07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

Kenapa aksi kekerasan atas nama agama hingga kini masih sering terjadi?<br />

Apakah karena hukumnya yang lemah atau karena penegak hukumnya<br />

yang lemah (merosotnya kapasitas negara), ataukah ada kepentingan<br />

lain di balik itu?<br />

Dua-duanya menjadi penyumbang tindak kekerasan terhadap<br />

agama. Satu penegakan hukum yang lemah dan kedua ada kepentingan<br />

lain. Misalnya saya menerima informasi bahwa penyerangan<br />

ke tempat-tempat hiburan malam sebetulnya sudah diketahui oleh<br />

polisi. Namun dibiarkan karena mungkin mereka tidak kooperatif<br />

atau tidak bayar upeti. Oleh karena itu, polisi tidak bertindak,<br />

karena kalau polisi bertindak maka dinilai tidak adil. Jadi, yang<br />

sering terjadi adalah oknum polisi meminjam-tangan kelompokkelompok<br />

yang katanya ingin melakukan amr ma‘rûf. Kekerasan<br />

yang terjadi antarmasyarakat seringkali juga dipicu oleh kepentingan<br />

militer. Dengan kekerasan itu menjadi ada alasan bagi militer<br />

untuk turun tangan.<br />

Kadangkala polisi juga serba salah menghadapi premanisme<br />

yang berlindung di balik nama agama. Beberapa saat setelah kasus<br />

pengusiran Gus Dur oleh massa FPI dan HTI di Purwakarta,<br />

saya mendapat informasi bahwa polisi seperti mendapat amunisi<br />

dengan kasus yang menyulut kemarahan pendukung Gus Dur dan<br />

kalangan antikekerasan. Sudah cukup lama polisi sebenarnya ingin<br />

menangkap mereka, tetapi sungkan karena mereka membawa nama<br />

Islam. Namun, ketika ada penolakan yang massif di masyarakat<br />

terhadap kiprah FPI, polisi baru berani menindak tindak premanisme<br />

kelompok tersebut. Umat Islam yang tadinya serba salah<br />

karena mereka menggunakan label Islam juga menjadi berani menolak<br />

premanisme atas nama agama setelah kasus itu.<br />

332<br />

– <strong>Membela</strong> <strong>Kebebasan</strong> <strong>Beragama</strong> (Buku 1)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!