07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

rena kalau hadits ini dipahami secara tekstual, akan bertentangan<br />

dengan fakta sejarah. Dalam catatan sejarah banyak sekali kita temukan<br />

perempuan menjadi pemimpin dan negeri mereka makmur.<br />

Di Aceh, misalnya, sudah ada empat sultanah (sultan perempuan)<br />

yang mampu membuat Aceh menjadi negeri yang makmur kala<br />

itu. Artinya, kalau hadits ini dipahami secara tekstual maka ia<br />

akan bertentangan dengan sejarah. Harus diingat pula bahwa hadits<br />

akan gugur kesahihannya ketika bertentangan dengan sejarah.<br />

Oleh karena itu, hadits ini harus kita tafsirkan dan harus kita pahami<br />

secara kontekstual sebagai respon atas persoalan yang terjadi<br />

di Persia saat itu. Jadi ini soal pemahaman.<br />

Contoh lain adalah ayat al-rijâlu qawwâmûna ‘alâ al-nisâ’ (QS<br />

4:35). Dalam sejarah tercatat keterlibatan ‘Aisyah dalam Perang<br />

Jamal. Kasus ini sempat menuai pendapat yang berbeda. Bagi kelompok<br />

yang tidak setuju perempuan berada dalam dunia politik<br />

mengatakan bahwa karena Aisyah terjun ke politik maka terjadilah<br />

perang saudara. Oleh karena itu, agar perang saudara berakhir<br />

maka perempuan harus mundur dari dunia politik. Kenyataannya,<br />

meski setelah itu perempuan telah mundur, perang saudara masih<br />

sering terjadi, dan menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah Islam<br />

selama berabad-abad.<br />

Tetapi kelompok lain, beranggapan bahwa perempuan boleh<br />

terjun ke dunia politik. Sebagai istri Nabi yang cerdas, berwawasan<br />

luas dan taat beragama, Aisyah ra tidak mungkin terjun ke politik<br />

praktis jika Rasulullah mengharamkannya. Faktanya, Rasulullah<br />

mendidik Aisyah yang cerdas untuk selalu tanggap terhadap persoalan<br />

yang melingkupinya. Rasulullah juga memberikan keluasan<br />

bagi perempuan untuk membentuk majelis taklim mereka sendiri,<br />

yang di situlah persoalan tentang perempuan dibahas. Rasulullah<br />

320<br />

– <strong>Membela</strong> <strong>Kebebasan</strong> <strong>Beragama</strong> (Buku 1)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!