07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

perempuan melahirkan anak dan mendidiknya menjadi generasi<br />

mujâhid dan mujâhidah.<br />

Menurut Anda, apakah perempuan yang berada di parlemen atau yang<br />

berperan di ruang publik sudah memberikan perubahan signifikan<br />

bagi perumusan kebijakan yang berpihak kepada kaumnya sendiri,<br />

atau justru sebaliknya ikut memperkuat dominasi budaya patriarki?<br />

Kita sekarang tidak lagi berpikir bahwa kepentingan perempuan<br />

hanya bisa diperjuangkan oleh perempuan sendiri. Perempuan<br />

memang lebih paham mengenai dirinya, tapi tidak selalu<br />

perempuan bisa melihat dan mengambil kebijakan menyangkut<br />

kaumnya secara tepat. Kita harus bersinergi. Sekarang ini banyak<br />

laki-laki yang lebih memahami persoalan perempuan ketimbang<br />

perempuan sendiri. Banyak perempuan mapan merasa terganggu<br />

ketika ada perjuangan yang lebih menyuarakan keadilan. Misalnya,<br />

tentang pengaturan poligami. Aturan ini tentu tidak akan disukai<br />

oleh istri kedua, ketiga, dan keempat atau perempuan yang berminat<br />

menjadi istri kedua, ketiga atau keempat.<br />

Jadi sebetulnya meski mereka perempuan tetapi alam pikirannya<br />

ada di alam patriarki. Karenanya perspektif jender juga tidak otomatis<br />

dimiliki perempuan. Pengalaman saya di DPR, melihat bahwa ideologi<br />

seseorang lebih berpengaruh ketimbang jenis kelamin. Ketika<br />

memperjuangkan isu-isu perempuan, bagi mereka yang ideologinya<br />

konservatif, menganggap pelacur-pelacurlah yang mengganggu, karena<br />

memang dalam pikirannya pelacur adalah sampah masyarakat, tidak<br />

bermoral, sehingga harus dihukum. Tapi kalau kita lihat dari sisi<br />

yang berbeda, memang pelacur secara moral melakukan perbuatan<br />

dosa, sehingga harus dipertanggungjawabkan kepada Tuhan, tetapi<br />

324<br />

– <strong>Membela</strong> <strong>Kebebasan</strong> <strong>Beragama</strong> (Buku 1)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!