07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

Saya setuju bahwa harus ada amandemen, walaupun spirit dan<br />

Preambule-nya tidak boleh disentuh. Jadi seperti contoh pasal 33,<br />

yang mengemukakan bahwa “Perekonomian disusun sebagai usaha<br />

bersama berdasar atas asas kekeluargaan”. Dalam hal ini Soeharto<br />

yang paling konsisten. Dengan asas “kekeluargaan” dia menjalankan<br />

ekonomi. Kalau kemudian<br />

Liem Soe Liong masuk, itu<br />

istilah negative immunity, yang<br />

cerita lain lagi. Tapi mungkin<br />

itu pengaruh dari Be-<br />

mengganggu ketertiban umum,<br />

menegaskan kalau agama<br />

landa dengan adanya pembagian<br />

kelas warga negara. negara mesti hanya sampai pada<br />

saya memakai istilah Michael Walzer,<br />

Jadi saya setuju harus ada batasan “at” the boundaries dan<br />

amandemen.<br />

bukannya “across” the boundaries<br />

dari agama. Artinya, ketika ada tafsir<br />

agama yang menimbulkan ketertiban<br />

Celakanya kemudian ada kelompok-kelompok<br />

pengusung melarang agamanya. Jadi negara<br />

umum terganggu, negara tidak bisa<br />

peraturan-peraturan daerah harus tetap membiarkannya hidup<br />

(perda) yang bertentangan bebas. <strong>Kebebasan</strong> dalam arti ini tidak<br />

dengan konstitusi. Meskipun<br />

bisa ditawar lagi.<br />

tidak memakai label agama<br />

tertentu namun kita tahu bahwa isinya sangat dekat dengan ajaran<br />

atau doktrin agama tertentu. Ambil contoh, misalnya penerapan<br />

syariat Islam di Aceh yang dilakukan secara demokratis. Bagaimana<br />

Anda memandang fenomena-fenomena ini?<br />

Menurut saya begini, kalau Amerika jelas merupakan Negara<br />

Serikat (Federasi), United States of America, sehingga otonominya<br />

sangat jelas. Namun mereka mempunyai satu jiwa – semacam<br />

Bhinneka Tunggal Ika di Indonesia – bahwa aturan apapun yang<br />

Benjamin F. Intan –<br />

361

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!