07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

nya, tetapi kalau tidak terlibat Perber yang dihasilkan bisa lebih<br />

buruk daripada SKB. Bagaikan buah simalakama: kalau makan,<br />

ayah mati; tidak makan, ibu mati. Posisi PGI bagaikan memilih<br />

antara tirani dan anarki. Kedua-duanya sama-sama evil, harus memilih<br />

lesser evil, necessary evil. Memang di dalam teologi Kristen,<br />

kalau kita disuruh memilih antara anarki dan tirani maka kita lebih<br />

memilih tirani. Kita bicara dalam konteks evil. Demikianlah<br />

kalau kita lihat John Calvin, Martin Luther, dan Agustinus, yang<br />

jikalau diminta memilih antara tirani dengan anarki, mereka cenderung<br />

memilih tirani. Karena sejahat-jahatnya tirani, kejahatannya<br />

masih bisa diprediksikan. Tetapi kalau anarki atau chaos, evil-nya<br />

hampir-hampir tidak bisa diprediksi.<br />

Persoalannya, PGI mewakili umat Protestan hanya secara de<br />

jure, tapi tidak de facto. Artinya, Protestan bukan hanya yang tergabung<br />

PGI, masih banyak gereja dan kelompok lain. Hal ini<br />

tidak disadari atau sengaja dilupakan PGI. Sehingga PGI tidak<br />

pernah mengadakan konsultasi dengan kelompok Protestan yang<br />

lain sebelum berdialog dengan lembaga keagamaan lain di dalam<br />

menyusun draft final Perber. Menariknya, setelah pertemuan PGI<br />

dengan lembaga keagamaan ke-10 lalu terjadi deadlock. Ketika<br />

mengalami kebuntuan barulah PGI mulai membuka pintu dialog<br />

dengan umat Protestan lain, walau dengan kalangan yang amat<br />

terbatas, dengan difasilitasi Institut Leimena, yang mana saya turut<br />

hadir dalam pertemuan tersebut.<br />

Setelah Perber dilegalisasikan, PGI turut mensosialisasikannya<br />

dengan mengundang umat Protestan di gedung PGI Salemba.<br />

Pada saat itu PGI mendapat banyak sekali kecaman dari berbagai<br />

kelompok Protestan termasuk gereja-gereja anggota PGI yang<br />

366<br />

– <strong>Membela</strong> <strong>Kebebasan</strong> <strong>Beragama</strong> (Buku 1)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!