07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

diperbolehkan hanyalah Islam kultural. Di situ sebetulnya telah<br />

tertanam bibit ke arah fundamentalisme dan radikalisme.<br />

Dalam konteks Indonesia, menurut saya, kita mesti melihat<br />

sistem Pancasila. Kalau kita bersikeras masih mengajukan isu liberalisme<br />

yang meminggirkan<br />

agama pasti akan ditolak.<br />

Ukuran common good bukanlah yang<br />

Karena, sekali lagi menurut<br />

John Richard Neuhaus, lebih kuat argumennya, melainkan<br />

lebih populer, mayoritas atau yang<br />

bahwa naked public square<br />

itu sebetulnya tidak ada. common good, seperti ditegaskan<br />

satu kesatuan. Dengan kata lain,<br />

Ketika ada peminggiran agama,<br />

sebetulnya ada masalah melalui kontemplasi dan argumentasi,<br />

Murray, harus dicapai secara consensus<br />

tertentu di sana. Inilah kemudian<br />

yang menyebabkan Dalam arti bahwa ia tetap dalam<br />

yakni ketika tercapai doctrine solidifies.<br />

satu kesatuan tetapi tetap pluralist<br />

munculnya fundamentalisme<br />

dan lain sebagainya se-<br />

in structure dan juga mesti bisa<br />

menjamin hak-hak minoritas.<br />

bagai reaksi atas peminggiran<br />

agama. Sebagai contoh,<br />

kalau ada yang mengatakan bahwa liberalisme adalah kebebasan<br />

tanpa batas, artinya bebas melakukan apa saja, toh kenyataannya<br />

liberalisme tidak seperti itu.<br />

Apakah negara harus berperan minimal?<br />

Ya. Jadi semuanya kembali pada mekanisme pasar. Mungkin<br />

satu hal yang perlu kita waspadai adalah jangan sampai terjadi politisasi.<br />

Karena politisasi agama lebih banyak terkait dengan faktor<br />

eksternal. Di samping tentu saja ada faktor internal. Artinya, mesti<br />

ada semacam revisi terhadap konsep-konsep teologi dari agama.<br />

Benjamin F. Intan –<br />

351

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!