07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

kenapa mereka seperti itu harus disadari ada penyebab dan persoalan<br />

struktural yang menjadi tanggung jawab negara. Oleh karena<br />

itu, kita bisa sedikit berempati pada kelompok yang termarginalkan<br />

ini dan tidak memandang dari sisi buruknya saja.<br />

Dua-duanya sama-sama berargumen perempuan, tapi yang<br />

satu argumennya perempuan yang berempati, yang satunya lagi<br />

antipati. Bukankah hal tersebut berbeda? Yang satu menawarkan<br />

pendampingan dan penyadaran, sementara yang lain menginginkan<br />

penyingkiran dan penghukuman. Inilah salah satu contoh kecil<br />

di mana kalangan perempuan sendiri beragam dalam memandang<br />

satu masalah.<br />

Menurut Anda, langkah-langkah apa yang bisa dilakukan untuk<br />

membuat perempuan tercerahkan agar mereka mempunyai peran politik<br />

dan peran yang sama dengan laki-laki di ruang publik?<br />

Ini juga perlu pendekatan struktural dan kultural. Pendekatan<br />

struktural seperti melalui intervensi UU. Sekarang kita sedang<br />

membahas paket UU politik, UU partai politik, dan UU pemilu.<br />

Di situlah, menurut hemat saya, agenda affirmative action harus<br />

masuk. Kalau dulu redaksinya “dapat mengajukan 30%,” mungkin<br />

sekarang kata “dapat” akan hilang, dan bisa diganti dengan kata<br />

“harus” atau dibuang sama sekali. Pengertian “harus” atau dibuang<br />

sama sekali dengan sendirinya mengikat partai mencalonkan 30%<br />

perempuan.<br />

Kemudian kita bicara sistem pemilu. Kita sudah melakukan<br />

penelitian pada pemilu tahun 2004: sistem apa yang merugikan<br />

dan yang menguntungkan bagi politik perempuan. Dan sistem<br />

pemilu pun belum dirumuskan, apakah sistem distrik murni atau<br />

Badriyah Fayumi –<br />

325

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!