buku 1)