07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

sama-sama peduli. Kalau dalam co-existence sebetulnya kita masingmasing<br />

tidak peduli. Sama-sama bekerja tapi tidak pernah ada kerja<br />

sama. Bekerja sama dengan sama-sama bekerja itu adalah dua hal<br />

yang berbeda. Kalau sama-sama bekerja artinya saya kerja, Anda<br />

kerja, tetapi kalau bekerja sama itu mengandaikan relasi, mesti ada<br />

yang disebut prinsip interdependence, solidarity dalam arti interdependensi,<br />

dan participation.<br />

Ini dua hal yang penting untuk masuk kepada konsep pro-eksistensi,<br />

dan hal ini harus dimiliki oleh agama publik. Sebagaimana<br />

saya tulis dalam disertasi saya bahwa agama, terutama agama samawi,<br />

seringkali justru sangat proaktif, termasuk kita, Kristen dan<br />

Islam. Namun agama yang kita sebut sebagai natural religion justru<br />

biasanya pasif. Jadi, menurut saya, kita harus kembali mengaktifkan<br />

mereka demi genuine civil consensus, untuk mencapai konsensus<br />

yang sejati. Ini hal yang pertama.<br />

Kedua, kita harus mendefinisikan apa yang kita maksud “publik”.<br />

Menurut saya, ada empat hal yang terkait dengan konsep<br />

“publik”: participation, persuasion, commonality, dan plurality. Jadi<br />

di sini ada partisipasi, persuasi, komonalitas atau kebersamaan, dan<br />

bagaimanapun juga harus ada pluralitas. Yang ketiga, kita harus<br />

masuk pada apa yang saya sebut sebagai common good. Ini berarti<br />

bahwa ukurannya bukanlah yang populer akan mengalahkan yang<br />

tidak populer atau yang mayoritas mengalahkan yang minoritas,<br />

juga bukan jumlah good dari masing-masing agama, tetapi kesatuan<br />

dari good masing-masing agama. Rumusan common good harus<br />

dapat menjiwai spirit Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, berbeda<br />

tapi tetap satu. Artinya, ketika common good berbeda dari partial<br />

good masing-masing agama, ia tidak boleh bertentangan dengan<br />

kepercayaan dan ajaran setiap kelompok.<br />

Benjamin F. Intan –<br />

347

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!