07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

Amerika by experience. Singkatnya, di situ kita bisa lihat, karena<br />

Konsili Vatikan II maka negara yang berbasis Katolik menjadi negara<br />

demokrasi. Jadi, sekali lagi, peran agama melalui civil society<br />

terhadap negara begitu besar tanpa harus bersentuhan dengan negara.<br />

Bersentuhan dengan negara berakibat sebaliknya, malah akan<br />

mengerdilkan agama.<br />

Judul disertasi yang Anda tulis Public Religion and the Pancasila-<br />

Based State of Indonesia. Apakah menurut Anda Pancasila memang<br />

mempunyai semangat ke arah public religion?<br />

Ada. Saya sebetulnya fokus pada sila pertama. Kalau kita lihat<br />

sila pertama, dan kita katakan bahwa ia menjamin kebebasan beragama<br />

dan toleransi beragama, sebenarnya tidak hanya sila pertama,<br />

sila-sila yang lain juga dapat menjamin. Tetapi saya melihat<br />

sila pertama mempuyai kekhususan. Sila pertama mendorong agama<br />

berperan di ruang publik. Lalu saya tafsirkan sila pertama itu<br />

sebagai peran agama di tataran civil society.<br />

Saya berpendapat seperti itu mengutip pernyataan Soekarno,<br />

kalau tidak salah, ketika berbicara tentang sila pertama beliau singgung<br />

tentang The Roles of Religion. Pemikiran T.B. Simatupang<br />

pun demikian. Demikianpun Interpretasi saya. Jadi sila pertama<br />

tidak hanya menjamin toleransi dan kebebasan beragama, karena<br />

sila-sila yang lain juga menjamin hal-hal tersebut. Itu artinya, seperti<br />

dikatakan Panitia Lima tentang sila pertama, bahwa agama<br />

memberikan landasan moral yang kuat bagi negara. Kalau kita<br />

baca Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN), agama memberikan<br />

landasan moral, etika, dan spiritual. Kalimat ini berasal dari<br />

Eka Darmaputera. Tapi ketika saya baca Muhammad Natsir, keti-<br />

Benjamin F. Intan –<br />

357

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!